31. Territorial destruction

312 46 9
                                    

Marquez berada di ambang kebingungannya sekarang, antara percaya dan tidak setelah mendengar cerita singkat dari iparnya. Jika dia tak percaya maka ada bukti nyata yang akan dia lihat langsung dalam kurun waktu dekat, terlebih Jaehyun yang telah berbicara mengenai ingatannya saat berada di kuil suci itu.

Fakta mengenai Nixia Kingdom juga baru dia ketahui sungguh membuat dunianya seolah kacau, dia merasa di bohongi dan begitu kecewa. Karena mereka yang berada di tanah ini begitu tunduk akan kepercayaan kepada sang dewi agung tersebut. Marquez ingin marah, tetapi tak bisa dia lakukan karena pusat permasalahan ini berada pada Emerlod atau lebih tepatnya kakek moyang mereka.

"Marquez, mulai lah untuk mengamankan warga menuju wilayah Nesta." Jaehyun berbicara ada Marquez yang berada di belakangnya.

"Karena kita tidak tahu kapan wanita itu mulai lepas kendali dari Permaisuri." Satu anggukan di berikan oleh pemimpin Nixia tersebut, lalu meninggalkan Jaehyun yang nampak lebih baik dari sebelumnya.

Untuk sekarang lebih baik membuat mereka yang tak ada sangkut pautnya dengan masa lalu ini aman, mungkin tempat ini akan menjadi rata karena kekuatan dari Noxania dan dirinya yang akan lepas kendali nanti. Jaehyun hanya berharap dirinya dapat mengendalikan kekuatan yang Abra berikan.

Perintah langsung dari Marquez membuat rakyatnya pergi mengungsi untuk sementara waktu, walaupun membutuhkan waktu selama dua hari untuk mengosongkan wilayah Istana. Jaehyun juga memerintah Kekaisaran untuk memperketat perlindungan wilayah Nixia Kingdom, karena untuk saat ini para pemimpin tak ada di sisi mereka.

Sebuah tabir begitu besar Jaehyun buat untuk mengelilingi wilayah istana yang cukup luas, sampai energinya terkuras dengan hebat. Bahkan warna langit yang sebelumnya begitu cerah kini berubah menjadi kemerahan karena tabir yang di ciptakan pemimpin Emerlod ini.

Di dalam istana hanya ada Baxian, beserta kedua putranya sedangkan Prince Hazel kini di amankan pada ruangan bawah tanah milik Nixia Kingdom. Tempat yang nyaman untuk membantu menetralkan kekuatan kakaknya yang berada di atas sana, bahkan matanya bisa melihat energi yang begitu besar antara Kaisar dan Permaisuri.

Prince Hazel sangat di butuhkan saat ini untuk melihat perkembangan dari Permaisuri yang masih mampu menahan Noxania untuk berada dalam tubuhnya, tetapi tubuhnya saat ini adalah milik Noxania, yang mana dia tak akan mampu untuk menahan pemilik tubuhnya saat mengambil alih penuh.

Sebagai penyebar keagungan milik Abra, tentunya Prince Hazel mencari setiap hal yang mungkin dia lewatkan ada kitab peninggalan Abra. Pemuda Itu berharap menemukan sesuatu yang berkaitan dengan Nixia Kingdom atau mungkin Noxania.

"Ah, Yang mulia..." Hazel menyambut kedatangan dari Marquez di saat dia tengah fokus membalikkan kitab tersebut.

"Aku datang untuk melihatmu." Satu kecupan pada punggung tangan dari Hazel di berikan oleh Marquez.

"Tidak perlu khawatir yang mulia, tempat ini begitu nyaman untukku." Senyuman manis hadir, Hazel tersipu malu dengan apa yang di lakukan oleh Marquez.

"Jangan keluar dari tempat ini jika bukan masalah yang serius." Marquez menyentuh surainya yang menutupi mata untuk dia letakkan pada telinga, bukankah perilaku yang mulia ini terlalu berlebihan sehingga membuat wajahnya memerah.

"Saya mengerti yang mulia..." Hazel tertunduk tak berani menatap kekasihnya yang malah melihat setiap gerak-geriknya.

"Kenapa kau menunduk terus, apakah wajahku begitu buruk sampai kau tak mau melihatku?" Seringai muncul, Marquez berani menggoda kekasihnya ini yang terus saja menunduk membuatnya yak bisa melihat wajah manis itu, di saat tujuan utamanya kemari adalah melihat paras dari Prince Hazel yang begitu candu menurutnya.

EMPIRE • JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang