8

404 28 1
                                    

Tak lama dokter datang dan langsung memeriksa kondisi Prilly dan ternyata Prilly mengalami kram karena kelelahan dan banyak fikiran.

" Saya harap anda jangan terlalu banyak aktifitas karena itu sangat membahayakan janin dalam kandungan anda" ucap dokter yang diangguki Prilly

" Terimakasih dok" ucap Prilly yang diangguki.
Setelah kepergian dokter Mila langsung menyuruh Prilly untuk beristirahat.

Esok paginya prilly sudah siap dengan pakaian kerja nya membuat Mila yang baru membuka matanya langsung duduk.

" Prill, Lo mau ke kantor, Lo kan gak boleh kecapean dulu" ucap Mila membuat Prilly menatapnya

" Gue baik-baik aja mil, gue yakin dia pasti kuat" ucap Prilly membuat Mila menghela nafas

" Yaudah nanti gue susul ke kantor Lo, sekarang gue mau balik mau ganti baju " ucap Mila yang diangguki Prilly.

Setelah selesai sarapan Prilly segera berangkat sesampainya di kantor ia langsung masuk kedalam ruangannya tanpa memperdulikan karyawan yang menatapnya.

" Permisi" ucap Reno membuat Prilly menatapnya dan menyuruhnya duduk.

" Maaf Bu ini data yang baru saya update" ucap Reno dengan segera prilly memeriksanya.

" Apa data ini benar " ucap Prilly yang diangguki Reno membuat Prilly menghela nafas dan memijit pelipisnya yang terasa pusing.

" Ren, saya minta tolong sama kamu untuk memberhentikan seluruh karyawan saya juga berterima kasih sama kamu selama bekerja kamu selalu memberikan yang terbaik" ucap Prilly membuat Reno mengangguk lemas

" Baik Bu, saya juga berterima kasih karena ibu selalu baik terhadap saya dan memberikan kesempatan untuk bekerja di perusahaan ini, kalau begitu saya permisi." Ucap Reno yang diangguki Prilly. Setelah kepergian Reno air matanya mengalir tanpa bisa ia bendung lagi, ia sudah gagal bahkan nama baiknyapun hancur, ia gagal menjaga amanat kedua orangtuanya, ia gagal menjadi anak yang berbakti.

" Hiks,,,, hiks" tangis prilly terdengar pilu " maafin Illy ma pa, Illy gagal" ucap Prilly dengan tangisannya.

Tak lama pintu terbuka menampakkan seorang wanita yang tidak lain adalah Mila dan langsung memeluk tubuh Prilly membuat Prilly menangis sejadi-jadinya. Mila bersumpah akan membuat Ali menyesal karena sudah menghancurkan sahabatnya, dengan segera mila mengeluarkan handphonenya dan mengirimkan pesan supaya kembali ke kantor Prilly karena ia tadi diantar oleh Kevin.

" Gue benci sama dia, gue benci" ucap Prilly dan melepaskan pelukan Mila dan segera pergi tanpa memperdulikan teriakan Mila yang memintanya untuk berhenti sesampainya di lobby ia langsung masuk kedalam mobil meninggalkan Mila membuat Mila khawatir tak lama mobil Kevin datang dan langsung masuk.

" Sayang ikutin mobilnya Prilly, ayo" ucap Mila membuat Kevin segera mengejar mobil Prilly .

Sesampainya di sebuah rumah besar dan mewah Prilly langsung mengetuk pintunya dan tak lama seorang wanita paruh baya yang membukanya yang tidak lain adalah mamanya Ali.

" Mau ngapain kamu " ucap mamanya Ali membuat Prilly tersenyum sinis. Bagaimanapun ia harus menghancurkan hidup Ali.

" Ouh hai Tante, senang bertemu denganmu, aku ke sini hanya ingin bertemu dengan Ali, apakah dia ada, ouh atau sedang sibuk memfitnah orang" ucap Prilly membuat Mama Ali menamparnya

" Jaga ucapan mu wanita jalang" ucap mamanya Ali membuat Prilly terdiam memegang pipinya yang terasa perih, jangan bertanya tentang hatinya karena hatinya sudah hancur.

" Maaf tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap Tante, sekali lagi dimana putra anda" ucap Prilly

" Dia tidak ada dirumah , " ucap Mama Ali membuat Prilly tersenyum sinis.

" Ouh ya" ucap Prilly tiba-tiba Mila dan Kevin datang dan berdiri di belakang Prilly.

" Mah siapa yang datang" ucap seorang pria paruh baya membuat Prilly menatapnya sinis.

" Prilly, ada apa" ucap papanya Ali membuat Prilly menatapnya

" Dimana putra anda" ucap Prilly berusaha tenang ia tidak ingin emosi dan menyakiti calon anaknya.

" Ouh sekarang Ali dikantor" ucap papanya Ali membuat Prilly tersenyum sinis dan pergi namun saat ingin memasuki mobil Mila menahannya.

" Lo mau kemana" ucap Mila membuat Prilly menatapnya

" Gue akan membalas apa yang dia lakukan sama gue" ucap Prilly membuat Mila menggelengkan kepalanya

" Cukup Prilly kali ini Lo nurut sama gue dengerin omongan gue, Lo ikhlaskan kepergian orang tua Lo, gue tau apa yang Lo rasain, gue tau gak gampang mengikhlaskan kepergian orang tua Lo, tapi Lo gak bisa seperti ini, lebih baik sekarang Lo fokus pada masa depan Lo dan calon anak Lo, " ucap Mila

" Tapi dia udah ngancurin hidup gue, gue pengen keadilan, itu aja mil" ucap Prilly

" Gue paham tapi Lo liat sendiri Ali gimana, sekarang Ali menghancurkan hidup Lo bisa jadi setelah ini dia membunuh Lo atau anak Lo, Lo harus mikir kesana prill, untuk sekarang lebih baik Lo jauhin dia" ucap Mila membuat Prilly hanya meneteskan air mata dengan segera Mila memeluknya membiarkan sahabatnya menangis.

Setelah beberapa menit Mila membukakan pintu penumpang biar dirinya yang menyetir sedangkan Kevin ia pulang sendiri.

Sesampainya di rumah Prilly diantar oleh mila mungkin Mila akan menginap untuk memastikan bahwa prilly baik-baik saja.

" Prill udah ya jangan nangis" ucap Mila saat melihat Prilly meneteskan air mata, ia tau mungkin karena bawaan hamil jadi lebih sensitif.

" Gue masih gak nyangka aja mil sama apa yang gue alami sekarang" ucap Prilly membuat Mila menggenggam tangan Prilly untuk menguatkan.

" Mil gue ada cafe dan kampus yang harus gue urus, tapi sepertinya gue gak bisa mengurusnya untuk sekarang, gue pengen fokus sama kehamilan gue. Lo mau kan bantuin mengurus kampus dan cafe," ucap Prilly membuat Mila menatapnya

" Tunggu maksudnya kampus" ucap Mila membuat Prilly menghela nafas

" Kampus itu milik gue, jadi gue mohon Lo mau ya bantuin gue" ucap Prilly yang diangguki Mila membuat Prilly tersenyum

" Terimakasih ya mil, maaf gue selalu merepotkan Lo" ucap Prilly membuat Mila menggelengkan kepalanya

" Lo itu udah gue Anggap seperti sodara gue, jadi kalo perlu apa-apa Lo bisa minta tolong sama gue, Lo jangan ragu" ucap mila yang diangguki Prilly

" Terimakasih mil" ucap Prilly yang diangguki Mila dan berpelukan

Sedangkan Kevin ia baru sampai di kantor Ali dan duduk di sofa ruangan Ali

" Tadi Prilly kerumah Lo" ucap Kevin membuat Ali menatapnya sebentar dan kembali fokus pada berkasnya.

" Gue baru tau ternyata foto yang di media itu dari Lo, Lo tau gara-gara Lo perusahaan bangkrut, Lo pasti tau kan kedua orang tuanya sudah meninggal dan amat orangtuanya adalah untuk menjaga perusahaan tapi karena Lo dia gagal tapi gue salut sama dia meskipun sedang hamil ia masih bisa mengontrol emosi kalo cewek lain mungkin udah membunuh Lo" ucap kevin  membuat Ali terdiam apakah benar Prilly hamil anaknya.

" Lo gak mau minta maaf " ucap Kevin namun ali masih diam  membuat Kevin menghela nafas.

Gimana guys? Ini Masih permulaan ya belum ke konflik inti, yang mau tau tunggu aku next ya.🙏😍🥰

Sebelah Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang