Tangan kekar melingkar dengan erat di pinggangnya, membuat Taeyong tak dapat bergerak dengan leluasa. Semakin banyak ia bergerak, semakin erat pula pelukan Jaehyun pada pinggang rampingnya. Helaan nafas membuat Jaehyun terkekeh pelan, ia sedikit bangkit lalu membiarkan beberapa kecupan ringan pada pipi si cantik.
Namun wajahnya di dorong untuk menjauh sehingga pelukan terlepas, Taeyong bangun dari tidurnya sembari melepaskan anting dan kalung yang semalam ia lupa untuk melepaskannya sebelum tertidur. Di saat ia akan turun dari ranjang, tubuhnya di tarik kembali untuk berbaring oleh suaminya.
"Biarkan aku membersihkan tubuhku." Suara serak dari Taeyong membuat Jaehyun sedikit merasa bersalah.
"Berbaring saja, saya akan membantu anda nanti." Pria itu menaikkan selimut hingga sebatas dada, ia mencoba untuk mengurangi hawa dingin yang menyentuh kulit mulus si cantik.
Taeyong tak menolak, percuma saja jika menolak untuk sekarang yang tidak memiliki tenaga cukup hanya untuk menentang semua perkataan atau menyangkal ucapan dari Jaehyun. Ia pun kembali memejamkan matanya sembari mengeratkan pelukan pada tubuh kekar suaminya.
Pagi yang tenang begitu cocok untuk di gunakan bermalas-malasan, di tambah lagi seseorang yang dapat membuat nyaman akan pelukan yang di berikan. Jaehyun seolah berkata ia rela di peluk oleh Taeyong sampai pagi di hari esok mendatang kembali jika saja itu benar-benar bisa di lakukan.
"Kau mendengar suara?" Taeyong seketika membuka matanya kala mendengar suara yang cukup bising namun jaraknya masih begitu jauh.
"Sensitif sekali pendengaran anda," Jaehyun tertawa pelan, lalu mengecup sudut bibir istri cantiknya sebelum bangkit untuk melihat keluar jendela. "Pesan dari Prince Yuta."
Tangan Jaehyun menangkap sebuah anak panah yang hampir saja mengenai ranjang, dia melihat ada sebuah gulungan kertas yang di ikat pada anak panah tersebut. Pria itu segera membukanya dan membaca isinya, yang ternyata hanya omong kosong.
"Ada lagi," gumam Taeyong.
Jaehyun dengan cekatan menangkap anak panah yang begitu cepat melesat ke arahnya sebelum berhasil menembus jantungnya. Dia tertawa pelan menyadari bahwa kakaknya kini tengah bermain-main dengannya dengan kekuatan yang dia punya.
"Hebat sekali, prince Yuta bisa menembakkan anak panahnya dari Emerlod sampai pulau ini." Si cantik bangkit mendekati Jaehyun yang tengah fokus membaca isi surat tersebut.
"Kemampuan di luar nalar." Taeyong tersenyum sembari memeluk Jaehyun dari belakang, lalu memejamkan matanya. "Apa yang dia tulis?"
"King Nixia mengirimkan anda surat, Prince Yuta tidak bisa memberikannya karena terlalu banyak gulungan kertas." Jaehyun menggenggam jemari itu lalu mengecupnya sekilas.
Jaehyun menghadap kearah istrinya, lalu mengangkat tubuh ringan itu untuk dia dudukan pada seat jendela. Tanpa meminta izin lagi, Jaehyun membubuhkan kecupan pada seluruh wajah cantik Taeyong dan berakhir di bibir yang menjadi candunya sejak semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE • JaeYong
FantasyHistorical Fantasy Action Jaehyun x Taeyong Perebutan wilayah membuat kedua Kingdom terus berseteru kala mereka sama-sama menaiki puncak, hingga sekarang kedua kerajaan tersebut masih saling memperebutkan wilayah kekuasaan, demi mencapai sebuah tuju...