Sore menjelang malam hari, Ann dan kedua rekannya duduk di kursi di dekat meja barista. Via dan Roma sedang sibuk berbicara tentang rencana liburan di tanggal merah beberapa hari ke depan, dan sudah pasti Ann tidak mau ikut andil. Ia lebih memilih duduk diam menatap handphone. Mencari beberapa hiburan untuk mengisi kekosongan.
Entah kenapa seharian ini Ann merasa tak berminat melakukan apa pun. Saat sedang menggulirkan layar handphone, ia melihat postingan dari akun milik Xici. Gadis itu mengunggah foto hasil masakannya dengan sang bunda ke sosial media. Wajah mereka begitu bahagia. Tak sadar, ia ikut tersenyum. Tak lama ada suara familier yang mengalihkan perhatiannya.
"Kopi hitam satu."
Ann menoleh menatap pemilik suara itu. Suara yang sudah pernah ia dengar beberapa kali. Pria dengan setelan jas hitam berdiri di depan meja barista. Meskipun pria itu menggunakan masker, ia tahu itu adalah Reo.
Tatapan datar Reo mengingatkannya pada Alva saat pertama kali bertemu pria Enigma itu. Terasa dingin dan menusuk. Sadar ditatap, Reo langsung menoleh dan bertanya, "Ada apa?"
Sontak Ann mengalihkan pandangannya. Ia menatap ke luar kafe, mengabaikan Reo. Hati kecilnya berharap ada Alva yang hadir dalam pandangannya. "Alva mana?"
"Di kantor, kenapa?"
"Oh."
Tak lama pesanan Reo selesai, ia membayar dan mengambil kopinya. "See ya."
Ann diam memandang punggung pria itu. Setelah Reo menghilang, ia kembali menatap handphone. Ada rasa lelah yang tiba tiba muncul, ia merasa ingin segera pulang dan tidur.
Malam tiba dan sudah waktunya kafe tutup. Setelah membereskan peralatan dan menutup kafe, Ann langsung berpisah dengan kedua rekannya. Saat hendak berjalan ke arah apartemen, ia melihat ada mobil Alva terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri. Dengan wajah cerah Ann langsung mendekat dan mengetuk jendelanya. Kaca itu turun dan menampilkan sosok Alva sedang memegang handphone.
"Sudah? Ayo ikut."
Ann mengangguk, ia senang mendengarnya. Tapi saat membuka pintu ia langsung terhenti. "Ke mana?"
"Makan malam di vila keluarga, Bunda merindukanmu," balas Alva sambil menghidupkan mesin mobilnya. Ann ber-oh-ria lalu masuk ke mobil. Ia menyandarkan kepalanya di kursi, menikmati hawa dingin dan musik tenang.
Ann sangat nyaman dengan posisinya hingga tak sadar ia tertidur. Tak lama merasakan tepukan pelan. Saat membuka mata pandangannya langsung menangkap wajah Alva. Ia terperanjat karena wajah pria itu begitu dekat dengannya. Reflek Ann langsung mendorong pria itu menjauh. "Ma-mau apa kamu?!"
"Mau aku bawa ke dalam. Aku sudah membangunkanmu sejak tadi, tapi kamu tidak mau bangun."
Ann langsung ke luar kaca mobil. Ternyata mereka sudah ada di area vila keluarga. Ann mengangguk tanda mengerti, tapi tiba-tiba ia tersadar jika ada hal penting yang lupa ia lakukan. "Aku belum mandi."
"Di dalam ada kamar mandi."
"Bukan, maksudku perfume-mu."
Alva tertegun seketika. Ia juga baru teringat akan hal ini. Saat berencana untuk kembali ke vila pribadi tiba-tiba sang Bunda sudah muncul di teras dan melihat mereka, sekarang mereka tak bisa keluar lagi.
"Sayang, ayo masuk, Nak, yang lain sudah menunggu kalian. Ann ikut, kan?" tanya sang Bunda. Senyuman cerah langsung terlukis jelas ketika melihat Ann ada di dalam mobil.
"Iya Bunda, sebentar ya," balas Alva dan langsung diangguki lalu sang Bunda pergi ke dalam. Kini tersisa mereka berdua bersama kebingungan.
"Bagaimana?" tanya Ann.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Enigma [TERBIT-edisi revisi]
RomanceAnn, seorang pembunuh bayaran yang beralih profesi menjadi barista, tetapi diam diam ia bekerja lagi dengan seorang Enigma berbahaya bernama Alva Edison, kerjasama yang dibangun secara sepihak ini membuatnya harus memutar otak untuk menolak setiap m...
![I'm not Enigma [TERBIT-edisi revisi]](https://img.wattpad.com/cover/269864739-64-k685366.jpg)