Esok paginya keadaan El masih sama membuat Prilly tak hentinya berdoa untuk kesembuhan putranya.
" Kamu betah banget tidurnya? Apa kamu mimpi indah?" Ucap prilly tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seorang wanita yang tidak lain adalah Mila.
Dengan segera mila memeluk Prilly membuat Prilly terisak." Lo kuat, Lo harus yakin kalau El akan segera sembuh" ucap Mila membuat Prilly mengangguk
" Apa benar Ali yang melakukan ini semua " ucap Mila yang diangguki prilly.
Sedangkan Ali ia baru sampai kantor langsung diikuti Kevin masuk keruangannya.
" Li, gue mau ngomong " ucap Kevin membuat Ali menatapnya sebentar
" Kenapa Lo melukai El, segitu bencinya Lo sama dia," ucap Kevin" gue gak tau dia El, gue taunya dia orang yang sudah menculik sisi" ucap Ali membuat Kevin menghela nafas
" Sebaiknya Lo meminta maaf " ucap Kevin lalu keluar membuat Ali terdiam, entah apa yang pria itu pikirkan.
" Tiba-tiba seorang pria dan wanita paruh baya datang membuat Ali menghela nafas.
" Papa ingin bicara sama kamu" ucap papanya Ali membuat Ali menghampirinya dan duduk di sofa
" Apa benar El anak kamu dari Prilly" ucap papanya Ali membuat Ali mengangguk.
" Kamu juga yang membuat El kritis " ucap papanya Ali membuat Ali mengangguk
" Kenapa, kamu melakukannya " ucap papanya Ali" Ali gak tau dia anak Ali" ucap Ali membuat papa Ali menatapnya tajam
" Kamu sudah hampir membunuh anak kamu," ucap papanya Ali
" Terus apa benar sasya bukan darah daging kamu" ucap papanya Ali
" Ali masih menunggu hasil DNA " ucap Ali membuat kedua orangtuanya menghela nafas panjang.
" Selesaikan masalah ini secepatnya jangan sampai berita ini menyebar sehingga merugikan kantor " ucap papanya Ali
" Ingat Li kamu harus mencari kebenarannya dengan detail dan teliti, jangan sampai" ucap mamanya Ali yang diangguki ali
" Sayang,, hey" ucap Prilly membuat El menatapnya ya baru saja El sadar dan diperiksa dokter.
" Kamu jangan ninggalin mommy ya Sayang" ucap Prilly yang diangguki El." El akan selalu di samping mommy" ucap El membuat Prilly tersenyum dengan tangan mengelus kepala El.
" Mommy jangan nangis" ucap El yang diangguki Prilly" Iya sayang," ucap prilly ." Mau minum gak Sayang " ucap Prilly yang diangguki El dengan segera prilly mengambil minum dan memberikannya pada El.
" Sekarang kamu istirahat ya" ucap Prilly setelah El minum.
" Tiba-tiba seorang wanita masuk membuat Prilly menatapnya tajam, dan membawanya ke luar.
" Prill, apa-apaan sih" ucap seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah mamanya Ali. Ya tadi ia ingin menemani sisi namun ia teringat dengan El, bagaimanapun El adalah cucunya
" Sebelumnya maaf Tante, tapi aku harap Tante jangan pernah menemui El, karena El anakku hanya anaku" ucap Prilly membuat mamanya Ali menatapnya tajam
" Denger Prilly, bagaimanapun dalam tubuh El mengalir darah putraku Ali" ucap mamanya Ali membuat Prilly tersenyum sinis
" El adalah anak kandung Ali yang berarti cucu saya, dan aku berhak menemui El kapanpun itu" ucap mamanya Ali membuat Prilly menatapnya tajam" Asal Tante tau, El bisa hidup sampai sekarang itu karena aku, aku yang mengandung dia, aku yang melahirkan dia, aku yang merawat dia sampai sekarang, aku yang memberinya makan dan minum aku yang selalu ada disamping dia, aku yang menjamin pendidikan dia, sekarang aku tanya apa pernah Ali memberi dia makan? Apa pernah Ali memberikan dia minum? Apa pernah Ali menuruti ngidamnya, apa pernah Ali mengatar saya untuk cek kandungan, apa pernah ali memberi perhatian terhadap El? Jawab" ucap Prilly membuat namanya Ali terdiam dan tanpa mereka sadari bahwa Ali mendengarnya.
" " Sekarang dengan entengnya Tante bilang hak, hak atas dasar apa aku tanya, bahkan Tante mungkin tidak tahu bahwa berita di media yang mengatakan aku adalah seorang kupu-kupu malam itu adalah putra Tante, Ali. Dan yang membuat kedua orangtua saya juga Ali, jadi aku mohon sama Tante dan keluarga Tante jauhi kami" ucap Prilly membuat mamanya Ali menamparnya
" Kamu jangan egois, El pasti membutuhkan sosok ayah" ucap mama Ali membuat Prilly tersenyum sinis
" Aku ibunya jadi aku yang lebih tau tentang El, lebih baik anda urus saja menantu kupu-kupu malam anda," ucap Prilly sebenarnya ia tidak ingin menyakiti hati wanita di hadapannya namun rasa sakit atas perbuatannya membuat Prilly harus tega.
Plak
Mamanya Ali melayangkan tamparan ke Prilly namun Ali menghalanginya membuat Ali yang terkena tamparan.
" Cukup ma, jangan memaksakan kehendak mama" ucap Ali
" Mama hanya mengingatkan bahwa yang prilly lakukan itu salah, dan dia sudah berani mengatai sisi kupu-kupu malam " ucap mamanya Ali
" Maaf Tante yang aku katakan adalah fakta, dan bahkan sasya bukan anak kandung Ali tapi anak pria hidung belang, Saya cuma mengingatkan mulai sekarang jaga mulut kalian apalagi sampai mempitnah orang nanti takutnya Malah balik Kediri sendiri " ucap Prilly" satu hal lagi lebih baik kalian jauh-jauh dari sini, jangan sampai mengganggu istirahat putra kesayangan saya" ucap Prilly lalu masuk kedalam ruangan El sedangkan Ali dan mamanya terdiam.
" Lebih baik mama jangan menemui Prilly dulu, biarkan ini jadi urusan Ali" ucap Ali dan pergi menuju ruangan sisi.
" Mama ingin menemui cucu mama El" ucap mamanya
" Iya Ali tahu tapi keadaan belum tepat, Ali mohon mama sabar kalau seperti ini yang ada prilly semakin ketat menjaga El, atau bahkan bisa El dibawa pergi oleh Prilly, jadi Ali mohon mama sabar dulu" ucap Ali membuat mamanya menghela nafas dan segera pergi entah kemana sedangkan Ali ia memilih ke kamar sisi karena dokter memberi kabar kepadanya bahwa sisi sudah boleh pulang.
" Kita pulang" ucap Ali yang diangguki sisi dan segera mereka pulang. Perubahan Ali sangat begitu jelas di mata sisi bahkan sendari tadi Ali begitu dingin padanya.
Sesampainya di kamar sisi langsung duduk di kasur sedangkan Ali di sofa yang menghadap ke arah kasur.
" Aku minta kamu jelasin ini semua " ucap Ali menunjuk berkas di atas meja membuat sisi menatapnya lalu menghampiri Ali dan membaca berkasnya hal itu membuat sisi melototkan matanya.
" Ini- ini fitnah Li, sasya itu anak kamu, darah daging kamu " ucap sisi membuat Ali menatapnya tajam
" Fitnah kamu bilang, disini sudah jelas bahwa sasya bukan darah daging aku, Tia belas tahun kamu bohongi aku DASAR WANITA JALANG, harusnya dari dulu aku tidak percaya omong kosong mu" ucap Ali membuat sisi meneteskan air matanya
" Li sasya itu anak kamu, dia darah daging kamu" ucap sisi membuat Ali menatapnya tajam bahkan membuat sisi menundukkan kepalanya.
Fakta atau fitnah bahwa sasya bukan anak kandung Ali,?? jawabannya di part selanjutnya ya.
Jangan lupa untuk vote pollow dan coment ya 🙏😍🥰🥰
