Hari ini adalah hari pernikahan Eza dan juga Jenna, bahkan gedung tempat pernikahan keduanya sudah di penuhi oleh kolega masing-masing. Tak terkecuali Lizzie yang datang bersama dengan Joshua.
Mereka berdua datang ditengah acara sedang berlangsung yang untung saja keduanya memiliki tempat tersendiri yang sebelumnya sudah di persiapkan khusus untuk tamu undangan kerabat dekat. Alhasil, mereka pun duduk bersama sambil menyaksikan acara sakral, momen di mana pada akhirnya Jenna dan juga Eza telah resmi menjadi sepasang suami istri.
Lizzie tanpa sadar menyunggingkan senyumannya seolah takjub sekaligus kagum melihat sahabat kesayangannya menikah, hati Lizzie menghangat disertai dengan rasa bahagia melihat Jenna pada akhirnya tidak jomblo lagi.
"Mereka pasangan yang cocok ya, Mas kalau di lihat-lihat?" sahut Lizzie yang mendapati anggukan dari Joshua sambil menjawab, "Kamu benar, yang begini rugi kalau sampai pisah, mengingat mereka itu sebenarnya menikah karna di jodohkan. Saya mungkin salah satu orang yang gak akan seneng denger temen saya sendiri pisah dan menjadi seorang duda tanpa anak. Kasian, jadi jangan sampai,"
"Iya jangan sampai deh, siapa tau dengan berjalannya waktu mereka berdua bisa saling mencintai dan menerima karakter masing-masing untuk menjalin hubungan rumah tangga yang bahagia. Aku juga gak akan seneng lihat sahabat terbaik aku sampai pisah dan melihat dia jadi janda muda tanpa anak, aduh amit-amit deh jangan sampai! Intinya, semoga aja Jenna sama Eza bisa saling mencintai ya Mas?"
"He'em, sama seperti kita," Lizzie menoleh ke sampingnya dan menemukan Joshua yang juga tengah memperhatikan Lizzie yang sedang menampilkan senyuman manis dari pria itu.
Lizzie tentu saja tersipu malu dan senyam-senyum tidak jelas dibuatnya, jika bukan di tempat umum begini mungkin saja Lizzie sudah memeluk Joshua dengan erat tanpa ingin ia lepaskan.
"Kamu perhatikan baik-baik ya tata acaranya, biar gak lupa," kata Joshua membuat Lizzie tiba-tiba mengernyit.
"Ha? Biar gak lupa? Buat apa Mas?"
"Buat persiapan sebelum akhirnya gantian kita yang nantinya akan berdiri bersama disana, jadi anggap aja kita lagi belajar teori untuk simulasi pernikahan sebelum kita menikah beneran nantinya. Biar gak kaget,"
Asli, Lizzie lagi-lagi dibuatnya melongo akan jalan pikiran Joshua yang semakin kesini semakin kesana, alias tanpa prediksi dan di luar jangkauannya. Namun tetap ada rasa berdesir di dalam hatinya yang paling kecil mengingat Joshua kembali menunjukkan bahwa ia benar-benar ingin menjalin hubungan yang serius dengan dirinya.
Tak lama, setelah itu Lizzie tertawa kecil menahan diri agar ia tidak kelepasan tertawa kencang, mengingat masih banyak orang di sana.
"Asli ya Mas, aku tuh kadang-kadang suka speechless sama pikiran kamu yang apa yahh... diluar nalar tapi tuh ya bener gitu, gimana ya nyebutnya.." Lizzie masih saja tertawa dibalik kalimatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Going Me Crazy | Joshua Hong ✔
Storie d'amore*Sequel Rex Vester 0.2 | Joshua Hong Berawal dari Lizzie yang tengah memergoki sang kekasih yang sedang berselingkuh lalu berakhir putus, sehingga momen itu pula yang tanpa sengaja mempertemukan Lizzie dengan Joshua yang pada saat itu sedang berada...