Besok siangnya El menghampiri Prilly yang tengah duduk di taman belakang, sedangkan Ali ia tengah mengecek caffe miliknya.
" Mom?" Ucap El membuat Prilly menatapnya sedangkan El masih berdiri.
" Ada yang mau El omongin sama mommy" ucap El yang diangguki prilly
" Sini duduk dulu" ucap Prilly yang diangguki El dan duduk di sebrang Prilly.
" Mommy mencintai Daddy?" Ucap El membuat Prilly menatapnya lalu menghela nafas
" Kenapa kamu nanya begitu, mencintai atau tidak itu tidak masalah untuk mommy yang terpenting bagi mommy adalah kebahagiaan kamu," ucap Prilly yang diangguki El
" Mommy jangan mencintai Daddy" ucap El membuat Prilly menatapnya penuh tanya
" Memangnya kenapa sayang? Apa ada sesuatu" ucap Prilly yang diangguki El
" Daddy selama ini mengetahui tentang perusahaannya, tujuan utama menikahi mommy ada ingin merebut kembali perusahaan, El tidak masalah jika Perusahaan mau diambil oleh Daddy itu hak Daddy, El tidak mau mommy disakiti Daddy, selama ini Daddy hanya pura-pura, tapi mommy tenang aja sasya dan Tante sisi ditangan El" ucap El membuat Prilly menatapnya tidak percaya ia kira Ali benar-benar sudah berubah tapi ternyata tidak.
" Sasya dan sisi bukannya sudah diasingkan oleh Daddy
" Iya benar, tapi sebelum kecelakaan itu el menyuruh Bimo mencarinya, ssasya adalah anak kandung Daddy Bimo yang sudah menukar hasil tes DNA itu, sekarang El mohon mommy bantu El untuk berpura-pura tidak tahu apa dulu, Daddy itu sangat licik El mohon mommy juga harus berhati-hati" ucap El yang diangguki Prilly
" Jika ini yang terbaik mommy ikut kamu sayang, tapi kamu harus hati-hati" ucap Prilly yang diangguki El.
" El minta bantuan mommy, Supaya Daddy jatuh cinta sama mommy setelah Daddy jatuh cinta sama mommy El akan bawa mommy pergi " ucap El yang diangguki prilly.
" Yaudah El kekamar dulu ya mom" ucap El yang diangguki Prilly.
" Tiba-tiba El memakaikan kalung liontin " jangan mommy lepas ya" ucap El yang diangguki prilly
" Iya sayang" ucap Prilly membuat El tersenyum dan segera pergi.
Sedangkan Ali ia tengah duduk dengan hpnya tiba-tiba gio masuk membuat Ali menatapnya tajam
" Ada apa?" Ucap Ali
" Nona sasya dan nyonya Sisi sekarang berada di tangan anak buah tuan El" ucap gio membuat Ali menatapnya
" Ada apa sebenarnya, kenapa El menahan mereka" ucap Ali membuat gio memberikan kertas .
" Apa maksudmu gio" ucap Ali
" Nona sasya adalah anak kandung anda tuan, anak buah tuan El menukarnya dengan yang palsu" ucap gio membuat Ali menatapnya tajam
" Apa ini benar gio , jangan berani kau mempermainkanku" ucap Ali membuat gio mengangguk
" Semua ini benar, " ucap gio membuat Ali menatapnya tajam
" Ambil sasya dari tangan anak buah El" ucap Ali
" Kita tidak bisa dengan mudahnya mengambil nona sasya tua karena penjagaan yang ketat disekeliling tempat penyekapan nona sasya" ucap gio membuat Ali memijit pelipisnya semoga saja El tidak mengetahui niatnya menikahi Prilly, jika tidak nyawa sasya taruhannya.
" Tiba-tiba benda pipihnya berdering pertanda panggilan masuk ternyata prilly.
" Kamu bisa pergi awasi sasya pastikan dia baik-baik saja " ucap Ali yang diangguki gio dan segera pergi
" Hallo" ucap Ali
" Sayang aku mau bakso kamu beliin ya, tapi sekarang " ucap Prilly membuat Ali menghela nafas
" Iya sayang, aku belikan sekarang " ucap Ali membuat Prilly tersenyum dan mematikan telponnya membuat Ali menghela nafas dan segera pergi
" Mommy pastikan Daddy tidak keluar malam ini ya, ada yang harus El Urus" ucap El yang diangguki prilly dengan segera El pergi, harus harus memulainya dari sekarang ia tidak ingin rencananya gagal begitu saja.
Setelah El pergi tak lama Ali datang dengan kantong plastik berisi bakso pesanan Prilly. Membuat prilly menyantapnya.
" Kamu mau" ucap Prilly
" Buat kamu saja" ucap Ali membuat Prilly menatapnya intens
" Kamu kenapa sih? Kamu marah" ucap Prilly membuat Ali menggelengkan kepalanya
" Nggak Sayang , aku hanya lagi gak enak badan kayaknya harus kamu kasih vitamin deh" ucap Ali membuat Prilly menggelengkan kepalanya
" Kamu gak akan ninggalin aku kan" ucap Prilly
" Aku mencintaimu, bagaimana aku bisa jauh dari kamu" ucap Ali membuat Prilly menatapnya intens
" Serius" ucap Prilly yang diangguki Ali, ya Ali memang sudah mencintai Prilly , ia sudah jatuh pada pesona prilly, namun ia juga harus mengambil haknya lagi.
" Aku serius sayang" ucap Ali membuat Prilly tersenyum lebar
Sedangkan El ia baru sampai di sebuah rumah kecil di tengah hutan tempat penyekapan sasya. Dengan segera El masuk membuat Remaja yang tidak lain adalah sasya adik tirinya.
" Lepaskan aku brengsek" ucap sasya membuat El menatapnya tajam.
" Tidak semudah itu nona, kau akan bebas setelah kau mati" ucap El dan menepuk tangannya, masuklah 3 orang berbadan besar membuat El tersenyum sinis.
" Ucapan selamat tinggal kepada harga diri Lo, karena sebentar lagi kau akan kehilangan masa depan Lo." Ucap El diakhiri tertawa puas.
" Jangan, gue mohon jangan, lepaskan gue, gue gak punya masalah sama Lo" ucap sasya membuat El menatapnya tajam
" Melihat Lo tersiska akan menghancurkannya" ucap El dan duduk di sofa " lakukan" ucap El membuat kedua pria itu melepaskan ikatan sasya dan membawanya ke ranjang kumuh sedangkan satu orang lagi memvideokan nya membuat El tersenyum puas apalagi saat mahkota sasya di renggut paksa , puas karena damdamnya perlahan terbalaskan.
Setelah hampir 2 jam digilir sasya akhirnya pingsan karena bagaimanapun ia baru berusia 14 tahun dan sudah mendapatkan kekerasan seperti ini.
Sedangkan El ia menuju sebuah ruangan gelap seorang wanita dipasung dengan tidak memakai sehelai benang pun.
" Lakukan" ucap El membuat dua orang yang menyetubuhi sasya kini melakukan lagi kepada sisi, membuat sisi histeris kesakitan sedangkan di EL tersenyum puas dan segera pergi dan masuk kedalam mobilnya dan air mata yang sejak tadi ia tahan tumpah. Rasanya begitu sakit melihat sasya yang sudah kehilangan masa depannya, tapi jika tidak seperti ini dendamnya tidak akan terbalaskan. Ini adalah cara satu-satunya agar daddynya hancur.
Jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏😍😍🥰
