bab 20

17 2 2
                                    

Setelah acara yang di adakan di rumah Alfath pada hari itu, sekolah kini di mulai Alfath dan Jia sudah jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, tetapi mereka masih sering berhubungan dengan media chat atau pun dengan media telpon. Setelah beberapa bulan lebih tak bertemu mereka berdua memutuskan untuk saling melepas rasa rindu dengan bertemu di taman favorit mereka berdua. Saat berjalan menuju taman Jia bertemu Aruna yang sedang bertemu dengan seseorang yang tak lain adalah Gio dan seseorang yang tak asing baginya, Jia penasaran apa yang sedang mereka lakukan di taman seperti ini. Saat ingin menghampiri Gio dan Aruna ia di kagetkan Alfath yang menepuk pundaknya dari belakang.

"FAT... LO BIKIN GUE JANTUNGAN TAU GA??? " ujar Jia sedikit berteriak.

"lah lo ngapain melongo di sini sendirian?? nanti kalau kerasukan gimana???" ujar Alfath celingukan mencari sesuatu yang sedang Jia pandang hingga membuatnya melongo.

"udah ah, ayo kita keliling di sini. Gue udah kangen banget sama lo" ucap Jia menggandeng tangan Alfath untuk berkeliling melihat ada apa saja yang di taman .

" btw Ji besok mama sama papa lo di rumahkan??? Gue sama orang tua gue mau ngomong sesuatu soalnya" tanya Alfath sambil menggandeng erat tangan Jia.

"wah kebetulan banget papa besok free seharian... " ujar Jia mendongak melihat Alfath.

"emang kenapa?? Lo mau ngomongin apa??" Jia melanjutkan ucapannya.

"besok juga lo pasti tau" ucap Alfath dengan nada yang membuat setiap orang yang mendengarkannya pasti penasaran.

"ah ga asik lo, mainnya rahasiaan kaya gini" Jia memanyunkan bibirnya sambil berjalan menuju parkiran.





Keduanya memutuskan untuk segera pulang agar sampai rumah tak terlalu malam, seperti biasanya Alfath mengantarkan Jia kembali ke rumahnya sebelum ia pulang terlebih dahulu.

"gue pulang ya, jangan lupa langsung masuk rumah ya?? " ucap Alfath sambil melepas helm dari kepala Jia.

"yaelah Fat rumah gue cuma selangkah doang dari sini" ucap Jia merapikan rambutnya.

"yaudah gue balik dulu ya sayang..... see you tomorrow honey" Alfath melajukan motornya hingga tak terlihat dari kejauhan.

Jia memasuki rumahnya dengan senang karena setelah beberapa bulan ia akhirnya bertemu dengan Alfath, sejenak ia teringat dengan ucapan Alfath yang menyuruhnya untuk bilang kepada mama dan papa nya agar berpakaian rapih karena karena Alfath dan keluarganya akan menghampiri Jia dan keluarganya di rumah. Jia berjalan ke arah kamar orangtuanya untuk memberitahu apa yang Alfath suruh.

"ma...Jia ijin masuk kamar ya???" Jia membuka pintu kamar kedua orang tuanya.

Mama Jia yang menyadari kedatangan putrinya langsung menyambutnya dengan hangat, "iya masuk aja... kenapa sayang? ada yang mau di omongin sama mama? Atau sama papa?".

"Engga... bukan itu, jadi besok katanya Alfath mau kesini sama orang tuanya, mama di suruh pake baju rapih katanya" Jia menjelaskan ulang perintah Alfath pada orang tuanya.

bunda yang sudah mengetahui maksud Alfath hanya melemparkan senyuman lebar pada putrinya, dan menyuruh putrinya segera tidur agar tak terlambat bangun besok pagi. Jia mematuhi perintah ibunya dan langsung beranjak pergi dari kamar kedua orang tuannya, ia berjalan sambil memikirkan apa yang akan Alfath lakukan besok pagi. Dengan wajah yang kebingungan ia menatap langit-langit kamarnya hingga tertidur, Keesokan paginya pukul 07.25 Jia terbangun dan segera bergegas berjalan ke arah kamar mandi untuk menggosok gigi dan mandi pastinya, saat keluar dari kamar mandi sang ibu sudah menyodorkan baju yang kelihatanya saja sudah cantik dan cukup mahal.

"ma yang bener aja aku pake baju beginian ??? Alfath mau ngapain sih kesini?" Jia menatap baju yang di berikan ibunya dari bawah hingga atas.

"udah pake aja, biar kelihatan cantik sayang...."bunda memberikan bajunya pada Jia.



ALFATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang