Satu langkah dan kakinya benar-benar nampak pada tanah kelahiran, Taeyong merasakan angin segar dan berbagai energi yang sama dengan dirinya mulai menyeruak kedalam tubuhnya. Bahkan penyambutan akan kedatanganya begitu meriah, bersama dengan rakyatnya yang senang serta alam berseru kepadanya.
Wajah cantik yang segar, mereka pandang dengan bahagia. Taeyong yang di tuntun oleh Kaisar menuju kereta kuda yang telah dipersiapkan, permaisuri dengan pakaian mewah serta ekpresi bahagianya membuat para rakyat merasakan bagaimana pria bertubuh kekar dan penuh akan jiwa kepemimpinannya itu memperlakukan keturunan Nixia dengan baik.
Kedatangan dari rombongan Emerlod kali ini begitu ramah, tak seperti saat pertama mereka mendatangi Nixia Kingdom. Rakyat juga merasakan bagaimana perubahan pesat dari kepemimpinan Kekaisaran Emerlod yang di pimpin Jaehyun. Sebesar itu pengaruh keberhasilannya dalam memimpin wilayah yang begitu luas.
Di belakang sana terlihat Prince Hazel begitu senang mendapatkan sambutan dari rakyat Nixia, bahkan rumor mengenai pemuda tersebut yang akan menjadi pendamping King Marquez sudah menyebar ke segala penjuru wilayah istana. Tentu saja rakyat Nixia begitu memperlakukan dia layaknya seorang pendamping dari Pemimpin Nixia.
Bahkan sepanjang jalan menuju istana, mereka di sambut dengan hangat. Bahkan gerbang istana terbuka lebar untuk mereka masuki, Marquez yang di barisan terdepan menatap wajah paruh baya sang ibunya yang ternyata menunggu hadirnya mereka di istana.
Sang Permaisuri turun dan menghampiri Baxian bersama Kaisar yang berada di sisi kirinya. Keduanya menunduk untuk menerima sebuah pelukan hangat dari Queen terdahulu, Jaehyun lah yang melepaskan pelukan tersebut pertama kali dan membiarkan keduanya untuk melepaskan rasa rindu.
Setelah puas dengan pelukan sang ibu, Taeyong mundur untuk membiarkan Prince Hazel bersama King Marquez untuk menyapa. Bagaimanapun kini pemuda berambut cokelat itulah yang akan mengisi kekosongan dari Nixia Kingdom saat ini, entah kalimat apa yang di katakan oleh adiknya sampai bisa membawa Prince Hazel bersama dalam perjalanan kali ini.
"Selamat datang di Nixia Kingdom, Prince Hazel." Baxian tersenyum begitu manis saat melihat bagaimana paras dari pemuda yang tak lagi di tutupi oleh kain, tentu saja karena King Marquez yang melepaskannya dalam perjalanan menuju istana.
Pemimpin Nixia itu tak akan membiarkan peraturan kolot dari Emerlod masih menjadi bayang-bayang dari kekasihnya. Sudah cukup penderitaan di balik peraturan tak beralaskan tersebut, Marquez juga menginginkan kebebasan untuk Prince Hazel. Karena itulah dia berani menghadap ketiga saudara dari Hazel saat akan membawanya menuju Nixia Kingdom.
Bahkan Taeyong yang berada dalam rengkuhan Jaehyun ikut tersenyum melihat bagaimana paras rupawan dari adik iparnya, begitupula Jaehyun yang bisa melihat bagaimana rasa bahagia dari adiknya setelah berhasil keluar dari jeratan neraka yang seharusnya bukanlah tempat yang cocok untuk seorang seperti Hazel.
Taeyong yang memang merasakan lelah akibat perjalanan, memilih untuk menarik suaminya memasuki istana megah ini. Dengan ingatannya, si cantik membawa pria ini memasuki ruangan yang hampir seumur hidup dia tempati. Keduanya memasuki ruangan tersebut dan menguncinya dengan rapat, Jaehyun lah yang pertama mendudukkan dirinya pada ranjang empuk.
Membiarkan istrinya berdiri melihat pemandangan yang selalu dia rindukan saat di Emerlod. Jaehyun yang merasakan nyaman dalam ruangan milik si cantik akhirnya menghela nafasnya, energi berbeda membuatnya begitu tertekan. Mungkinkah ini yang di rasakan si cantik saat berada di Emerlod terlebih dalam waktu yang tidak sebentar.
Alasan lain mengapa Taeyong menarik sang Kaisar dari kerumunan adalah untuk membantu pria itu menetralkan energi dalam dirinya yang terus bergejolak melawan. Rasa nyaman dia dapatkan pula saat merengkuh tubuh ramping istrinya dari belakang, matanya pula mengedar mengikuti kemana si cantik menatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE • JaeYong
FantasyHistorical Fantasy Action Jaehyun x Taeyong Perebutan wilayah membuat kedua Kingdom terus berseteru kala mereka sama-sama menaiki puncak, hingga sekarang kedua kerajaan tersebut masih saling memperebutkan wilayah kekuasaan, demi mencapai sebuah tuju...