7

415 21 1
                                    

Selesai dari kampus Ali memutuskan untuk pulang, namun fikiranya tertuju pada Prilly, apa mungkin Prilly hamil, pertanyaan itu yang muncul di otaknya.

" Ali mama mau bicara" ucap mamanya Ali membuat Ali yang tengah duduk di sofa ruang keluarga pun menatapnya.

" Papa bilang perusahaan ltc grup menarik seluruh sahamnya, apa ini ada kaitannya sama kamu, kamu tau gara-gara ltc grup menarik seluruh sahamnya perusahaan kita bisa-bisa bangkrut, sekarang kamu temui papa di kantor, bantuin papa" ucap mamanya membuat Ali menghela nafas dan segera pergi menuju kantor papanya

"Reno kerungan saya sekarang" ucap Prilly yang baru datang dan langsung masuk dan duduk tak lama Reno datang dengan berkas ditangannya.
" Duduk" ucap Prilly yang diangguki Reno.

" Maaf Bu ini berkas kerja sama dengan Syarief group" ucap Reno dengan segera prilly memeriksanya.

" Saya sudah menarik saham dari Syarief grup, dan beliau meminta untuk mengadakan pertemuan, jika ibu berkenan saya akan mempersiapkannya" ucap Reno.

" Tidak perlu, saya tidak ingin berurusan apapun dengan mereka" ucap Prilly yang diangguki Reno.

Dilain tempat Ali baru saja datang dan langsung masuk ke ruangan papanya

" Pa" ucap Ali membuat papanya menatapnya.

" Berhubung kamu sudah kesini, sekarang kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan kamu, dan papa minta dalam waktu satu bulan ltc grup harus kembali menanamkan saham di perusahaan kita jika tidak siap-siap kita hidup menjadi gelandangan " ucap papanya membuat Ali menatapnya

" Pa kenapa harus Ali" ucap Ali

" Karena semua ini berawal dari kamu" ucap papanya Ali membuat Ali menghela nafas.

" Gimana caranya coba, "  batin Ali, "masa ia gue deketin Prilly gak gak mungkin" gumam Ali.

" Papa sudah meminta untuk bertemu dengan Prilly, semoga saja dia meluangkan waktunya " ucap papanya Ali.

" Permisi pak, Mrs. Prilly menolak untuk bertemu " ucap sekretaris papanya Ali membuat Ali menghela nafas dan beranjak Pergi, ia akan mencoba untuk menemui Prilly.

Sedangkan Prilly ia dalam perjalanan pulang rasanya ia begitu lelah mungkin karena kehamilannya namun tiba-tiba mobilnya terhenti karena sebuah motor membuat Prilly menatapnya tajam.

" Ciko turun" ucap Prilly yang diangguki bodyguardnya, sengaja Prilly membawa Ciko dan supir untuk berjaga-jaga terjadi sesuatu seperti sekarang.

" Suruh turun bos Lo" ucap Ali , ya Ali lah yang menghadang mobil Prilly.

" Tidak bisa, nyonya sedang tidak ingin diganggu" ucap Ciko membuat rahang Ali mengeras.

"Pril, gue mau bicara sebentar ini penting" ucap Ali dan membuka pintu penumpang membuat Prilly kaget dan Ciko berusaha menarik keluar.

" 1 menit" ucap Prilly membuat Ali menghela nafas

" Gue mau bertanggungjawab atas apa yang udah gue lakuin sama Lo" ucap Ali membuat Prilly tersenyum remeh

" Lebih baik sekarang anda keluar, karena saya tidak butuh pertanggungjawaban siapapun satu lagi, jangan berharap saya menanamkan saham di perusahaan anda" ucap Prilly membuat Ali menatapnya tajam harga dirinya benar-benar di injak-injak oleh Prilly.
" Satu lagi, jangan pernah menampakkan wajah bajingan anda di hadapan saya, karena wajah anda sangatlah buruk Dimata saya" ucap Prilly

" Kita lihat siapa yang akan bangkrut, ingat kejadian sebulan lalu kau bermain-main denganku dan kau sendiri yang rugi, dan sekarangpun kau yang akan hancur Mrs. Prilly " ucap Ali dan segera turun membuat Prilly terdiam, ia membenarkan ucapan Ali namun semoga saja kali ini tuhan berpihak padanya.

" Jalan" ucap Prilly yang diangguki supir dan segera menjalankan mobilnya.

Sesampainya di kamar air matanya kembali tumpah karena, ia hanya takut jika perusahaan yang dibangun oleh papanya bangkrut cukup ia mengecewakan karena ia kehilangan kesuciannya, sepertinya mulai sekarang ia harus berhati-hati, jangan sampai pria BAJINGAN itu berhasil membuatnya bangkrut.

" Kamu harus kuat ya, kalau kamu kuat mommy juga pasti kuat" ucap Prilly dengan tangan mengelus perutnya.

Sedangkan di sebuah rumah mewah Ali baru saja masuk terlihat kedua orang tuanya Tengah duduk di ruang keluarga.

" Mama dan papa tenang aja , perusahaan akan baik-baik saja" ucap Ali

" Kapan kamu bertanggungjawab dengan Prilly" ucap papanya Ali

" Apa yang harus Ali pertanggungjawabkan" ucap Ali

" Kamu kan sudah meniduri Prilly, pasti dia hamil anak kamu" ucap Mama Ali

" Mah dia itu wanita gak bener, dia suka gonta-ganti pria buat memuaskannya" ucap Ali

" Jaga omongan kamu Ali, papa tau Prilly, dia gadis baik-baik " ucap papanya Ali dengan segera Ali mengeluarkan handphonenya dan memperlihatkan kepada papa dan mamanya.

" Lihatkan, kalau dia hamil itu bukan anak aku" ucap Ali lalu pergi sedangkan orang tuanya masih terdiam mereka tidak menyangka bahwa Prilly gadis yang terlihat baik-baik seperti itu.

" Mama gak percaya kalau Prilly seperti itu, menjijikan sekali " ucap mamanya Ali .

Sedangkan Prilly ia baru selesai mandi ia memutuskan untuk makan malam namun tiba-tiba Reno datang dengan tergesa-gesa membuat Prilly menatapnya tajam.

" Ada apa Reno" ucap Prilly membuat Reno mengeluarkan tabletnya dan menyerahkan kepada Prilly Membuat Prilly membekap mulutnya tak percaya.
" Karena berita itu ada beberapa kolega yang memutuskan untuk kerja sama dan menarik sahamnya" ucap Reno membuat Prilly memijit pelipisnya.

" Siapa yang menyebarkan berita hoax seperti ini" ucap Prilly membuat Reno menggelengkan kepalanya.

" Prilly,, Prilly" teriak seseorang membuat Prilly menatapnya. " Prill Lo gakpapa kan Lo baik-baik aja kan" ucap seorang wanita yang baru datang yang tidak lain adalah Mila

" Ren kamu bisa pulang besok kita bahas dikantor" ucap Prilly yang diangguki Reno dan segera pergi.

" Gue gak seperti itu Mill, Lo juga tau kan kalo gue keluar itu buat kerja" ucap Prilly membuat Mila mengangguk dan memeluknya.

" Ia Prilly gue percaya, sebaiknya sekarang kita kekamar Lo istirahat, gue gak mau sampai Lo kenapa-kenapa " ucap Mila dan menuntun Prilly ke kamarnya.

"Sekarang Lo istirahat ya" ucap Mila dan menyelimuti tubuh Prilly. Tiba-tiba air mata Prilly mengalir ia tidak menyangka kalau Ali sejahat itu , kenapa Prilly yakin, karena saat Ali merenggut mahkotanya ia memakai baju yang difoto itu.

" Apa salah gue minta keadilan untuk kedua orangtua gue, tapi kenapa dia sangat jahat sama gue, apa belum cukup dia merenggut nyawa orang tua gue dan merenggut mahkota gue, kenapa mil,? Kenapa dia jahat, gue hanya neror dia tidak sampai membunuhnya tapi kenapa dia seperti ini sama gue? Awssttt,,," ucap Prilly terhenti saat perutnya terasa begitu kram membuat Mila panik.

" Prill Lo tenang, tarik nafas terus buang pelan-pelan , Lo tenang ya, kontrol emosi Lo, Lo percaya sama gue semua akan baik-baik saja " ucap Mila dan segera menelpon dokter setelah itu  menghampiri Prilly kembali.


Kira-kira apa yang terjadi? Tunggu part selanjutnya ya 🙏🙏😍🥰🥰

Sebelah Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang