" Sekarang kamu pergi, kamu fikirkan, apa yang kamu lakukan itu sudah benar atau tidak" ucap Prilly Membuat El menatapnya sendu.
" Maaf mom" ucap El membuat Prilly terdiam dan duduk.
" Nanti biar Daddy bicara sama mommy" ucap Ali membuat El menatapnya lalu pergi meninggalkan Ali dan prilly
" Aku minta maaf, aku gagal mendidik El" ucap Prilly yang sudah meneteskan air matanya membuat Ali merengkuh tubuh Prilly kedalam pelukannya.
" Sttt, sudah jangan menangis, El gak salah disini aku yang salah, kamu jangan menyalakan El ya" ucap Ali membuat Prilly melepaskan pelukan dan menatap Ali
" El itu salah, dia sudah membunuh , aku tidak mau anakku menjadi seorang pembunuh apalagi dia membunuh keluarganya sendiri, apa aku harus diam saja, apa aku tidak boleh kecewa, aku tidak habis fikir kenapa El bisa melakukan itu semua" ucap Prilly membuat Ali mengelus punggung Prilly.
"Sudah, kamu tenangkan diri kamu dulu" ucap Ali membuat Prilly menghela nafas, kepalanya terasa pusing memikirkannya.
Sedangkan El ia mengendarai mobilnya dan segera masuk kedalam gedung ltc grup dan membuka ruangannya dan sudah ada berkas yang menumpuk namun saat ini ia tidak ingin mengerjakan pekerjaannya ia memilih masuk kekamar rahasia yang terlihat begitu gelap dan terdapat beberapa figura, ia duduk di sofa dan menatap figura besar yang terdapat foto Ali dan prilly.
Air matanya yang sendari ia tahan keluar, ia sudah membuat kedua orangtuanya kecewa, apalagi mommynya yang selama ini tidak pernah marah tapi kali ini mommynya benar-benar marah.
Tiba-tiba benda pipih El berdering pertanda panggilan masuk ternyata baja.
"Maaf tuan saya diruangan anda tapi anda tidak ada, ada beberapa hal yang harus saya sampaikan" ucap baja membuat El mematikan telponnya dan keluar benar saja baja ada diruangannya dengan segera El duduk dikursi kebesarannya.
" Maaf tuan, cabang di Singapura mengalami masalah" ucap El.
" Kamu tangani sendiri saya sibuk, biarkan Syarief grup dipimpin Mr Ali dan kamu Carikan sekretaris untuk menggantikan kamu disini" ucap El yang diangguki baja.
" Kosongkan jadwal saya hari ini dan saya tidak ingin diganggu" ucap El yang diangguki baja dan segera pergi.
Sedangkan Ali ia tengah duduk di kasur dengan mata mengantuk karena pengaruh obat sedangkan prilly ia terlihat masih menangis, itulah alasan kenapa Ali menahan ngantuknya.
"Sudah ya, jangan nangis terus nanti kamu sakit, El melakukan itu juga karena kesalahannya aku, El pasti memiliki alasan mengapa ia melakukan itu semua " ucap Ali membuat Prilly menatapnya
" Aku cuma ngerasa gagal mendidik El" ucap Prilly
" Kamu tidak gagal mendidik El, aku yang gagal, udah ya jangan nangis lagi" ucap Ali membuat Prilly menghela nafas membuat Ali merebahkan tubuh Prilly dan memeluknya mendekapnya erat.
Sedangkan El iya tengah duduk di kursi kebesarannya tak lama pintu terbuka menampakkan seorang wanita cantik berhijab bersama baja.
" Maaf Mr. Ini putri, jika Mr tidak keberatan ia yang akan menggantikan saya" ucap baja membuat El menatapnya tajam.
" Kantor tidak sedang mengadakan pengajian baja" ucap El membuat baja menghela nafas pelan.
" Maaf Mr, tapi dia kerjanya bagus meskipun berhijab" ucap baja membuat El menghela nafas
" Yasudah, jika dia tidak becus aku penggal kepalamu" ucap El membuat baja begidik ngeri begitu dengan putri.
" Dia pasti akan bekerja dengan baik" ucap baja yang diangguki El
