Setelah menghabiskan waktu liburan di puncak kini Prilly tengah bersiap untuk mengantarkan El ke bandara. Sebenarnya ia ingin mengantarnya sampai ke inggris namun El melarangnya dengan alasan ia tidak ingin mommynya kecapean, mau tidak mau Prilly menurutnya ia percaya putranya bisa menjaga diri Tinggal di negara orang bukan kali pertamanya karena kemarin ia tinggal di Amerika.
" Sayang sudah semua jangan sampai ada yang ketinggalan loh" ucap Prilly yang diangguki El
" Sudah semua mom, tinggal berangkat" ucap El
" Ouh iya bi, El titip mommy jagain mommy, jangan lupa masakin makan untuk mommy jangan biarkan mommy diet, satu lagi jangan makan yang instan apapun itu" ucap El yang diangguki bi Sri membuat Prilly tersenyum" Yaudah ayo mommy antar" ucap Prilly yang diangguki El dan mereka segera berangkat.
" Sesampainya di sana kamu harus sering mengabari mommy ya, jaga diri baik-baik, belajar yang rajin, makan makanan yang sehat, jangan aneh-aneh" ucap Prilly yang diangguki El
" Iya mommy," ucap El sendari kemarin mommynya berkata seperti itu.
"Ayo sayang" ucap Prilly saat mereka sampai di bandara internasional dengan segera prilly dan El masuk karena sebentar lagi take off.
" Mommy pasti merindukan kamu, pokonya sesampainya di sana kamu harus mengabari mommy" ucap Prilly yang diangguki El
" Iya mommy, El akan selalu ingat pesan mommy, kalau ada apa-apa mommy langsung telpon El ya" ucap El yang diangguki Prilly.
" Iya sayang, " ucap Prilly dan memeluk putranya erat ini adalah kali pertamanya ia berjauhan dengan El putranya
" Yaudah El berangkat " ucap El yang diangguki prilly
" Hati-hati sayang " ucap Prilly yang diangguki El. Setelah El pergi Prilly kembali ke mobilnya namun saat berjalan ia tak sengaja menabrak seseorang.
" Sorry mba saya tidak sengaja" ucap seorang pria membuat Prilly menatapnya lalu berdiri dengan tegak." Lain kali jalan pakai mata" ucap Prilly jutek dan pergi begitu saja sedangkan orang itu terdiam.
"Dia" ucap pria tersebut yang tidak lain adalah Ali, ya Ali baru saja sampai dari Bali untuk mengurus pekerjaannya.
" Sejak kapan dia kembali" ucap Ali" Woy kenapa Lo" ucap Kevin membuat Ali menatapnya menatapnya
" Sejak kapan dia kembali, bukannya Lo sendiri yang bilang dia tidak akan kembali" ucap Ali membuat Kevin terdiam
"Baru beberapa hari, lagipula anak Lo udah meninggal" ucap Kevin ia terpaksa berbohong sesuai permintaan El sedangkan Ali yang mendengar anaknya sudah meninggal ia merasa sedih dan senang, sedih karena bagaimanapun dia anaknya darah dagingnya sendiri senang karena meskipun Prilly kembali itu tidak akan mengusik keluarganya.
" Ya sudah" ucap Ali dan berjalan diikuti Kevin dan mereka segera ke kantor.
Sedangkan Prilly ia langsung masuk kedalam mobil dan menghempaskan tasnya ke bangku penumpang.
" Liat aja gue pastikan Lo akan hancur" ucap Prilly dan segera menjalankan mobilnya sesampainya di sebuah cafe prilly langsung turun dan masuk ke sebuah ruangan yang ia berikan untuk Mila.
" Prill gimana El sudah berangkat" ucap Mila yang diangguki Prilly
" Udah Lo gak usah sedih lagipula El disana untuk belajar," ucap Mila membuat Prilly menghela nafas" Mila gimana gue gak kesel El ninggalin gue untuk yang pertamakalinya ditambah tadi gue ketemu dia bikin gue pengen cakar tuh muka" ucap Prilly kesal membuat Mila pindah duduk disamping Prilly
" Serius Lo ketemu dia, ko bisa" ucap mila
" Tadi di bandara," ucap Prilly
" Terus dia ngeliat El" ucap Mila
" Nggk, semoga aja mereka tidak akan pernah ketemu " ucap Prilly.
" Tapi ya menurut gue bakal ketemu secara kan Ali daddynya El, hubungan darah itu kuat pril" ucap mila membuat Prilly menghela nafas
" Iya sih , biarlah seperti ini lagi pula kamu sudah bahagia " ucap Prilly membuat Mila tersenyum.
" Lo ada yang mau gue omongin " ucap Kevin membuat Ali menatapnya dengan segera Kevin duduk karena saat ini mereka sudah berada diruangan Ali .
" Gue minta tolong Lo bersihin nama baik prilly, kasian dia" ucap Kevin membuat Ali menyeritkan dahinya
" Gini Li, Prilly itu sebatang kara, cowok aja gak punya, ya setidaknya kalo nama baiknya kembali dia akan dapat pekerjaan, memangnya Lo gak kasian, apalagi yang ngebuat perusahaanya dia bangkrut itu kan Lo" ucap Kevin membuat Ali menatapnya" Sebelum dia bersujud meminta maaf kepada bokap gue , gue gak akan pernah mengabulkannya " ucap Ali membuat Kevin menghela nafas
" Serius, Lo gak takut terjadi sesuatu sama Lo" ucap Kevin membuat Ali menatapnya remeh
" Takut wanita seperti dia? Gak sama sekali! Dia bisa apa sih, paling juga nangis" ucap Ali membuat Kevin menghela nafas
" Yaudah lah terseh Lo gue cuma ngingetin jangan sampai Lo nyesel" ucap Kevin tiba-tiba benda pipih Ali berdering pertanda panggilan masuk ternyata sisi.
" Hallo" ucap Ali
"Hallo kamu dimana, aku pengen rujak yang didepan kantor kamu" ucap sisi
" Yaudah aku belikan dulu" ucap Ali dan segera pergi membuat Kevin menghela nafas dan keluar menuju ruangannya.
Sedangkan Mila dan prilly berada di sebuah mall ternama, mereka terlihat membawa beberapa belanjaannya.
" Mila" ucap seseorang membuat Prilly dan Mila menatapnya.
" Hay Tante" ucap mila
" Tante lagi ngapain, ko tumben sendirian" ucap Mila membuat wanita paruh baya itu yang tidak lain adalah mamanya Ali menatapnya" Iya Tante habis arisan ini mau pulang" ucap mamanya Ali yang diangguki mila " ouh iya kamu prilly kan, gimana kabarnya " ucap mama Ali yang terlihat sinis
" Alhamdulillah baik bahkan sangat baik" ucap Prilly
" Gimana apa kamu masih menjadi kupu-kupu malam " ucap mamanya Ali membuat Prilly terdiam sebentar lalu tersenyum pada mama Ali.
" Ah ternyata ingatan Tante begitu kuat padahal itu sudah lama sekali, kupu-kupu malam ya, tentu saja aku tidak serendah itu," ucap Prilly disertai senyumannya.
" Sepertinya saya tidak banyak waktu untuk membicarakan tentang kupu-kupu malam, karena banyak hal yang harus saya dan tentunya itu jauh lebih penting, jika ingin mengetahui tentang kupu-kupu malam anda bisa tanyakan pada orang yang bekerja di sebuah club' karena sekolah saya tidak mengajarkan saya tentang kupu-kupu malam begitupun orang tua saya, kalau begitu saya permisi " ucap Prilly dan berlalu dengan anggun membuat Mila ingin ketawa melihat wajah kesal mamanya Ali." Sumpah ya tuh orang bikin gue kesel aja, OMG mil sampai kapan gue seperti ini " ucap Prilly yang tiba-tiba air matanya menetes membuat Mila mengelus pundak Prilly ia tau untuk berdiri sampai sekarang itu tidaklah mudah apa lagi harus merawat El sendiri.
" Lo boleh nangis sepuasnya, tapi setelah itu Lo harus kembali tersenyum inget Lo gak sendirian ada el dan gue yang akan selalu ada buat lo" ucap Mila membuat Prilly menghela nafas dan tersenyum.
