Cw : timeskip, dimana usia pernikahan memasuki satu tahun lamanya.
Semua yang berada di dalam istana seketika panik akan luka yang di dapat oleh kedua Pemimpin mereka, seperti seorang yang pulang dari peperangan. Bahkan para pelayan saling meneriaki nama demi mencari bahkan memberi perintah untuk pengobatan dari Permaisuri, karena luka yang Taeyong dapatkan begitu parah.
Bahkan Prince Hazel secara langsung menangani keadaan dari Permaisuri yang kini benar-benar sudah di ambang kesadarannya, tatapan mata dengan kilauan biru itu melihat bagaimana raut khawatir dari mereka yang berada dalam ruangan. Rasa lelah akan pertarungan serta sakit yang menusuk membuatnya seakan ingin tertidur untuk waktu yang lama.
"Permaisuri." Suara Hazel membuat kesadarannya kembali namun tak sepenuhnya kembali karena dia merasa begitu mengantuk.
"Tetap buka mata anda." Peluh membasahi wajah, Prince Hazel dengan cepat menjahit luka di lengan yang terus saja mengeluarkan darah. Sedangkan pelayan lain membersihkan luka pada wajah si cantik.
"Permaisuri!" Teriakan Prince Hazel begitu memekakkan telinga, Taeyong hanya ingin beristirahat dan mencoba untuk menerima fakta yang terjadi hari ini, tetapi kenapa pemuda ini begitu bersikeras untuk dirinya tetap membuka mata.
"Prince Hazel, Yang Mulia Permaisuri mengalami kekurangan darah begitu banyak." Hazel terdiam, jantungnya seketika terhenti sebentar mendengar ucapan dari salah satu tabib yang ikut mengobati Permaisuri.
Pintu terbuka menampilkan Kaisar yang di bantu oleh Prince Johnny memasuki ruangan Taeyong dengan luka yang dia dapatkan, sama halnya seperti Permaisuri yang mendapatkan luka begitu banyak. Namun pemimpin Emerlod nampak masih saja bisa bertahan dengan luka separah itu, bahkan bisa di lihat darah yang terus keluar dari lengannya.
"Biar saya saja Prince Hazel." Suara serak dari Maximilian membuat Hazel ragu untuk beranjak dari posisinya yang tengah merawat Permaisuri.
"T-tapi..." Pemuda itu nampak enggan untuk merelakan tempat duduknya kepada sang kakak yang begitu yakin dengan ucapannya.
"Prince Hazel." Kali ini Kakak tertuanya berucap melihat adiknya tak berpindah tempat walaupun sedikit saja.
"Sembuhkan luka anda terlebih dahulu Kaisar." Pemuda itu akhirnya memutuskan apa yang seharusnya di lakukan oleh sang Kaisar. Menyembuhkan Permaisuri dengan keadaan seperti itu sama saja dengan bunuh diri, nada yang di ucapkan juga begitu ketus membuat kedua kakak itu menghela nafas.
"Perintahkan pelayan lain untuk membersihkan luka Kaisar di ruangannya." Johnny berucap pada para pelayan yang berada dalam ruangan tersebut, di saat dia ingin membawa Jaehyun menjauh.
Pria itu mendekat dengan sendirinya lalu menyentuh dahi dari sang sang istri dengan telunjuknya, seketika api menyala begitu besar pada jemari sang Kaisar. Tak ada yang berkutik dan hanya melihat bagaimana kekuatan dari keturunan Emerlod yang sebenarnya. Senyuman merekah begitu saja setelah memberikan sisa dari kekuatannya.
Jaehyun dan Johnny benar-benar keluar dari ruangan sang permaisuri bersama Prince Hazel yang terkejut akan pernafasan Taeyong yang kembali teratur seperti tak terjadi apapun sebelumnya. Pundak pemuda itu akhirnya merosot mengetahui keadaan sang Permaisuri yang kembali baik-baik saja bahkan Hazel dapat melihat bagaimana racun dalam tubuh Taeyong perlahan menghilang.
Fakta bahwa sang Permaisuri tumbang dalam perlawanannya adalah racun yang terus menyebar di dalam tubuhnya, alasan mengapa dia bisa kalah dalam pertarungannya bersama Kaisar. Jika saja keadaan tubuhnya tengah stabil maka saat matahari terbit besok dia sudah bersiap kembali ke tanah kelahirannya. Entah bagi pihak Emerlod adalah sebuah keberuntungan maupun kemarahan mereka akan apa yang telah di alami oleh Permaisuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE • JaeYong
FantasyHistorical Fantasy Action Jaehyun x Taeyong Perebutan wilayah membuat kedua Kingdom terus berseteru kala mereka sama-sama menaiki puncak, hingga sekarang kedua kerajaan tersebut masih saling memperebutkan wilayah kekuasaan, demi mencapai sebuah tuju...