"lebih baik aku tenggelam dalam pelukmu, dari pada aku tenggelam dalam laut penyesalan. Ucapan ku memang tak semanis gula namun aku dapat menepati janjiku untuk mu"
- Raden Alfath mahavira
...
Awal tahun baru di mulai Alfath dan Jia, mereka sedang sibuk memikirkan tempat pernikahan dan kartu undangan. Mereka berdua sibuk dari pagi hingga waktu sudah menunjukkan pukul 20:38 malam, kebetulan mereka belum sempat makan malam. Alfath mengajak Jia makan di warung nasi goreng pinggir jalan langganannya, saat makan terdengar suara notifikasi dari handphone Jia. Ia berfikir jika itu adalah notifikasi dari mama nya yang membuatnya segera mengambil handphone di dalam tasnya dan membaca pesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jia menoleh ke arah Alfath dengan bahagia sambil menggoyangkan tangannya”Alin hamil Fat!! Bayangin sebahagia apa Falan sekarang, Fat!!!”.
”oh ya? Udah berapa bulan??? Wah harus minta traktiran ini” tanya Alfath menghentikan makannya lalu menoleh ke arah Jia.
”belom tau katanya barusan tes, soalnya sering mual-mual gitu sayang.... ihhh temen aku mau punya baby Fat!!!”
”wow... Temen aku juga bentar lagi jadi ayah, aku kapan ya???” ucap Alfath sambil memainkan nasi gorengnya.
”maksud kamu apa??? Kamu mau baby juga?? Mau hamil??” Jia menaikan satu alisnya.
”nope, lanjut makan aja. Makin malam suasananya makin gila obrolan kamu nanti” Alfath kembali melahap nasi goreng yang berada di depannya.
Setelah memakan nasi goreng itu mereka berdua melanjutkan perjalanan pulang ke rumah Jia, saat perjalanan tiba-tiba saja keluar darah dari hidung Alfath. Jia tak menyadari itu sampai setetes darah jatuh di tangannya yang menggenggam erat tangan Alfath.
”FAT!! HIDUNG KAMU KENAPA??? Are you oke??? Fat??? Tell me....” teriak Jia sambil mencari tisu di dalam mobil.
Alfath mengusap hidungnya ” calm down baby... Aku tadi habis kepentok pintu mobil doang waktu naik kamu ga perlu khawatir baby.... Tolong itu tisu nya ada di kursi belakang”
”kamu ga hati-hati sih!! Aku tuh khawatir sama kamu... jangan sepelein hal kaya gini Fat!!”” Jia membersihkan hidung Alfath yang terus mengeluarkan darah.
”I'm okay, you don't need to worry honey... kayaknya udara di sini dingin deh makannya terus keluar” Alfath mengambil tisu yang di bawa Jia lalu mengelap hidungnya sendiri.
”Fat aku mau tanya sesuatu boleh??? Urgent banget!! Harus di jawab apapun pertanyaannya...”
”of course, kamu mau tanya apa emangnya??? Aku bakalan jawab sebisa aku” Alfath menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
”Are you hiding something from me??? Tell me what is that... Fat i know you are a Good man... so just answer my question” tanya Jia sambil menggenggam erat tangan Alfath.