04. Parties and relationships

708 95 6
                                    

Sesuai dengan apa yang di beritakan, bahwa dalam istana diadakan sebuah pesta kecil untuk menyambut kedatangan dari rombongan Emerlod Kingdom. Walaupun hanya anggota dan para petinggi Nixia Kingdom yang menghadirinya untuk meramaikan pesta, mau atau tidak mereka harus datang sebagai bentuk hormat.

Aula istana pun di penuhi dengan hiasan khas Nixia Kingdom, bahkan gemerlap cahaya yang di pantul kan menjadi tambahan akan keindahannya, bunga mawar biru pula yang menjadi tambahan akan hiasan aula. Hingga terdengar alat musik yang di mainkan sebagai backsound pesta malam ini untuk memeriahkan.

Para petinggi satu-persatu mulai mengisi aula, Pemimpin Emerlod beserta adiknya juga sudah berada didalam. Mereka saling bertukar cerita ada pula yang membicarakan bisnis bersama, sebuah keuntungan besar jika mereka berhasil menggaet beberapa para pebisnis.

Kedatangan dari Prince Taeyong mengalihkan atensi mereka yang berada dalam aula, pakaian seorang Prince Nixia Kingdom begitu meriah dan menawan di tambah beberapa perhiasan yang menambah kesan cantik dirinya, malam ini tak ada yang bisa menandingi kecantikan dari Prince Taeyong, wanita tercantik pun akan merasa rendah jika di sandingkan dengannya.

Untuk pertama kalinya, mereka melihat Prince Taeyong mengenakan pakaian seperti itu. Bukan lagi pakaian sederhana maupun baja yang menempel pada tubuhnya di medan peperangan.

"Ekhmm." Mark memecah kecanggungan itu, di sisi kirinya ada sang Queen yang terkekeh melihat respon orang-orang.

Anggota Nixia Kingdom kini sudah lengkap, pesta pun di buka dengan kata sambutan dari Queen untuk Emerlod Kingdom. Mereka saling mengangkat gelas dan menyuarakan kemakmuran negri ini yang akan di pimpin oleh Prince Maximilian J'Marley dari Emerlod Kingdom.

Sang adik atau Prince of Emerlod Kingdom V itu terlihat tak mengalihkan atensinya pada Taeyong, dengan mata berbinarnya ia menatap sang kakak yang kini hanya menunduk memperhatikan gelas yang berisikan anggur.

"Kau tak mau menemuinya?" Suara madu itu bertanya pada Prince J.

"Bagaimana jika perutku di tusuk lagi olehnya?" Bukanya menjawab, ia malah melemparkan pertanyaan konyol lain pada sang adik secara berbisik takut jika ada yang mendengarnya.

"Kasihan sekali Prince Taeyong, sudah berdandan selama berjam-jam tetapi calon suaminya tidak mau menemui hanya karena alasan konyol." Adiknya bersungut kepadanya, lalu melenggang pergi.

Prince J, itu terlihat sekali menghela nafasnya. Matanya menoleh keseluruh ruangan, tak ada yang memperhatikan sosok cantik yang terdiam menduduki  kursinya. Mungkinkah di sengaja agar dia memiliki kesempatan untuk berdua bersama calon Istrinya, Pemimpin Emerlod itu beranjak dari kursinya lalu mendekat untuk mengulurkan tangannya di hadapan Prince Taeyong.

Tak ada respon dari Taeyong, hanya lirikan mata yang menjelaskan kepada pemimpin Emerlod ini. Awalnya si cantik  ragu untuk menyambut tangan itu, namun karena tak mau membiarkan keduanya di tatap oleh orang lain begitu lama dan menjadi perbincangan tak menyenangkan, akhirnya Taeyong menggenggam tangan itu. Ia mengikuti kemana langkah sosok berbeda tinggi ini membawanya.

Ia di bawa menuju keluar aula dimana itu adalah taman milik keluarganya biasa menghabiskan waktu bersama, kesunyian adalah hal yang Taeyong inginkan semenjak memasuki aula pesta. Dia tak begitu suka akan keramaian tetapi tak bisa jika untuk tidak menghadirinya, beruntung pria dihadapannya peka untuk membawanya menjauh dari keramaian.

"Suatu kehormatan bisa berbincang santai dengan anda." Sunyi, hanya pemimpin Emerlod itulah yang bersuara sembari menampilkan senyumannya.

Hingga si cantik tiba-tiba saja melontarkan pertanyaan tanpa adanya peringatan pembicaraan keduanya. "Apa tujuanmu sebenarnya menikahi ku?"

EMPIRE • JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang