Lisa mengendarai mobilnnya membelah keramaian kota,dia ingin segera sampai rumah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Namut sebuah panggilan pada ponselnnya memaksa dia untuk menjawabnya karna terus saja berdering.
" Hallo,,,,Minji,,ada apa kau menelponku.."
" Lisa,,,,,Rose,,,tadi aku melihatnya berlari meninggalkan agensi sambil menangis,,aku mencoba memanggilnnya tapi dia trus saja berlari,,bahkan dia mengendarai mobilnnya sangat kencang,,"
"What,,,,tapi kenapa,,,,?"
"Aku ga tau,,tapi sepertinya Rose sedang tidak baik-baik saja,,"
"Oke,, trimakasih,,,aku akan menghubungi nya,,."mematikan ponselnnya mencoba menelpon kakanya itu namun tak dapat jawaban karna ponselnnya tida aktif.
Merasa pusing Lisa memberhentika mobilnnya di pinggir jalan mencoba menghubungi teman²nya,,namun tak ada satupun dari meraka yang tau keberadaan kakannya.
Lisa semakin di buat pusing memikirkan kakanya itu,ingatannya hanya tertuju pada satu cafe tempat dimana Rose akan ke sana untuk minum saat dia tidak baik² saja.
Dengan cepat Lisa pergi ke cafe tersebut,ia tidak mau kakanya melakukan hal yang akan membuat kakanya memperparah penyakitnnya.
Sementara saat ini Rose sudah berada bersama Jenie,begitu sampai Rose langsung menjatuhkan diri duduk di sofa sebelah kakanya.
Jenie yang melihat penampilan adikknya yang berantakan sambil berderai air mata saat masuk merasa heran,dan pasti ada yang tidak baik-baik saja.
Rose terus saja menangis di hadapan kakannya sesekali menghapus air matannya kasar merasa kecewa,marah dan dia gak tau harus seperti apa sekarang.
"Kau kenapa,,,tadi pagi saat berangkat kau baik-baik saja dan begitu happy,,apa kau gagal debut haah,,"
Jenie yang merasa bingung,ga tau harus memulai pertannyaan seperti apa,tapi dia bisa melihat ada rasa kecewa yang nampak dari adiknnya itu
"Lisa,, eonnie,,,"tak melanjutkan ucapannya dia masih terisak,mengambil gelas kakanya lalu menuangkan minuman itu dan meneggaknnya.
Jeni memandang adiknnya membiarkan adiknnya melakukan apapun yang dia mau menunggu adikknya untuk berbicara sendiri.
Setelah meminumnnya sedikit demi sedikit Rose menceritakan kejadian di agensi siang tadi,di mulai dari dia dia yang mendengar bahwa Lisa menolak untuk debut,dia yang hanya cadangan setelah lisa menolak debut dan terahir Lisa sampai memohon pada pihak agensi untuk membuatnnya debut.
Itu semua ia ceritakan terhadap kakanya sambil sesekali dia kembali meminum minuman keras itu.
"Apa aku salah jika saat ini aku marah dan kecewa terhadap Lisa eonnie,,?"
Jenie menanggapi itu hanya diam dan berfikir akan kejadian tadi siang,ia kembali merasa kecewa karna hanya jisoo yang di ajak lisa untuk berbagi cerita.
"Eonnie,,,seharusnnya Lisa menceritakkan semuannya terhadapku kan,,,kenapa aku harus tau dengan cara seperti ini,,kenapa dia merahasiakannya.."
"Eonnie faham kau pasti kecewa,,eonnie juga bingung kenapa Lisaalah berbagi ceritannya terhadap Jisoonie,,bukan terhadapmu."
"Jadi,,jisoonie tau masalah ini,,mereka memilih merahasiakan ini dariku,,"rose semakin marah terhadap dua sodarinnya itu di kembali minum dan terusengulannginya.
Lisa berlari memasuki cafe itu,,menuju tempat di mana dia dan Rose menghabiskan waktu di cafe itu.Namun ia tak menemukan sodarinnya itu,dan membuatnnya semakin frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sacrifice (END)
FanfictionIndahnya kebersamaan dalam sebuah keluarga yang sangat baik dan harmonis,bahkan mungkin saja siapapun yang melihat itu akan merasa iri dan akan sangat menginginkan berada di dalam lingkungan seperti itu. Namun terkadang sebuah perselisihan,atau perd...