Cw : missgendering, mulai sekarang ada banyak panggilan tidak sesuai dengan gender. Jika tidak nyaman maafkan saya karena demi kepentingan penulisan.
"Yang Mulia Prince Taeyong." Seorang pelayan menghadap pagi ini untuk memberikan si cantik sebuah gaun pengantin yang akan dia kenakan besok, warna hitam memang sebuah ciri khas dari Emerlod Kingdom tetapi bukankah pernikahan adalah hal yang sakral dan suci jika mengenakan pakaian berwarna hitam yang menunjukkan akan kesedihan.
Lebih seperti acara pemakaman jika dia mengenakan gaun pengantinnya tersebut, namun lebih mewah karena ada beberapa hiasan dan perhiasan emas berkilau begitu indah dengan permata yang melengkapinya. Taeyong memandang gaun yang tertata rapi pada patung di dalam kamarnya sekarang, lagi-lagi sebuah penutup wajah yang tak dia inginkan.
"Marquez dan Ibu telah melakukan perjalanan sejak kemarin dan mungkin akan sampai besok malam menjelang pagi." Dia bergumam dengan mata yang masih menatap gaun itu, dia masih memikirkan tentang pernikahan impiannya yang telah sirna.
Bagaimanapun juga dia di besarkan seperti layaknya seorang pihak bawah walaupun dia bertingkah seperti seorang pihak atas yang tangguh, Taeyong masih memiliki sisi lembut serta hati yang mudah tersinggung. Jika saja sang adik berada di sampingnya sekarang akan memeluknya dengan erat untuk menenangkan rasa hati yang gundah atau bisa saja Marquez menentang pernikahan khas Emerlod ini.
Senyuman hadir membayangkan bagaimana raut sang adik tengah beradu argumentasi bersama para petinggi di istana Emerlod mengenai pernikahannya. Senyuman itu sirna saat pintu terbuka tanpa adanya ketukan terlebih dahulu, Taeyong yakin seratus persen siapa yang berani berbuat tak punya etika kepadanya.
"Bagaimana menurut anda, Prince Taeyong?" Pertanyaan itu mengarah kepada gaun pengantinnya yang terpajang.
"Seperti sebuah acara pemakaman untuk kehidupan ku setelah terikat janji pernikahan dengan mu." Jawaban sarkas tak pandang siapa yang dia berikan kata-kata seperti itu, Taeyong kembali membenamkan wajahnya pada dekapan kakinya sendiri.
"Bukankah ini sempurna, Dari penghujung wilayah Emerlod hingga istana ini pasti akan memuji anda akan perpaduan paras cantik anda dengan gaun indah ini." Ucapan Pemimpin Emerlod itu membuatnya tertawa pelan dalam dekapan.
"Selera mu buruk." Taeyong menjawab tanpa menatap, sungguh menyedihkan sekali jika saja ada orang lain yang melihat maka akan setuju akan hal tersebut.
Senyuman miring dari Pemimpin Emerlod nampak sembari melihat calon istrinya yang tengah meratapi nasibnya, "Selera ibu Suri bukanlah hal yang buruk menurut saya, pemimpin Emerlod mengatakan kepada saya dengan bangga bahwa ibu adalah pemeran utama dalam kehidupan karena kecantikannya saat mengenakan gaun ini."
Tak ada jawaban lagi dari Prince Taeyong, membuat Maximilian pergi tanpa berkata sepatah pun dengan raut kesalnya. Dia lelah, menyiapkan pernikahan bersamaan dengan Emerlod yang akan mendeklarasikan sebagai sebuah kekaisaran bukanlah hal yang muda, tetapi pemimpin Emerlod itu berhasil melakukannya. Terlebih setelah penobatannya sebagai pemimpin secara resmi di lakukan beberapa hari yang lalu.
Setelah berbagai persiapan yang di lakukan oleh mereka yang termasuk dalam acara yang akan berlangsung. Kini kata meriah yang dapat menjelaskan keadaan Emerlod Kingdom, berbagai hiasan dan bunga yang berterbangan dari langit-langit menambah kesan meriah, tak lupa para rakyat yang telah berkumpul di depan istana untuk menyaksikan pemimpin mereka yang akan nyatakan secara resmi kenaikan Emerlod menjadi kekaisaran.
Tak hanya itu saja, kini para anggota kerajaan berdiri berjajar. Dengan Prince Maximilian yang telah menjadi pemimpin Emerlod Kingdom berdiri begitu berwibawa dengan pakaian pernikahannya. Senyuman para rakyat hadir bahkan mereka yang melihat akan merasakan kebahagian begitu besar setelah sekian lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE • JaeYong
FantasyHistorical Fantasy Action Jaehyun x Taeyong Perebutan wilayah membuat kedua Kingdom terus berseteru kala mereka sama-sama menaiki puncak, hingga sekarang kedua kerajaan tersebut masih saling memperebutkan wilayah kekuasaan, demi mencapai sebuah tuju...