*Sequel Rex Vester 0.2 | Joshua Hong
Berawal dari Lizzie yang tengah memergoki sang kekasih yang sedang berselingkuh lalu berakhir putus, sehingga momen itu pula yang tanpa sengaja mempertemukan Lizzie dengan Joshua yang pada saat itu sedang berada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa bulan berikutnya, Lizzie mulai terbiasa dengan kehamilannya yang semakin hari perutnya semakin membuncit. Semakin terbiasa dengan rasa mual dan tidak enak pada tubuhnya, terbukti saat ini Lizzie semakin sensitif dengan berbagai aroma yang baginya sangat mudah membuatnya muntah.
Malam ini, wanita itu sedang membuat kue kering sebagai cemilan, ketika dirinya sedang berkutat di dapur, sang suami muncul setelah baru saja menyelesaikan mandinya.
Namun seperti alarm alami di dalam tubuh Lizzie, ia segera menoleh cepat ke arah Joshua seraya menutup hidungnya merasa terganggu begitu saja oleh kehadiran sang suami.
"Stop di sana, Mas!" Joshua yang berada sekitar sepuluh meter dari posisi Lizzie di dapur pun langsung berhenti seraya mengernyit.
"Eh, kenapa sayang?" tanya Joshua yang detik berikutnya kembali ingin melangkah namun lagi-lagi Lizzie menyuruhnya berhenti di tempat.
"No! Kamu berhenti di sana! Please!" Joshua pun kembali berhenti dan semakin heran dengan kalimat sang istri.
"What's wrong, baby?"
"Kamu jangan deket-deket aku dulu, kamu aromanya gak enak Mas, bikin mual, huekk.."
Segera setelah mengatakan itu, Lizzie sungguh merasa mual, lantas Joshua mengendus aroma tubuhnya sendiri yang tidak bau sama sekali. Ingat, 'kan, bahkan pria itu baru saja selesai mandi sebelum mendatangi sang istri tercintanya tersebut? Jadi, mana mungkin aromanya tidak enak.
"Loh kok gitu? Gak enak dari mananya, sayang? Aku bahkan baru aja selesai mandi loh, wangi gini kok," jawab Joshua.
Lizzie bersikeras menggeleng kepalanya semakin rapat menutup hidung dan berusaha menahan mual yang ingin ia muntahkan.
"Tapi beneran gak enak Mas, untuk sekarang kamu jangan deket-deket dulu ya? Aku gak kuat, aku mau muntah.." rengek Lizzie semakin merasa tidak enak pada tubuhnya.
Sedangkan Joshua yang melihat itu ingin segera mendekati Lizzie hanya sekadar memeriksa keadaan sang istri yang dilihatnya kini semakin merasa tidak nyaman.
"Kamu baik-baik aja 'kan, Yang? Ada yang sakit?"
"Jangan kesini ih! Kamu baunya beneran gak enak Mas asli! Udah kamu jangan disini, jaga jarak dua puluh meter dari aku sekarang!"
"Ha? Kok gitu? Aku beneran sebau itu apa gimana sih, Yang?"
"Ih gak tau Mas Shua! Bahkan kamu jauh di sana aja aku rasanya mual. Kayaknya emang bawaan si bayi deh, huekk.."
Joshua menghela nafasnya, ia baru sadar bahwa mungkin itu efek dari kehamilan Lizzie. Alhasil Lizzie berlari kecil menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi di dalam perutnya saat itu juga.
Akhirnya mau tak mau Joshua menuruti permintaan Lizzie untuk benar-benar menjaga jarak sejauh mungkin dengan sang istri.
Sambil berjalan menjauh dari Lizzie, Joshua pun menyeletuk seraya mengendus aroma tubuhnya sekali lagi, "Wangi kok, wangi banget malah,"
