chapter 13

538 41 0
                                    

Hari ini Lisa begitu di sibukan dengan semua urusan ahirnnya di kampus,karna 2 hari lagi dia akan segera di wisuda dan akan segera menyandang gelar dokter di depan namanya.

Hari ini setelah pulang dari kampusnnya ia berniat untuk menemui keluargannya yang selalu setia menemani rose,karna setelah perdebatannya 4 hari lalu dengan rose,ia benar-benar tak pernah menemui kakannya itu.

Namun tak berarti dia tak datang untuk melihat setiap perkembangan kakannya itu,,bahkan tanpa sepengetahuan rose,ia selalu mengirimkan makanan favorit kakannya setiap hari.

Sesampainnya di depan ruang rawat sang kaka,ia hanya bisa mengintip di dari kaca kecil di bagian pintu masuk itu.merasa senang bisa melihat keadaan rose yang terus membaik dan bisa tertawa lepas.

Tanpa bisa menahannya air mata itu jatuh di iringi rasa sukurnnya atas kondisi kakannya saat ini.

Jika dengan tak melihatku kau akan bahagia maka aku akan melakukannya,,,tetaplah tersenyum kau harus bahagia dan melanjutkan mimpimu yang tertunda.."

Mengusap air matannya ,ia bisa sedikit mendengar obrolan mereka di dalam dan ikut tersenyum bahagia di balik pintu itu.

"Rose ya,,,sepertinnya besok siang appa dan eomma tak bisa,,,apa kau tak  menemanimu,,apa kau tak masalah..?"

"Apakah besok appa ada perjalanan bisnis..?"tanya rose sedikit cemberut.

"Tidak,,,,besok Lisa akan segera di wisuda dan akan mendapat gelar dokternnya,,appa sama eomma ingin menemaninnya,,"

Ada rasa kesal ketika mendengar alasan dari orangtuanya."eonnie,,,apa kalian juga akan ikut menhadiri acara wisuda itu,,"

Jisoo bisa menangkap ketidak sukaan di setiap pertannyaan adiknnya itu,ia juga bisa melihat ekspresi rose yang berubah ketika mereka membahas tentang Lisa.

"Yaa,,kita akan ikut per"-

"Tentu saja tidak,,hanya appa dan eomma,,kita berdua akan menemanimu,,"dengan cepat memotong ucapan jennie.

Jenie menangkap sebuah kode dari sang kaka untuk diam dan menyetujui ucapan kakanya,hanya bisa diam dan kembali mengusap kepala rose lembut.

Saat pandangannya ke arah pintu,jenie bisa melihat lisa ada di sana,lalu ia pamit ke luar dengan alasan ada yang ingin ia beli.

Jenie menarik tangan lisa yang hendak pergi saat dia ke luar dari ruang rawat rose,,"lisa tunggu,,,kau mau ke mana,,?"

"Eonnie,,,aku hanya ingin pergi ke kantin,,apa kau mau ikut..?"

Jenie mengiyakan pertannyaan lisa, dengan menggandeng penuh rasa rindu adiknnya ia berjalan menuju kantin itu,untuk bisa menikmati kebersamaan dengan sang adik.

Di kantin itu jenie ingin mendengarkan setiap keluh kesah adiknnya itu,dengan setia mendengarkan setiap cerita yang lisa ungkapkan sambil menatap sang adik.

Ada beberapa cerita yang menurutnnya lucu,,namun saat lisa menceritakan tentang perjuangannya untuk bisa mendapatkan maaf dari rose,ia merasa gagal sebagai kaka karna tak bisa mempersatukan ke dua adiknnya.

Jenie bisa melihat beberapa kali lisa menahan air matannya jatuh dan memilih untuk menunduk saat bercerita,ia hanya bisa mengelus pundak sang adik untuk memberinnya semangat.

Dua hari berlalu,,hari ini rose sudah di perbolehkan pulang karna kondisinnya membaik,tapi harus tetap melakukan cek up dan cucui darah setiap satu bulan sekali.

Lisa yang mendengar kabar kepulangan rose begitu antusias,,ia mendekor rumah untuk menyambut kakanya , saat ini lisa sedang menyajikan cake kesukaan rose yang ia beli untuk ia berikan kepada rose sebagai sambitannnya.

A Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang