"Ann tidak masuk lagi ya?" keluh Via sambil menatap handphone-nya. Mereka sudah selesai menyiapkan kafe pagi itu, tanpa ada sosok Ann yang terlihat lagi. Via meletakkan kepalanya di atas meja barista dengan wajah cemberut.
"Mungkin masih sibuk," balas Roma singkat lalu ikut duduk di samping Via, tak lama lonceng pintu berdenting dan menampilkan sosok yang sudah mereka tunggu sejak kemarin.
"Ann!" teriak Via langsung berlari memeluk Ann. "Ke mana saja kamu, kenapa tidak memberi kabar!"
Ann tersenyum canggung dan berusaha melepaskan dekapan Via. Ia masih geli dengan sentuhan setelah ... Ah, lupakan.
"Aku memiliki pekerjaan lain yang sangat mendadak, jadi aku minta maaf ya. Oh iya, apa bos kafe datang ke kafe kemarin?"
"Iya, kemarin beliau menanyakan kamu. Kami hanya bisa berkata jika kamu memiliki pekerjaan mendadak," balas Roma ikut mendekat.
"Baiklah, Terima kasih banyak ya."
"No problem. Oh, BTW, bagaimana dengan Nao? Apa dia juga sama sibuknya?" tanya Roma.
"Iya, Nao juga memiliki pekerjaan mendadakan untuk beberapa hari ke depan. Oh iya, Kitty di mana?"
Tak lama suara kerincing kecil mengalihkan perhatian Ann, ternyata Kitty sudah mengusap-usapkan tubuhnya pada kaki Ann dengan manja. Merasa gemas, ia langsung menggendong kucing seputih salju itu dan mengusap bulu halusnya.
"Kitty merindukan Nao, dia mencari Nao sejak kemarin," ucap Via ikut mengusap kepala kucing manis itu.
"Iya, aku tahu tapi Kitty aku tinggal di sini dulu ya. Jika aku membawanya pada Nao, aku takut Kitty justru tidak terurus dengan baik."
"Tidak apa-apa, lagi pula banyak pelanggan yang suka dengan Kitty kok, toh Kitty juga betah di kafe," balas Via dengan semangat dan Ann langsung mengangguk.
"Hari ini aku izin dulu ya, aku masih mengurus pekerjaan bersama Nao. Kalian tidak apa-apa, kan?"
"Tenang saja, semuanya masih bisa kami handle. Jika kalian perlu sesuatu jangan sungkan menghubungi kamu ya, siapa tahu kami juga bisa membantu. Oh iya, itu yang di mobil siapa? Apa kalian mau mampir minum dulu?" tanya Roma ketika melihat ada seseorang di mobil yang tadi mengantar Ann.
"Tidak, dia hanya teman. Lagi pula setelah ini aku harus pergi, jadi aku tidak bisa berdiam diri terlalu lama," balas Ann singkat dan langsung dibalas anggukan oleh kedua temannya. Tak lama, ada beberapa pelanggan yang datang dan mulai mengisi kafe. Melihat itu, Ann langsung segera pamit pergi meninggalkan kafe. Sebab beberapa orang sudah menanyakan ketersediaan cappucino yang ia buat.
"Huff, akhirnya," gumam Ann saat kembali masuk ke mobil setelah selesai mengurus ketidakhadirannya di kafe.
"Sudah?"
"Sudah," balas Ann singkat, tak lama Alva menjalankan mobilnya.
"Mau makan?"
"Terserah."
Hening, Alva langsung menjalankan mobilnya. Setelah berjalan cukup jauh, mobil pun berhenti di sebuah restoran yang cukup besar. Ann terdiam sesaat melihat tempat yang terasa familier ini.
"Restoran baru?" tanya Ann ketika menyadari ini adalah restoran yang pernah ia kunjungi bersama Nao, Roma, dan Via sebelumnya.
"Iya, sudah pernah ke sini?"
"Sudah." Baru saja Ann membuka gagang pintu. Tiba-tiba kerah bajunya di tarik ke belakang dan membuatnya hampir tercekik. "What the f—"
"Sebentar," bisik Alva sambil mengendus leher Ann. Tentu Ann geli merasakan hembusan napas hangat itu. Wajahnya memerah seketika dan kembali menutup pintu mobil ketika ada orang yang lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Enigma [TERBIT-edisi revisi]
RomanceAnn, seorang pembunuh bayaran yang beralih profesi menjadi barista, tetapi diam diam ia bekerja lagi dengan seorang Enigma berbahaya bernama Alva Edison, kerjasama yang dibangun secara sepihak ini membuatnya harus memutar otak untuk menolak setiap m...
![I'm not Enigma [TERBIT-edisi revisi]](https://img.wattpad.com/cover/269864739-64-k685366.jpg)