"lebih baik aku tenggelam dalam pelukmu, dari pada aku tenggelam dalam laut penyesalan. Ucapan ku memang tak semanis gula namun aku dapat menepati janjiku untuk mu"
- Raden Alfath mahavira
...
Keesokan paginya Jia bangun lebih awal dari Alfath, ia berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya. Lalu memikirkan apa yang akan di masak untuk sarapan hari ini
"fuck lah, badan gue sakit semua gara-gara Alfath... tai emang tu orang" Jia berjalan dengan memegang pinggang nya.
Setelah dari kamar mandi Jia turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Ia teringat dengan foto Alfath tadi malam sontak ia mengambil handphone yang berada tak jauh darinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menyiapkan sarapan Jia ingin membangunkan Alfath, tapi saat berbalik badan ia sudah melihat Alfath menuruni anak tangga.
"tai kamu Fat, katanya safety game.. malah kaya tai mumpung aja pakai pengaman yakan??
"OH IYA!! AKU LUPA PENGAMANNYA!! WADUHHH GIMANA NIH?? ALAMAT JADI ANAK GA YA??" Alfath memegangi kepalanya sambil menunjukkan wajah terkejutnya.
"YANG BENER AJA KAMU?? NANTI KALAU AKU HAMIL GIMANA? KAMU MAU TANGGUNG JAWAB?"
"ya iyalah aku tanggung jawab, mau minta tanggung jawab ke siapa lagi? Kan aku suami kamu sekarang" Alfath menghampiri Jia lalu mengambil sendok untuk mencicipi nasi goreng buatan Jia.
"aku masih muda, masa iya punya anak sih Fat?? Mamaaaa aku di hamilin Alfath"
"udah-udah... Belom tentu jadi juga kan? Kalau tuhan percaya kita berdua ya langsung di kasih kalau ga ya yaudah tunggu sampe di kasih, btw nasi goreng nya enak banget kaya buatan bunda"
"tapi kan..."
"udah diem, makan aja nih yang banyak biar hamil nasi goreng buatan kamu yang enak ini" Alfath memasukkan sesendok full nasi goreng kedalam mulut Jia.
"GILA YA KAMU? KALAU AKU MATI TADI GIMANA? enak sih tapi... Mau lagi dong"
Alfath hanya tertawa sambil menyuapi Jia nasi goreng "nanti mau kemana enaknya?? Nyari barang-barang rumah mau? Biar ga sepi-sepi banget"
"mau nyari apa aja?? Butuhnya apa aja?? Di pikir dulu di rumah terus bikin catatan deh"
"pinter juga istri ku, kita nyari kulkas satu lagi, tv buat kamar sama ruang depan, ac buat kamar, keperluan dapur, sama bahan-bahan buat makan"