Semua terjadi begitu tiba-tiba,mencoba untuk tetap tenang dan bersikap seperti biasa,lisa melakukan pemeriksaan kepa ibunnya,sang ibu hanya diam menerima semua perlakuannya namun tak berhenti menatapnnya.
Lisa memang meninginkan dan berharap pertemuan dengan keluargannya,tapi tidak pernah terbayangkan jika dalam situasi seperti ini,ia bahkan masih berharap jika yang terjadi saat ini hanya mimpi nya saja karna merindukan keluargannya.
Setelah selesai memeriksa sang ibu,Lisa hendak ke luar untuk mengaambilkan obat untuk yoon ah,namun tangan yoon ah menariknnya,,"kau tidak boleh pergi Lisa-yah,,,"
Berhenti dan melihat bagaimana tangan sang ibu begitu erat memegangnnya seperti takut terlepas,,"eomma,,aku hanya ingin mengambilkan obat untukmu,,"
"Tida perlu,,,,,kau ada di sini sekarang,,eomma tak memerlukan apapun lagi,,,kau adalah obat untuk eomma,,,"
Mengalah pada keinginan sang ibu ahirnnya lisa tidak jadi pergi,jennie dan Jisoo mendekatinnya dan memeluknnya menangis tersedu menumpahkan rasa rindu yang selama ini terpedam,memeluk tubuh lisa begitu erat.
Namun sikap rose yang hanya diam membuatnnya berfikir mungkin rose keberatan dengan keberadaannya sekarang,ia begitu merindukan dan ingin memeluk kakannya itu,namun ia menahannya.
Jennie melepaskan pelukannya dan ia menjewer telinga adiknnya,,"Kau sangat nakal,,,selama ini mungkin aku terlalu memanjakanmu,,sehingga kau melakukan hal sejauih ini,,"
"Eonnie,,,sakit,,,"lisa meringis kesakitan dengan tindakan jennie,namun jisoo segera menghentikan jennie dan memukul tangan jennie yang menjewer telingga lisa.
"Plaakk,,,,lepaskan,,,,adik kita ini baru saja pulang,,,ehh tunggu,,,,bukan pulang tapi ketahuan dari persembunyiannya,,,,kita harus menjagannya agar dia tidak melarikan diri.."
Lee jung dan yoon ah tersenyum menyaksikan itu,,namun melihat rose hanya diam mereka tau jika rose pasti merasa canghung dengan situasi saat ini.
"Rose-yah,,apa kau tidak merindukan adikmu,,?"Lisa melepaskan diri dari jisoo dan jennie setelah mendengar yoon ah mengatakannya, dan beralih menatap ke arah Rose.
Rose memang hanya diam dan melihat bagaimana ke dua kakannya tengah memeluk sang adik,ingin sekali ia ikut melakukannya,namun ia tidak tau harus memulai semuannya seperti apa,jika mengingat bagaimana buruknya sikap dia terhadap lisa dulu.
Ketika tatapan matanya bertemu dengan lisa,ia segera memalingkan pandangannya merasa gugup,ia bahkan ga tau harus melakukan apa,bahkan dia begitu merasa malu untuk sekedar meminta maaf.
Lisa yang mengira jika diamnnya rose karna masih marah terhadapnnya berusaha mencari alasan untuk segera ke luar dari ruangan tersebut,,rose,,,,apakah kau masih marah,,kenapa hanya diam,,padahal aku sangat ingin memelukmu aku begitu merindukanmu,,,
Kaka adik memang selalu bertengkar dan seharusnnya berbaikan,karna mereka adalah sodara,dan kaka adik selalu menemukan jalan untuk berbaikan,tapi hal yang paling ku takutkan adalah bahwa kami tidak dapat menemukan jalan itu.
Rasannya ingin sekali lisa berlari dan memeluk rose namun sekuat itu juga ia menahannya,setelah mbisikam sesuatu ia hendap ke luar,"eonnie,,,maaf aku harus pergi,,ada beberapa yang harus aku lakukan,"
"Tidak Lisaa,,,ada banyak yang harus kau jelaskan sekarang,,"jawab jennie dengan cepat sambil terus memegang tangan adiknnya itu.
"Penjelasan apa,,?"
Jennie hanya tersenyum miring atas jawaban lisa,ia tau adiknnya pasti mencoba untuk menghindari situasi saat ini,,"apa kau akan tetap merahasiakan semuannya lisaa,,,apa kau fikir kami ini bodoh,,kau akan menyumembunyikan kebenaran tentang pendonoran itu haah,,,"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sacrifice (END)
FanfictionIndahnya kebersamaan dalam sebuah keluarga yang sangat baik dan harmonis,bahkan mungkin saja siapapun yang melihat itu akan merasa iri dan akan sangat menginginkan berada di dalam lingkungan seperti itu. Namun terkadang sebuah perselisihan,atau perd...