chapter 31

484 33 0
                                    

Sore itu Yoon ah tengah menyiapkan beberapa makanan yang akan ia bawa ke apartemen Lisa dan memasukan berbagai macam obat ke dalam sebuah peaperbag,ia sedikit mengintip ke arah pintu  masuk  ternyata Jisoo dan Rose sudah pulang lebih awal dari biasannya,,"oohh,,,kalian sudah pulang,,?'

Jisoo dan Rose langsung mendekat setelah melihat ibunnya yang tengah berkemas dan melihat banyak barang yang ada di meja,,"Eomma,,,apa kau akan pergi,,makanan,,obat,,semua ini,,,?

"Semua ini eomma siapkan untuk adik kalian,,,"

"Lisaa,,,?rose sedikit heran

"Yaahh,,,apa kalian juga akan ikut,,,?

Merasa bingung Jisoo hanya saling pandang dengan Rose,mereka sama sekali gak tau arah pembicaraan ibunnya,Yoon ah yang melihat itupun sedikit ragu jika Lisa mengatakan bahwa sudah membicarakan tentang dia yang akan tinggal sendiri kepada kakanya.

Yoon ah menceritakan jika semalam Lisa meminta izin kepadannya untuk tinggal sendiri di,ada keterkejutan di kedua putrinnya saat mendengar itu namun Yoon ah tak mau terlalu memikirkannya,ia pun mengajak ke dua putrinnya untuk ikut dan mereka akan pergi bersama,

Jisoo mengatakan akan menyuruh Jennie untuk menyusul setelah mengirim alamatnnya,ia tak mau sang ibu mengetahui hubungan buruk antara Jennie dan lisa yang pasti akan membuat ibunnya sedih.

........

Di sebuah cafe itu Jennie sudah mabuk berat karna terlalu banyak "minum" ia melampiaskan semua bebannya dengan melakukannya ia merasakan dilema besar menghadapi keadaan.

Saat perjalanan pulang ia melihat ada pesan masuk dan itu dari Jisoo.hatinnya memanas saat membaca bahwa Lisa benar-benar akan meninggalkan rumah dan kakanya meminta ia untuk menyusul ke alamat yang sudah di kirimkan.

Seketika perasaannya tak bisa ia kendalikan,ia merasa marah karna keputusan Lisa walaupun nyatannya ia yang meminta,ia kecewa kenapa Lisa harus mendengarkan keinginan bodohnnya karna pada kenyataanya ia tak mau berpisah dengan adiknnya itu.

Jennie terus menenggak minuman yang ada di meja itu,semakin lama kesadarannya semakin hilang,ia terus mengumpat dirinya sendiri yang telah mengusir adiknnya dari rumah hanya karna belum bisa menerima kepergian sang ayah,hingga pada ahirnnya ia tak bisa menahan mabuknnya dan menundukan kepalannya di atas meja.

Seorang pelayanh yang sudah mengenal baik dengan Jennie karna sering menhabiskan waktu di cafe tersebut dengan sodarinnya mendekatinnya,pelayan tersebut merasa hawatir melihat keadaannya dan memutuskan untuk menghubungi seseorang.

.......

Lisa baru selesai melakukan oprasinnya,merasa lelah ia menjatuhkan tubuhnnya di kursi di dalam ruangannya memijit pelipisnnya yang sedikit berdenyut lalu mengampil ponselnnya,senyuman itu mengembang saat menerima pesan jika sang ibu akan datang dengan ke dua kakanya.

Setelah menyelesaikan tugasnya kini Lisa dalam perjalanan pulang,ia tak mau jika ibu dan kakanya menungu terlalu lama dan membuat mereka bosan,ada harapan jika Jennie pun akan ikut datang walaupun ia tau itu semua gak mungkin.Lisa mengambil ponselnnya saat ada sebuah panggilan masuk di ponselnya.

"Hallo,,,Lisa shi,,,,?

"Iya,,,maaf ini siapa,?"

"Maaf nona,,,ini saya dari cafe x,,kaka anda  nona Jennie mabuk berat dan tidak mungkin dia pulang sendiri,,,apa anda bisa datang menjemputnnya,,?

Baiklahh,tolong jaga dia sampai aku datang,, Setelah mengahiri telponnya Lisa langsung memutar arah menuju cafe tersebut,ia begitu hawatir dengan keadaan kakannya,Jennie memang selalu melakukan hal tersebut saat banyak fikiran dan tertekan.

A Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang