bab 32

17 2 0
                                    

Saat sampai di rumah Jia langsung berjalan ke arah dapur untuk memasak makan malam, ketika sedang asik memasak tiba-tiba Alfath datang lalu memeluknya dari belakang sambil meletakkan wajahnya di bahu Jia.

"ngapain masak? Kan bisa pesen online"

"enakan masak tau, kita jadi lebih tau pengeluarannya berapa, bahannya bersih atau ga dan yang paling utama aku masaknya pake cinta" ucap Jia memotong beberapa sayuran untuk di rebus bersama ayam.

"kalau udah ada rasa cintanya ini aku ga bakal nolak sih, apalagi setiap masakan kamu enak" Alfath mengeratkan pelukannya sambil menciumi tengkuk Jia.

"geli ah, jangan gini... Mending bantuin aku masak deh" Jia melepaskan tangan Alfath dari pinggang nya.

"boleh, mau aku bantuin apa?"

"bantuin aku motong daging mau??" ucap Jia memberikan daging yang masih terbungkus pada Alfath.

"apa sih yang engga buat kamu?" Alfath mengambil daging tersebut lalu membuka dan memotongnya sesuai arahan Jia.

"aghh...." Alfath menyembunyikan tangannya di balik badan.

"kenapa fat!? Tangan kamu kena pisau ya!?" Jia melempar spatula yang dia bawa.

"aku gapapa kok, cuma kena pisau dikit... Kamu lanjutin aja masaknya. Aku udah laperr banget nih"

"iya aku masakin, tapi lukanya di obatin dulu ya? Biar ga infeksi fat" Jia berlari ke arah ruang tamu untuk mengambil kotak obat.

"Kamu se khawatir itu ya? Ini cuma kena pisau ji... Aku belum sempat bilang yang sebenarnya tentang penyakit ku" batin Alfath sambil melihat Jia yang berlari mengambil kotak obat untuknya.

"are you oke? Sini cuci dulu tangan yang luka.. terus di obatin deh"

Suara Jia berhasil membuyarkan lamunan Alfath, ia berjalan ke arah Jia yang sudah menunggunya di depan wastafel dapur, Jia lalu membungkus luka Alfath dengan pembalut luka.

"malem-malem gini enaknya yang panas, bikin nafsu sama hangat di perut ga sih fat?" ucap Jia kembali memasak.

"kamu ngode aku sayang? Kamu mau aku malam ini?" ucap Alfath sambil melihat Jia.

"MESUM KAMU!! MAKSUD AKU ITU SUP AYAM" teriak Jia sambil mengarahkan spatula ke arah Alfath.

"ucapan kamu ga mendeskripsikan sup ayam sayang, malah kemana-mana"

"mangeak?, Perasaan fine fine aja ah sama deskripsi sup ayam punyaku"

Alfath berjalan ke arah meja makan menunggu Jia menghidangkan makan malamnya, mereka menikmati makan malam sambil bercerita satu sama lain.

"deja vu banget ya fat, aku jadi inget waktu kita makan bakso habis classmeet... Aku rasa itu baru kemaren deh, eh sekarang kita udah serumah"

"kamu kangen sama sekolah lama??? Kita bisa ke sana kapan-kapan, sama yang lain juga pastinya"

Jia bangkit dari tempat duduknya lalu membereskan piring " kapan?? Ayo ke sanaa, aku udah ngidam bakso dari lama banget" ucapannya sambil membawa piring kotor ke wastafel.

"are you pregnant honey? Really??" Alfath tersedak sop karena terkejut.

"ga selamanya ngidam harus hamil fat, kalau kamu ngidam emangnya kamu hamil? engga kan?" ucap Jia menoleh ke arah Alfath

"of course, aku hamil anak kamu nantinya" kekeh Alfath sambil menunggu Jia mencuci piring.

"orang gila kamu fat, sana tidur kalau udah kenyang. Biar aku beresin "

"Ji, nanti kalau kita punya anak kamu maunya cewe apa cowo?"

"aku ga terlalu mikir itu sih fat, apapun yang diberi tuhan bakal aku terima kok"

ALFATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang