12

343 22 2
                                    

3 tahun kemudian

Seorang remaja tampan yang kini berusia 17 tahun baru saja menginjakkan kakinya di tanah air setelah ia menyelesaikan pendidikannya di inggris dengan cepat, sebenarnya ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 namun tidak ia ambil karena ia tidak ingin terlalu lama meninggalkan mommynya.

" El" teriak seseorang wanita membuat El tersenyum dan menerima pelukan yang sangat ia rindukan siapa lagi kalau bukan mommynya.

"Wah anak mommy makin Tampan, gimana sudah selesai" ucap Prilly membuat El tersenyum

" Sudah mom, aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan mommy" ucap El membuat Prilly tersenyum

" Yaudah sekarang kita pulang sepertinya anak mommy yang ganteng ini kelelahan setelah perjalanan jauh" ucap Prilly membuat El tersenyum dan mengikuti mommynya menuju parkiran.

" Rasanya mommy bahagia banget kamu sudah kembali, " ucap Prilly membuat El menatapnya sebentar karena sedang menyetir.

" Kamu sudah punya pacar Sayang" tanya Prilly

" Tidak mom" ucap El

" Benarkah, apakah ada yang lebih tampan dari anak mommy" ucap Prilly " apakah bule-bule disana tidak tertarik dengan anak mommy" ucap Prilly

" Aku ke sana mau sekolah bukan cari pacar mom" ucap El membuat Prilly terkekeh benar kata putranya .

Sesampainya di rumah mereka langsung turun dan beristirahat berbeda dengan Prilly, Ali terlihat baru sampai di sebuah sekolah ia disuruh menjemput putrinya sasya yang sekolah baru kelas dua SMP.

" Daddy, dari mana aja sih " ucap sasya membuat Ali menatapnya

" Maaf ya tadi Daddy baru selesai meeting" ucap Ali membuat sasya menghela nafas dengan segera Ali menjalankan mobilnya.

Tiba-tiba benda pipihnya berdering pertanda pesan masuk

08587....

Selamat siang, berbahagialah sebelum kau hancur

Pesan masuk tersebut membuat Ali teringat sesuatu ia yakin ini pasti ulah prilly.

08368....

Istrimu di tanganku tuan mungkin setelah ini putri kesayanganmu

Pesan masuk itu membuat Ali marah dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi membuat sasya menatapnya takut

" Daddy pelan-pelan" ucap sasya

" Kita harus sampai kerumah dengan cepat" ucap Ali membuat sasya terdiam sedangkan seorang pria remaja tengah tersenyum penuh kemenangan tak sia-sia ia merencanakan ini dalam waktu sebulan yang begitu menguras tenaganya.

Sesampainya di rumah Ali langsung masuk begitu dengan sasya namun langkahnya terhenti saat mendapati beberapa maid yang pingsan dengan segera Ali ke kamar dan benar sisi diculik sebenarnya siapa yang berani bermain-main dengannya.

" Sasya ayo ikut Daddy, sementara waktu kamu jangan sekolah dan kamu diam di rumah Oma sampai keadaannya semua aman" ucap Ali

" Sebenarnya siapa yang melakukan ini dad, kenapa mommy di culik" ucap sasya yang sudah meneteskan air matanya.

Sesampainya di rumah kedua orangtuanya Ali langsung masuk ke dalam disambut mamanya

" Lo Ali kenapa " ucap mamanya Ali

" Ma aku titip sasya, jangan biarkan dia keluar aku harus mencari sisi dia diculik" ucap Ali membuat mamanya mengangguk paham dengan segera Ali keluar dan pergi tujuan utamanya adalah rumah Prilly.

Sedangkan Prilly ia baru saja bangun dan segera mandi karena badannya terasa lengket sedangkan El ia terlihat sirus menatap layar komputer.

" Sudah ku duga kau akan menuduh mommy" ucap El dan menatap ke bawah dari jendela terlihat seorang pria yang baru saja masuk gerbang.

" Bibi masak apa" ucap Prilly saat baru sampai di dapur

" Ini non den El pengen dibuatin rendang" ucap BI Sri yang diangguki prilly tak lama terdengar suara bel dengan segera prilly membukanya membuatnya menatapnya tajam berani sekali dia menginjakkan kakinya di rumahnya

" Dimana sisi" ucap Ali membuat Prilly menyeritkan dahinya lalu Tertawa

" Maaf ya tuan, sisi itu istri anda kenapa nanya ke saya memangnya saya ibunya" ucap Prilly

" Anda jangan berpura-pura bodoh, kau yang menculik sisi kan" ucap Ali membuat Prilly menatapnya tajam

" Pasang telinga anda dengan benar, saya tidak menculik siapapun termasuk istri anda, lagipula untungnya saya menculik istri anda itu apa?" Ucap prilly lalu masuk dan mengunci pintu membuat Ali menatapnya tajam dan segera pergi sedangkan seseorang yang memperlihatkannya tersenyum kemenangan siapa lagi kalau bukan El, ya El adalah dalang dari penculikan serta teror itu, sudah cukup ia melihat mommynya menderita karena pria bajingan yang berstatus ayah kandungnya.

" El mau kemana" ucap Prilly membuat El menatapnya

" El mau keluar sebentar, boleh kan" ucap El yang diangguki Prilly

" Tapi harus hati-hati ya" ucap Prilly yang diangguki El, dengan mengendarai mobil El melajukan mobilnya ke sebuah gedung tak terpakai. Sesampainya di sana El langsung turun

" Dimana dia" ucap El membuat pria berbadan besar itu menunjuk sebuah ruangan.

" Siapa kamu? Lepaskan saya" ucap sisi membuat El tersenyum sinis dibalik topeng yang ia gunakan.

" Tenang aku akan melepaskanmu aku hanya ingin bermain-main dengan suamimu" ucap El

" Lepaskan saya, atau suami saya akan menghancurkan kamu" ucap sisi membuat El menamparnya

" Bagaimana sakit? Itu hanya satu persen dari rasa sakitku karena suamimu, kau tahu dia akan mati di tanganku, sekarang nikmati kebahagiaan kalian sebelum aku mengambil nyawanya" ucap El lalu pergi sebelum pergi ia menyuruh melepaskan sisi.

Sedangkan Ali ia sudah berkeliling namun tidak menemukannya bahkan ia tidak bisa melacak no yang mengirimkannya pesan

" Sayang kamu dimana" ucap Ali namun tiba-tiba matanya menyipit melihat seorang wanita yang tergeletak di jalanan dengan segera Ali turun dan matanya membulat melihat sisi dengan luka lembab diwajahnya dengan segera Ali membawa Susi kerumah sakit dan tak lupa ia mengabari kedua orangtuanya.

+62854.....

Luka yang didapat istrimu hanya 1% dari luka yang ku dapat karena anda"

Tangan Ali mengepal kuat karena menahan emosi siapa dia berani bermain-main dengannya.

" Dok gimana keadaan istri saya" ucap Ali membuat dokter menatapnya

" Alhamdulillah istri anda baik-baik saja hanya memar dipipi beliau juga sudah siuman " ucap dokter yang diangguki Ali.

Setelah dipindahkan ke ruang rawat Ali langsung masuk melihat Ali masuk membuat sisi meneteskan air matanya.

" Hey jangan nangis, ada aku disini," ucap Ali membuat sisi menatapnya

" Aku gak mau kehilangan kamu, dia bilang kalau dia akan bunuh kamu aku takut" ucap sisi membuat Ali terdiam dan menenangkan sisi bahwa semua akan baik-baik.

" Mommy" ucap seorang remaja wanita yang tidak lain adalah sasya " mommy baik-baik aja kan mereka gak jagatin mommy" ucap sasya

" Mommy baik-baik aja" ucap sisi membuat sasya bersyukur.

" Sebenarnya siapa yang melakukan ini Li" ucap papanya membuat menggelengkan kepalanya

* Ali belum tau pa, orang suruhan Ali juga belum mendapatkan informasi apapun " ucap Ali membuat papanya terdiam.






Jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya guys 🙏😍🥰🥰

Sebelah Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang