Di kantor, Joshua dari pagi dibuat semakin tidak fokus. Pagi sebelum dia berangkat kerja, Joshua kembali mengunjungi rumah Lizzie, niatnya tentu saja ingin mendekati Lizzie dan meluluhkan hatinya agar permintaan maafnya malam itu dapat di terima oleh Lizzie.
Namun, yang ia dapatkan justru Lizzie menolak mentah-mentah kedatangan Joshua di depan rumah wanita itu. Padahal Joshua sudah dengan senang hati ingin menawari mengantar Lizzie sekalian ke tempat kerjanya, tetapi wanita itu melengos dan seperti tidak mempedulikan adanya atensi Joshua di sana, wanita itu segera mengendarai motornya dengan laju meninggalkan Joshua begitu saja.
Tentu saja pria itu semakin frustasi, dia bingung sendiri bagaimana caranya agar Lizzie dapat memaafkannya kemudian keduanya berbaikan dan saling dekat kembali. Joshua semakin merasa bersalah setiap saat karena perlakuannya malam itu terhadap Lizzie.
Joshua menyadari dirinya bersalah dan ingin memperbaiki hubungan keduanya yang terasa semakin menjauh, entah lah, Joshua rasanya sangat tidak nyaman jika berjauhan dengan wanita itu. Ingin rasanya tetap bersama sampai tak sengaja pria itu mengandaikan jika keduanya sampai menikah nanti.
Tiba-tiba pikirannya kembali random dan semakin tidak beraturan membuatnya semakin tidak fokus.
"Bagaimana Mas Joshua?"
"Ya, saya mau menikah," Eza yang duduk di sebelahnya mendelik sambil menyikut lengan Joshua, guna menyadarkan lamunan Joshua.
Pria tampan tersebut reflek mengucapkan kalimat itu di tengah ia sedang rapat dengan para petinggi perusahaan dan beberapa anggota divisi lainnya. Sontak dalam sekejap pria itu menjadi pusat perhatian, sedangkan Joshua yang tersadar detik itu juga segera menunduk meminta maaf dengan perasaan malu yang luar biasa.
"Astaga, maaf, maafkan saya. Bukan itu maksud saya--"
General Manager yang pada saat itu sedang memimpin rapat hanya tersenyum seperti memaklumi, "Tidak apa-apa, mungkin rapat ini sudah terlalu lama, membuat beberapa orang menjadi tidak fokus lagi. Jadi lebih baik kita akhiri saja rapat pada siang hari ini, selebihnya akan kita bahas di pertemuan berikutnya ya. Selamat siang,"
"Oh ya untuk Mas Joshua, selamat sebentar lagi akan menikah," lanjutnya lagi sebelum langkahnya benar-benar pergi meninggalkan ruangan.
Setelah menutup rapat, satu persatu dari mereka meninggalkan ruangan, tentu saja dengan berbagai reaksi yang di timbulkan karena ulahnya. Ada yang terkekeh pelan, ada yang mencibir, dan ada juga yang heboh karena setelahnya beberapa teman Joshua menghampiri tempatnya yang sedang memangku kepalanya di atas meja merasa semakin malu.
Ingin rasanya Joshua ganti kulit saja detik ini juga!
"Loh, Mas Joshua beneran mau menikah ya? Ih kok gak bilang sama Mira sih Mas kalau udah punya pacar, tau gitu aku gak nungguin kamu," celetuk salah satu karyawan wanita yang membuat Joshua mengangkat wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Going Me Crazy | Joshua Hong ✔
Romance*Sequel Rex Vester 0.2 | Joshua Hong Berawal dari Lizzie yang tengah memergoki sang kekasih yang sedang berselingkuh lalu berakhir putus, sehingga momen itu pula yang tanpa sengaja mempertemukan Lizzie dengan Joshua yang pada saat itu sedang berada...