bab 23

16 3 0
                                    

Andhira menunggu Jia sambil menyalakan televisi di dalam rumahnya. Di dalam rumah Andhira dan Jia menghabiskan banyak waktu dengan menonton televisi dan memakan camilan hingga ada satu berita yang membuat mereka berdua tertarik untuk menonton nya.

"di beritakan telah terjadi kecelakaan mobil dan motor di jalan dharmawangsa, dari informasi yang kita dapatkan kecelakaan tersebut memakan satu korban pengendara sepeda motor. Di duga pengendara melaju dari arah kembali dari arah taman kota, dari kesaksian yang kami dapat di duga korban sedang dalam keadaan tak sadar atau dalam keadaan melamun saat menyetir. Kini korban sedang di larikan kerumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan penanganan"

"kasian ya Ji, pasti keluarga nya sedih banget... Eh......" Andhira mengganti saluran televisinya.

Jia terdiam mengingat Alfath berpamitan dengannya untuk pergi ke taman kota setelah mengantar nya. perasaan nya panik bukan kepalang ia menatap handphone nya sejenak, lalu menatap Andhira dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ji... Jangan nangis.... Lo kenapa??? JIA AHH!! JANGAN NANGIS DONG!!" tanya Andhira sambil menoleh ke Jia.

"Alfath tadi pamitan sama gue katanya mau ke taman kota...... Dhir, itu bukan Alfath kan? ANDHIRA JAWAB GUE...... ITU BUKAN ALFATH KAN DHIR ??? JAWAB DHIR!!!!" Jia diam sejenak lalu mengambil handphone nya.

 ITU BUKAN ALFATH KAN DHIR ??? JAWAB DHIR!!!!" Jia diam sejenak lalu mengambil handphone nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"dhir...Alfath ga jawab chat gue, gue harus gimana dhir??? jawab gue dhir. gue harus gimana ?" Jia semakin tak tenang dengan pikirannya, air matanya terus mengalir.

Andhira yang melihat Jia sedang emosional kemudian memeluknya sambil menenangkan nya sesekali Jia melihat notifikasi dari handphone nya .

"tanya temen-temen nya aja siapa tau mereka tau Alfath di mana, lo jangan beranggapan kaya gitu dong... Kita kan belom tau kronologi tepatnya gimana... Mending chat temen-temen nya aja pastiin dulu kalau itu benar-benar Alfath Ji....."

"Gue mau langsung nyamperin aja deh Dhir... Perasaan gue ga bisa diem kalau gue ga tau gimana keadaan aslinya Alfath. Gue pamit ya mau ke rumah Alfath " Jia bangkit dari duduk nya sambil mengusap air matanya ia berlari kearah pintu depan.

Andhira tak sempat mengantar nya ia sudah pergi sambil menunggu taxi pesanan nya di luar, perasaan yang tercampur aduk kini sedang berenang -renang di dalam pikirannya. Di dalam benaknya kini muncul banyak pertanyaan apakah itu Alfath?, berita di televisi tidak menjelaskan secara spesifik bagaimana ciri-ciri korban kecelakaan tersebut. Taxi yang Jia tunggu akhirnya tiba, tanpa menunggu waktu Jia segera masuk ke dalam taxi dan memberi tau pada supir ia ingin pergi kemana.

Saat sampai di rumah Alfath ia mengetuk pelan pintunya, berusaha mengatur nafas dan mengusap air matanya. Terdengar suara langkah dari luar perlahan pintu terbuka, matanya berbinar ketika melihat siapa yang membukakan pintunya..... Sontak Jia langsung memeluk orang di balik pintu yang tak lain adalah Alfath.

"hei??? are you oke?.... kenapa nangis??? siapa yang bikin kamu nangis??? Kenapa malem-malem ke sini sayang??? Are you need something to listen your story??" Alfath mendongak kan kepala Jia agar menatap matanya.

ALFATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang