Setelah pagi tadi Joshua dan Lizzie mampir ke kosan milik Joshua, kini keduanya tengah berada di sebuah restoran yang jujur ia bahkan tidak pernah kesini sebelumnya, namun Joshua sudah nampak biasa saja bahkan terkesan mengenal semua yang bekerja di sana. Lizzie lagi-lagi dibuatnya heran.
"Pesan sesuka kamu, di jamin kamu pasti suka sama makanan di sini. Gimana tempatnya? Kamu suka?" ucap Joshua ketika Lizzie baru saja membaca list menu yang tertera.
"Tempatnya bagus kok Mas, kelihatan menyatu sama alam, hawanya juga sejuk. Di berbagai sudut ada air mancur kecil di kelilingi sama beberapa tanaman dan bunga. Belum lagi di sana ada taman luas yang tengahnya juga ada air mancur dan banyak banget bunga yang bagus-bagus. Itu kayaknya bunga-bunga mahal deh Mas, kamu nemu resto sebagus ini dari mana sih?"
Joshua berdehem pelan lantas mengusap kecil tengkuk belakangnya merasa tidak enak untuk menjawab. Sedangkan Lizzie yang penasaran, sudah ingin sekali mengetahui Joshua sering ke restoran sebagus itu sejak kapan dan dengan siapa? Kenapa ia tidak pernah di ajak kesana sebelumnya?
"Bunganya memang di import langsung dari Swedia, jadi wajar kalau bunganya kelihatan bagus dan cantik. Soalnya semua yang ngurus itu memang Mama--- Eh--"
Joshua segera menutup mulutnya seolah salah bicara, sedangkan Lizzie yang semula mengernyit bingung, lambat laun ia jadi mengerti. Lizzie lupa kalau dia sedang menjalin rumah tangga dengan orang super duper kaya.
"Ah, iya juga ya, ini restoran milik kamu ya Mas?" tanya Lizzie yang membuat Joshua sedikit tidak enak untuk mengatakan iya. Karena memang benar, restoran itu adalah miliknya, salah satu dari sepuluh usaha yang dimiliki Joshua selama ini.
Joshua hanya mengangguk sambil tersenyum, namun Lizzie mengangguk dan mengitari seluruh pandangannya yang menyetujui bahwa restoran itu memang sangat nyaman dan juga sejuk. Pelayanannya pun juga sangat bagus, semua karyawan terlihat ramah dan mudah sekali tersenyum, membuat siapa pun yang masuk ke dalam sana akan selalu di buat nyaman dan membuatnya akan kembali kesana lagi lain waktu.
"Wah, kamu tuh luar biasa ya Mas, punya banyak usaha di balik kamu sendiri yang kerja di perusahaan orang. Kamu bahkan kalau resign gak akan rugi sama sekali loh Mas, kenapa kamu masih mau jadi budak korporat di perusahaan itu?"
"Karena hobi?"
"Hobi kamu bilang? Jadi semua yang kamu lakukan selama ini tuh karena hobi yang kalau menghasilkan uang kamu untung kalau enggak kamu buntung? Gitu maksudnya?"
Disitu Joshua tertawa dengan mudahnya, lantas menyahut, "Hahaha.. gak gitu, Liz. Sebenarnya usaha awalku itu bikin parfum, terus karna hobi masak juga aku iseng bikin resto kecil-kecilan waktu toko parfumku udah rame dan punya nama. Terus berlanjut aku coba-coba untuk kerja ikut orang gimana rasanya, dan ternyata banyak suka dukanya, tapi aku seneng soalnya aku suka hitung-hitungan,"
"... Jadi lah setelah aku di terima kerja di perusahaan yang sekarang, jadi Mama yang ngurus resto, kalau toko parfumnya udah ada kerabatku yang masih satu keluarga buat ngurus begitu pun di beberapa usahaku lainnya. Jadi, kalau aku sibuk di kantor ya udah ada kerabat yang ngurus usahaku yang lain, termasuk Mama yang kadang ngurus resto sama toko parfum itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Going Me Crazy | Joshua Hong ✔
Romance*Sequel Rex Vester 0.2 | Joshua Hong Berawal dari Lizzie yang tengah memergoki sang kekasih yang sedang berselingkuh lalu berakhir putus, sehingga momen itu pula yang tanpa sengaja mempertemukan Lizzie dengan Joshua yang pada saat itu sedang berada...