Masih di tempat yang sama hanya berbeda toko, kini keduanya sedang berjalan mencari food court untuk makan siang bersama. Namun ketika keduanya tidak sengaja melewati toko pakaian bayi, Lizzie tanpa sadar berhenti dan mengamati semua pakaian yang di pajang pada display depan toko sambil tersenyum dalam diam.
Joshua yang mengamati pandangan Lizzie, langsung merangkul pundak Lizzie dan berbicara pelan di dekat telinga wanita itu.
"Ada apa, istriku?"
Lizzie segera memicingkan matanya ke arah Joshua, lalu mendengus, "Jangan mulai lagi deh, Mas,"
"Hehe, okay," ujar Joshua sambil memperagakan mulutnya yang seolah di kunci sambil menyunggingkan senyumannya.
Dan untuk mengalihkan pembicaraan, Joshua pun menyeletuk kembali, "Kalau nanti kita punya anak, kayaknya lucu juga kalau di kasi baju dan aksesoris kayak gitu, iya, 'kan, sayang?"
Lizzie mengangguk sambil tersenyum, ia pun menjawab, "Bayanginnya gemes juga ya, Mas?"
"Kamu sendiri udah mau punya anak belum? Kalau udah, ayo kita bikin terus sampai jadi, gimana?" ujar pria itu membuat Lizzie segera menoleh.
Joshua ini lama-lama memang agak lain, sejauh ini, Lizzie sudah mulai terbiasa dengan kalimat frontal yang selalu di lontarkan oleh sang suami ketika mereka sedang bersama. Namun entah bagaimana, Lizzie justru merasa panas pada bagian kedua pipi yang membuatnya tersipu malu.
Pasalnya, Lizzie saat ini telah mengandung namun sampai sekarang ia belum juga memberitahu Joshua, karena niatnya ia akan memberitahukan Joshua besok, tepat ketika sang suami berulang tahun yang ke dua puluh sembilan tahun.
Memikirkannya saja tiba-tiba membuat isi di dalam perutnya seolah di hinggapi oleh banyak kupu-kupu, namun tanpa di duga ia kembali mulai merasa mual, alhasil ia segera mencari kamar mandi yang untung saja tidak jauh dari tempat mereka berdiri di dekat toko pakaian bayi dan anak-anak itu.
"Huekkk.. Mas, aku ke toilet dulu, huekk..." Lizzie berlari meninggalkan Joshua pada tempatnya, namun detik berikutnya ia ikut menyusul sang istri di belakang merasa khawatir.
Joshua menunggu di luar. Dan setelah beberapa saat menunggu, Lizzie keluar dari kamar mandi dengan wajahnya yang mulai pucat, seketika membuat rasa khawatir Joshua semakin meningkat.
"Kayaknya kamu masuk angin deh, Liz, kita pulang aja ya? Kamu istirahat di rumah," Lizzie mengangguk lemah sambil menutup mulutnya, takut jika rasa mual itu akan kembali memuntahkan isi di dalam perutnya.
"Sini tas kamu biar aku aja yang bawa," Joshua langsung mengambil alih slingbag Lizzie, tidak lupa juga ia menggandeng tangan Lizzie, menuntunnya perlahan keluar dari Mall.
Begitu keduanya telah sampai di rumah, Lizzie langsung di tuntun oleh Joshua sampai ke kamar dan membantu Lizzie untuk membaringkan tubuhnya.
"Are you okay, honey? Apa yang kamu rasakan sekarang? "
KAMU SEDANG MEMBACA
You Going Me Crazy | Joshua Hong ✔
Storie d'amore*Sequel Rex Vester 0.2 | Joshua Hong Berawal dari Lizzie yang tengah memergoki sang kekasih yang sedang berselingkuh lalu berakhir putus, sehingga momen itu pula yang tanpa sengaja mempertemukan Lizzie dengan Joshua yang pada saat itu sedang berada...