14. The greatness of an Empress

612 86 0
                                    

Kabar mengenai permaisuri di racuni menyebar ke seluruh sudut wilayah kekaisaran Emerlod, banyak dari mereka yang mendengar kabar itu di buat khawatir akan keadaan dari Permaisuri mereka. Anggota istana pun merasa khawatir, tak menyangka bahwa tiba dimana sang permaisuri akan mendapatkan serangan-serangan seperti sekarang.

Namun objek dari kekhawatiran mereka kini tengah bersantai berendam di bak mandi yang penuh dengan bunga mawar bertebaran, di temani Damian yang sibuk membaca buku tebal. Pemuda itu dengan santainya memasuki ruangan mandi milik sang permaisuri tadi, bahkan Taeyong sempat di buat terkejut akan kehadiran pemuda itu.

"Kau sudah tahu siapa yang meracuni ku?" Tanya Taeyong sembari mengusap lengannya dengan perlahan.

"Belum, karena semalam sudah terlalu larut untuk melakukan penyelidikan." Damian berucap sembari membaca bukunya.

"Ambilkan pakaian ku." Setelah mendengarnya, Taeyong memerintah pemuda itu mengambilkan pakaiannya.

"Saya malas bergerak, ambil sendiri saja." Ucap Damian dan membalik lembaran baru di bukunya.

"Lalu membiarkan mu melihat tubuhku?" Si cantik menatap Damian dengan sengit.

"Saya tidak akan bernafsu melihat tubuh anda, lagi pula saya seorang pihak bawah." Damian semakin membuat permaisuri itu geram.

Dengan cepat ia menyiram pemuda itu dengan air rendaman tubuhnya, membuatnya basah kuyup karena air yang tak sedikit di siramkan oleh sang permaisuri. Damian memekik kesal dan pergi dari ruangan itu seraya terus mengomeli Taeyong yang malah menertawakan dirinya.

Saat Damian keluar dari ruangan mandi yang terhubung dengan kamar milik permaisuri, pemuda itu melihat sang kaisar nampak tengah menunggu kehadiran istrinya. Pemuda itu menyapa pemimpinnya lalu pergi melenggang tanpa mengatakan apapun lagi.

Jaehyun melihat keadaan Duke Fenrys yang basah kuyup membuatnya terheran-heran, namun setelahnya ia dapat menebak bahwa pemuda itu mungkin mendapat amukan dari singa di dalam ruangan itu. Ia lebih memilih untuk menunggu daripada menerobos masuk.

Tak lama menunggu, yang di tunggu akhirnya menunjukkan dirinya dengan balutan kain pada tubuhnya. Bahkan wangi semerbak dari bunga mawar menyeruak dalam ruangan, membuat sang Kaisar tersenyum dalam diam.

Taeyong menghampiri pakaiannya yang telah di siapkan oleh pelayan, tanpa memperdulikan kehadiran suaminya itu, segera mengenakan pakaian khas dari Emerlod untuk sang permaisuri. Rasa longgar akan pakaian, membuatnya mengerutkan kening lalu meraba bagian punggung.

Talinya belum terpasang, si cantik berusaha menjangkau tali tersebut namun tangannya tak sampai. Matanya menatap Jaehyun yang sedari tadi tak lepas dari si cantik, pria itu terlihat melangkah mendekat dan menarik tali itu begitu kencang.

"Kau mau membuatku sesak nafas huh?!" Taeyong memekik, ia menoleh menatap suaminya kesal.

Jaehyun bergumam kata maaf, setelah nya ia melonggarkan tali yang mengaitkan pakaian permaisuri hingga terlepas dari kain itu. Taeyong tentunya terkejut, dan menahan kain yang hampir terjatuh dari tubuh bagian atasnya.

"Kaisar bodoh!" Teriakan Taeyong membuat Jaehyun tertawa terbahak-bahak melihat respon si cantik akan kejahilannya.

Pria itu kembali membenarkan ikatan pada pakaian istrinya, lalu menariknya dengan perlahan agar Taeyong tak merasakan sesak. Setelah selesai membantu sang permaisuri bersiap mengenakan pakaiannya, Jaehyun mengambil sebuah kalung berwarna emas dengan bandul berwarna merah.

Ia mengaitkan kalung itu pada leher permaisuri, bersamaan dengan Taeyong yang menggunakan antingnya. Senyuman manis yang di perlihatkan Jaehyun, ia menatap paras si cantik melalui cermin. Yang di tatap jelas sadar namun mengabaikannya dan memakai beberapa cincin di jemarinya.

EMPIRE • JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang