"lebih baik aku tenggelam dalam pelukmu, dari pada aku tenggelam dalam laut penyesalan. Ucapan ku memang tak semanis gula namun aku dapat menepati janjiku untuk mu"
- Raden Alfath mahavira
...
Jia memasuki kamarnya lalu mencoret agenda kegiatan pertama yang ingin ia lakukan bersama Alfath, ia bingung harus bercerita atau tidak pada Alfath. Jika tidak bercerita ia akan meninggalkan Alfath dengan penyesalan, Jia menenangkan dirinya dengan mendengarkan musik favorit nya "photograph". Ia menatap handphonenya seperti ada yang hilang dari handphonenya itu, sudah beberapa minggu Gio tak mengabarinya ataupun bertemu dengannya di sekolah. Apa yang sebenarnya yang terjadi? Mengapa semua orang berubah secara drastis seperti ini, ia memutuskan untuk memberikan pesan kepada Gio.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"gue ga pernah benci sama lo Gi... Walaupun gue tau cara yang lo pake buat deketin gue tuh salah, tapi gue ga pernah se benci ini sama lo... Seharusnya gue yang minta maaf, ini semua salah gue... Gue ga pernah mau buka hati ke siapapun sampai-sampai semua orang gue treat sama" Jia kembali meletakkan handphonenya lalu bergegas mengambil handuk untuk membersihkan diri, saat ingin berjalan ke kamar mandi handphonenya berbunyi menandakan ada pesan masuk. Jia segera membuka pesan terakhir Gio lalu menangkap layar chat nya dan mengirimkannya ke Alfath, ia berharap dua sosok itu berdamai dalam hidupnya sebelum ia dan Alfath benar-benar memulai hubungan yang lebih dewasa lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.