16

356 25 1
                                    

Dengan segera Ali kembali masuk menuju ruangannya namun saat menuju ruangannya ia melihat sebuah foto berlumuran darag dan ternyata foto dirinya membuat Ali segera masuk ke dalam ruangan, namun ia merasa ada seseorang yang hilang leptop pribadinya menghilang, dengan segera Ali membuka laci data penting perusahaan dan ternyata semuanya hilang dengan segera Ali keluar..

" Kevin, cek cctv" ucap Ali membuat Kevin menatapnya

" Ada apa" ucap Kevin

" Berkas data penting dan leptop gue hilang saat gue turun barusan, sepertinya ada orang yang mengambilnya" ucap Ali membuat Kevin menatapnya herah sambil berjalan ke ruang cctv

" Ko bisa hilang, gimana ceritanya, perasaan tidak ada yang masuk" ucap Kevin membuat Ali menghela nafas kasar

" Maaf pak CC tv jadi ruangan bapak tiba-tiba mati" ucap karyawan Ali yang bertugas memantau cctv

" Coba cek di depan ruangan" ucap Kevin

" Sama pak mati juga" ucap karyawan Ali membuat Ali menghela nafas berat.

Sedangkan seorang remaja menatap dua benda dihadapannya dengan puas, siapa lagi kalau bukan El, ya El adalah dalang di balik masalah yang menimpa Ali, ia menyuruh orang kepercayaannya untuk melakukan itu semua.

" El, kenapa tidak istirahat, itu apa" ucap Prilly yang baru masuk kedalam kamar El

" Sebentar lagi mom, El masih senang bermain dengan Daddy, dia sekarang lagi sibuk mencari ini semua" ucap El membuat Prilly menggelengkan kepalanya

" Yaudah tapi kamu harus ingat jangan melukai siapapun dan ingat jangan lupa istirahat, kalau tidak mommy akan bawa kamu kerumah sakit lagi supaya istirahat" ucap Prilly membuat El tersenyum dan mengangguk

" Iya mom habis ini El istirahat" ucap El yang diangguki prilly dan segera keluar sedangkan El ia tersenyum melihat seseorang di layar leptop dia terlihat acak-acakan,

" Kasian juga Daddy, tapi ini pelajaran buat Daddy supaya tidak seenaknya sama orang, terutama sama mommy" ucap El dan memutuskan untuk tidur.

" Esok harinya Ali terlihat sudah berada di kantor dengan berkas yang menumpuk tiba-tiba saja Kevin masuk dan duduk di kursi.

" Sorry gue tadi nganterin Mila dulu kerumahnya Prilly" ucap Kevin membuat Ali menatapnya

" Apa El sudah pulang dari rumah sakit" ucap Ali membuat Kevin mengangguk

" Iya kemaren siang, ia memaksa dokter untuk memperbolehkannya pulang" ucap Kevin membuat Ali terdiam

" Kenapa Lo, mau nengokin El juga, ya memang harus seperti itu secara El anak kandung Lo" ucap Kevin

" Gue rasa masalah ini ada hubungannya dengan anak nakal itu" ucap Ali membuat Kevin menatapnya bingung

" Lo tau kan El benci banget sama gue, gue yakin dia adalah dalang dari semua ini" ucap Ali membuat Kevin menghela nafas

" Tapi masa ia sih, ya memang sih dia jenius tapi masa ia" ucap Kevin

" Gue harus memastikannya, sebelum anak nakal itu membuat perusahaan gue bangkrut " ucap Ali

" Anak nakal itu anak semata golek Lo, tapi kalau seandainya El maafin Lo dan membantu mengurus perusahaan, gue yakin perusahaan Lo gak ada yang bisa nyaingin," ucap kevin membuat Ali terdiam
" Secara dia sampai SMA lulusan Amerika kuliah Beasiswa di Oxford university dan bahkan usia 17 tahun dia udah lulus kuliah, Lo aja dulu 17 tahun masih SMA " ucap Kevin membuat Ali terdiam ternyata anaknya begitu pintar, jujur ia mengakui bahwa prilly berhasil mendidik putranya dengan baik.

" Gue pergi dulu" ucap Ali dan segera pergi membuat Kevin menghela nafas ia tau pasti dia mau kerumah Prilly dan tebakan Kevin benar.

Sesampainya di sebuah rumah mewah Ali segera turun dan mengetuk pintu membuat El tersenyum, ia tau Daddy didepan dengan segera El turun dan ternyata ada mommynya dan Mila yang tengah membuat kue.

" El mau kemana" ucap Prilly membuat El menatapnya

" El kedepan dulu mom " ucap El yang diangguki Prilly

" Jangan lama-lama kamu harus banyak istirahat" ucap Prilly yang diangguki El dan segera pergi.

" Ada apa anda kemari" ucap El yang sudah membuka pintu dan mendapatti Ali.

" " Daddy minta kamu kembalikan berkas dan leptop yang kamu ambil" ucap Ali membuat El menatapnya

" Untuk apa kamu kesini, dan apa kamu bilang tadi berkas dan leptop yang El ambil , jaga ya ucapan kamu, kamu pikir anakku ini pencuri " ucap Prilly ia sengaja berkata seperti itu lagi pula wajarlah El mengambil berkas penting itu dia kan anaknya meskipun caranya El salah tapi ya sudahlah.

" Aku tidak ada urusan dengan kamu, urusanku dengan anak ini" ucap Ali

" Urusan El itu urusanku juga" ucap Prilly tegas membuat Ali menatapnya sebal kenapa harus ada Prilly,

" El balikin berkas Daddy" ucap Ali membuat El menatapnya

" Lebih baik Daddy tidur, biar ngomongnya gak ngelantur" ucap El dan masuk kedalam rumah

" Wahh Lo ngapain kesini, mau nyerahin nyawa Lo" ucap Mila membuat Ali menatapnya tajam.

"Pril" ucap Mila membuat Prilly menatapnya dan langsung memegang lengan Ali  begitupun Mila dan mendudukkannya di kursi taman belakang rumah prilly dan mengikatnya.

" Mommy lagi ngapain" ucap El melihat mommynya dan Mila sibuk mengikat Ali di kursi.

" El tolongin Daddy" ucap Ali membuat El menatapnya dan menghampiri Ali

" Mommy jangan begitu sama Daddy" ucap El membuat Ali tersenyum " gimana kalau Daddy di dandanin kan lucu" ucap El membuat Ali menggelengkan kepalanya

" Bener tuh prill buruan ambil alatnya " ucap Mila yang diangguki prilly dan segera mengambil alatnya sedangkan Ali hanya pasrah, bukannya dapat berkasnya ia malah dapat siksaan.

Sedangkan kevin ia masih menunggu Ali karena akan meeting keluar, karena sudah lama tak balik akhirnya Kevin memilih menyusul Ali.

" Nih, alatnya sudah ada" ucap Prilly membuat Mila bersok.

" Yaudah sekarang Lo makeup in" ucap Mila dengan segera Prilly mendandani Ali sedangkan El hanya diam memperhatikannya. Tiba-tiba benda pipih Ali berdering pertanda panggilan masuk dengan segera El mengambil hpnya di saku jasnya.

"Gio" ucap El membuat Ali menatapnya

" Jangan mengangkatnya" ucap Ali namun tidak dihiraukan oleh El.

" Hallo pak, kami sudah mengetahui siapa yang sudah membocorkan data perusahaan dan siapa yang membuat kekacauan di lobby kantor, dia bernama El  nanti akan saya kirim data pria itu" ucap gio membuat El menatapnya Ali tersenyum remeh

"Tidak perlu, aku tidak butuh" ucap El dan mematikan telponnya membuat Ali menatapnya tajam

" Apa yang kau lakukan El" ucap Ali membuat El menatapnya

" Tidak dia hanya memberitahu informasi tidak penting" ucap El membuat Ali menatapnya tajam

" Menyebalkan" dengus Ali membuat Prilly menamparnya.

" Jangan berkata seperti itu terhadap putraku" ucap Prilly membuat Ali menghela nafas.



Jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏😍🥰🥰🥰🥰

Sebelah Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang