29

454 36 2
                                    

Sehari semalam Ali tidak pulang bahkan tidak bisa dihubungi membuat prilly sedikit khawatir begitu dengan El yang terlihat muram membuat Prilly sedikit khawatir ia takut terjadi sesuatu pada mereka.

" El, apa Daddy menelpon kamu" ucap Prilly membuat El menggelengkan kepalanya

" Tidak" ucap El membuat Prilly menghela nafas, dengan segera prilly menelpon seseorang yang tidak lain adalah Kevin ia pasti tau dimana Ali.

" Hallo Vin" ucap Prilly

",,,,,," Ucap Kevin

"Lo tau dimana Ali, dari kemaren belum pulang soalnya" ucap Prilly

" ,,,,,,,," Ucap Kevin

" Ouhh yaudah, terimakasih ya Vin" ucap Prilly dan telponnya mati.

" Sayang anterin mommy kerumah Oma ya" ucap Prilly membuat El terdiam

" Untuk apa mom" ucap El

" Daddy di sana, sekalian kita main , Oma sama opa pasti seneng kamu kesana" ucap Prilly membuat El terdiam membuat Prilly beranjak ke kamar mengambil tasnya.

" " Ayo El" ucap Prilly yang diangguki El dengan segera mereka pergi.

Sepanjang perjalanan El hanya diam, sesampainya di rumah Ali Prilly mengetuk pintu tak lama pintu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah artinya.

" Permisi, Ali ada gak?" Ucap prilly yang diangguki wanita paruh baya itu

" Silahkan masuk tuan ada di kamarnya" ucap artinya yang diangguki prilly dan masuk, ia merasa ada yang tidak beres.

" Li" panggil Prilly saat sudah berada di kamarnya namun tidak menemukan Ali, membuat Prilly sedikit cemas.
" Ali apa kamu didalam" ucap Prilly mengetuk pintu kamar mandi dan mencoba membukanya ternyata tidak terkunci dengan hati-hati Prilly masuk dan tubuhnya mematung melihat Ali di dalam bathtub dengan tubuh sedikit membiru karena kedinginan.

" Ali, Ali bangun, hey" ucap Prilly Amun tidak membuat Ali sadar.

" El" teriak Prilly membuat El menghampirinya tubuhnya menegang melihat keadaan Ali dengan segera El mengangkat Ali dan menidurkannya di kasur.

" El , kamu telpon dokter, terus ambil kompresan air Hangat sekarang" ucap Prilly yang diangguki El dengan segera El pergi sedangkan prilly ia mengambil baju Ali dan menggantinya.
" Yaallah Li ko bisa seperti ini, kenapa sih" ucap Prilly mengelus kepala Ali, bagaimanapun Ali adalah suaminya ia harus bisa memaafkannya.

" Ini mom" ucap El yang diangguki prilly dan langsung mengompres Ali. Tak lama dokter datang dan langsung memeriksa kondisi Ali sedangkan El hanya diam entah apa yang dia pikirkan.

" Dok gimana" ucap Prilly saat dokter sudah selesai memeriksanya.

" Tuan tidak apa-apa hanya perlu istirahat dan asupan yang cukup, ini resep obat yang harus ditebus, nanti kalau tuan sudah siuman obatnya bisa diberikan" ucap dokter yang diangguki prilly

" Terimakasih ya dok" ucap Prilly yang diangguki dokter,

" Kalau begitu saya permisi" ucap dokter yang diangguki prilly.

" Sini mom biar El tebus obatnya" ucap El yang diangguki prilly dan memberikannya pada El.

" Li" ucap Prilly namun Ali tidak ada pergerakan membuat Prilly menghela nafas.
" Aku ke dapur dulu ya" ucap Prilly dan beranjak pergi menuju dapur dan ternyata ada art Ali.

" Bi, tolong buatkan bubur ya" ucap Prilly yang diangguki artnya.

" Ouh iya bi, mama kemana ya" ucap Prilly membuat artnya terdiam
" Jawab saya bi" ucap Prilly

" Maaf non, nyonya dan tuan sudah meninggal" ucap artnya membuat Prilly terdiam

" Kamu jangan bercanda, saya serius" ucap Prilly

" Saya tidak bercanda non, kemaren tuan dan nyonya dibunuh oleh seseorang yang tidak dikenal" ucap artnya membuat Prilly terdiam.

" Kamu buatkan bubur" ucap Prilly dan segera pergi ke kamar Ali, ternyata Ali sudah sadar.

" Li" ucap Prilly membuat Ali menatapnya dengan tatapan sayu.
" Ada sakit gak? Atau apa yang kamu rasain sekarang " ucap Prilly membuat Ali menggelengkan kepalanya.

" Kenapa mama dan papa meninggal aku tidak tau? Kenapa kamu tidak mengabari aku? Siapa yang membunuh mereka Li?" Ucap prilly membuat Ali terdiam

" Jawab aku Li, kenapa kamu tidak memberitahu aku bagaimanapun mereka juga orang tua aku Li, kenapa kamu menutupinya dari aku" ucap Prilly

" Maaf, aku tidak bermaksud menutupinya, ini semua terjadi karena aku" ucap Ali membuat Prilly menatapnya tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seorang pria yang tidak lain adalah El. Melihat Ali sudah sadar membuat El menundukkan kepalanya, jujur ia malu apalagi melihat kondisi Ali saat ini membuat hatinya sakit. Bukankah ia harus bahagia melihat daddynya hancur tapi kenapa malah seperti ini.

" El mana obatnya" ucap Prilly membuat El memberikannya pada Prilly.

" Aku minta maaf" ucap El dengan kepala menunduk membuat Prilly menatapnya sedangkan Ali hanya diam,

" Ada apa sebenarnya" ucap Prilly membuat El terdiam begitu dengan Ali.

" Ada apa El" ucap Prilly membuat El menatapnya

"  El yang sudah membunuh Oma ,opa , sasya dan sisi" Ali ia tidak mungkin menutupinya dari prilly

" Benar itu El" ucap Prilly yang diangguki El

Plak

Prilly melayangkan tamparan keras kepada El , selama ini Prilly tidak pernah marah kepada El namun kali ini putranya sudah melewati batas.

" Apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu bisa seperti itu" ucap Prilly membuat El menundukkan kepalanya
" Mommy selalu bilang, mommy selalu mengingatkan jangan sampai melukai seseorang tapi apa yang kamu lakukan El" ucap Prilly dengan nada kecewa.

" Mommy membiarkan kamu untuk melakukan apa yang kamu mau tapi bukan berarti mommy setuju dengan tidak kamu seperti ini, kenapa El" ucap Prilly

" Aku hanya ingin Daddy merasakan apa yang mommy rasakan" ucap El membuat Prilly berdiri dan menatap El.

" Mommy tau kamu sangat menyayangi mommy, tapi kenapa harus seperti ini El, kenapa?" Ucap prilly membuat El terdiam
" Dengerin mommy, daddy salah karena tidak mau bertanggung jawab, Daddy salah karena tidak menyadari apa yang dia lakukan itu salah dan kamu juga salah karena kamu terobsesi dengan dendam yang kamu miliki, mommy tau kamu kecewa sama Daddy, mommy tau kamu menyayangi Daddy begitupun sebaliknya tapi kenapa kamu melakukan hal sejauh ini, kenapa El" ucap Prilly membuat El menatapnya

" Maaf, aku minta maaf " ucap El ia tau saat ini mommynya benar-benar kecewa karena ia melanggar janjinya.

" Sudah sayang, Daddy sudah memaafkan kamu, Daddy juga minta maaf seandainya Daddy dulu tidak melakukan kesalahan kejadian ini tidak akan terjadi, Daddy minta maaf" ucap Ali

" Sudah gimana Li, El anak kamu melakukan tindakan seperti ini, ini sudah sangat jauh" Ica prilly

" Anak kita sayang, lagipula El melakukan ini karena aku, karena kesalahan aku" ucap Ali membuat Prilly menatap tajam El.

" Sekarang kamu pergi, kamu fikirkan, apa yang kamu lakukan itu sudah benar atau tidak" ucap Prilly



Jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏😍🥰🥰

Sebelah Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang