18. Together to take a new step

604 83 1
                                    

Setelah melewati berbagai perawatan terbaik membuatnya sadar dari tidur yang panjang. Walaupun keadaan yang belum sepenuhnya membaik, kini Taeyong nampak lebih segar seperti seorang yang baru saja di lahir kan kembali.

Masih tak ada yang mengetahui kebenaran dari sang Permaisuri selama beberapa hari tak menunjukkan diri, terkecuali anggota istana dan mereka yang berada dalam istana tentunya. Mereka sepakat untuk menutup mulut agar kejadian kemarin tak sampai terdengar ke seluruh wilayah Emerlod yang mencakup Nixia Kingdom.

Pemimpin Emerlod terlebih dahulu sembuh dari lukanya kembali memimpin Kekaisarannya seperti biasa, namun tidak di dampingi oleh permaisurinya. Nampak pria itu melangkah menuju kamar milik istrinya, untuk sekedar menjenguk dan menemani pria cantik di atas ranjang.

Terlihat dari luar jendela besar istana, langit berwarna oranye itu begitu indah jika di pandang. Bertambah cantik saat matanya menangkap kehadiran yang di carinya. Permaisuri dengan balutan pakaian berwarna hitam, rambut terurai terkena angin dan bulu mata lentik senantiasa berkedip.

Sedetik dia terpana, selanjutnya Jaehyun semakin terjatuh kedalam pesona sang permaisurinya lalu senyuman tipis muncul. Sedikit semburat merah pada wajahnya karena kecantikan yang di miliki oleh keturunan Nixia tersebut. Dengan pasti dia melangkah tanpa suara, tetapi atensinya di ketahui oleh pemilik ruangan di pijak.

"Sudah ku bilang, pergilah ke ruangan mu untuk beristirahat terlebih dahulu." Suara itu mengalun tanpa Taeyong menatap pria yang ada di belakangnya.

"Saya ingin memastikan kondisi anda terlebih dahulu." Jaehyun melepaskan jubah yang berada di punggung dan meletakkan pada ranjang milik istrinya.

"Duke Fenrys, telah melakukannya." Si cantik membalik tubuhnya dan menatap pria yang lebih tinggi di bandingkan dengan Taeyong.

Jaehyun terkekeh pelan, "Tidak bolehkah, seorang suami mengkhawatirkan istrinya?"

Pertanyaan yang tak bisa di jawab oleh Taeyong, dia lebih memilih untuk diam tak berekspresi kepada Jaehyun. Entah kenapa tatapan dari si cantik begitu membuatnya candu, terlebih di kedua bola matanya yang berwarna biru. Ia tak bisa mengalihkan perhatian pada siapapun dan hanya ingin berfokus pada Taeyong seorang saja.

Beberapa hari ini Jaehyun sering kali menghampiri kamar sang istri hanya untuk sekedar berbincang, pemimpin Emerlod itu nampak memaksakan dirinya serta Taeyong untuk saling mengeluarkan kata, walaupun hanya sering kali hanya umpatan yang di dengar oleh Jaehyun. Tetapi seiringnya berjalan waktu, dia dapat melihat dan mendengar dengan jelas. Bagaimana Permaisurinya itu berbicara begitu rendah di saat dia mengucapkan kata dengan perasaan begitupun tak ada kekerasan saat keduanya bersentuhan secara fisik.

Kini setiap jemarinya berada dalam genggaman tangan Jaehyun, si cantik tak menolak hanya saja mengikuti bagaimana suaminya ini menuntun untuk menduduki pinggiran ranjang. Keduanya saling berhadapan dengan Jaehyun senantiasa terus menggenggam tangan Taeyong. Pria itu sesekali mengusap punggung tangan cantik menggunakan jarinya sendiri.

"Katakan." Ucap Taeyong yang mengetahui niat dari sang suami yang tiba-tiba berlaku seperti sekarang.

"Saya ingin mengajak anda ke suatu tempat, dimana hanya ada kita berdua nantinya." Jaehyun tersenyum hangat, tentunya di hadiahi tatapan bingung dari Taeyong.

"Lalu bagaimana dengan kekaisaran mu?" Tanyanya sembari melepaskan tangan dari genggaman sang suami.

"Ada Prince Johnny dan Prince Yuta, mereka akan menggantikan saya selama kita berpergian." Pemimpin Emerlod itu kini mencoba untuk meyakinkan sang permaisuri.

Taeyong sendiri, sedikit ragu karena ia belum sepenuhnya mempercayai pria di hadapannya. Walaupun ia sekarang tengah berusaha menelan kenyataan secara paksa dan membiasakan diri dengan semua yang akan terjadi, namun ucapan Jaehyun membuatnya ragu.

EMPIRE • JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang