illustration of Aderyn...
---
Hari demi hari berlalu. Edgar selalu mendengar berita tentang penculikan itu. Ia marah dan kecewa. Ia tak bisa terus diam menatap warga kota yang menangis ketakutan dengan tindakan AI. Saat rasa kecewa dan amarah sudah mencapai puncaknya. Edgar pergi ke sebuah laboratorium milik keluarganya sembari menggenggam erat tabung berisi darah sang ayah. Di sana ia bertekad untuk menghentikan semua ini. Ia harus menghentikan sang Ayah dengan tangannya sendiri. Ia ingat ia adalah penerus AI Corp, karena itu ia bertekad untuk merebut AI dari tangan sang Ayah agar dapat menghentikan semua ini.
Malam demi malam Edgar habiskan di dalam laboratorium itu, hingga ia berhasil membuat suatu benda yang nantinya akan ia gunakan untuk menghentikan sang Ayah. Sebuah amunisi yang ia sebut amunisi anti-Enigma.
Hari saat Edgar keluar dari laboratorium sudah ia nobatkan sebagai hari kematian sang Ayah dan juga AI Corp. Tekadnya sudah sangat bulat untuk menghentikan semua ini. Edgar pergi ke kota dan kembali ke mansion. Langkah kakinya melebar saat mencari sang Ayah. Tapi sosok itu tak kunjung ia temukan.
Merasa sang Ayah tak ada di mansion, Edgar pergi ke gedung AI yang tak jauh dari pusat kota. Ia melangkah masuk ke dalam gedung yang sudah bertabur hawa mencekam, gedung itu sepi tak seperti yang ia duga. Meskipun seluruh gedung ini kosong tak berorang. Ada ikatan batin yang menuntunnya ke atas rooftop. Hingga ia melihat sosok yang ia cari berdiri memunggunginya.
Hati Edgar hampir goyang ketika melihat punggung sang Ayah. Ia ingat punggung itulah yang sudah menghidupinya selama ini, dan punggung itu jugalah yang sering menggendongnya ketika kecil. Dengan berat hati, Edgar memasukkan amunisi yang sudah ia buat ke dalam kaliber. Lalu mengarahkan pada punggung seorang Enigma di hadapannya.
"Sesuai keinginanmu, aku akan membunuhmu dengan darahmu sendiri, Enigma," ucap Edgar dingin sambil membidik dan bersiap menembak.
Hening, senyap, sang ayah hanya diam menatap langit malam. "Maafkan Ayah, Nak."
Edgar terdiam, ia masih membidik punggung itu. Sesaat ia merasa enggan untuk menarik pelatuknya ketika mendengar suara sang Ayah. Ia benar-benar merindukan suara itu. Ia merindukan Ayahnya yang dulu. Ia merindukan canda tawa sebagai keluarga hangat. Tapi sosok yang ada dihadapannya ini bukan lagi Ayah yang ia kenal. Sosok itu adalah seorang Enigma yang telah menculik warga kota, dan telah membuat keresahan dan ketakutan di kota kelahirannya.
"Di mana orang orang yang telah Anda culik?" tanya Edgar dengan nada dingin. Ia berusaha untuk tak gentar di tengah hawa dominan itu.
"Apa kamu menyesal memanggilku Ayah, Nak?"
Edgar diam tak membalas. Ia masih terus membidik punggung itu. Tak lama, Enigma itu berbalik dan menatapnya. Jelas Edgar melihat raut kesedihan di wajah itu, tapi ia tak boleh goyah, demi warga kota. "Aku tanya sekali lagi, di mana orang orang yang telah Anda culik!"
"Aku ... Tidak tahu."
"Apa maksudmu?!" bentak Edgar.
Hening, Enigma itu terdiam menunduk. Bibirnya menggumam mengucapkan kalimat yang membuat Edgar terkejut. Sebab Enigma itu mengatakan bahwa AI Corp bukan lagi di bawah kendalinya, tapi karena nama Enigma adalah wajah AI, namanya ikut terseret hingga menjadi kambing hitam dalam kasus ini.
AI Corp sudah berhenti setelah kematian sang Ibu. Gedungnya juga sudah kosong sejak hari itu. Ia berkabung dalam kesendirian tanpa bisa mengontrol dirinya, sebab sang istri adalah segel terkuat bagi jiwa Enigmanya selama ini. Ia tenggelam dalam kesedihan setelah kehilangan orang terkasih dan tak berani menampakkan dirinya pada masyarakat dalam keadaan itu. Ia bahkan terpaksa meminta Edgar untuk pergi menjauh. Ia memilih meluapkan energinya pada gedung ini, menghabiskan sisa waktunya menanti kematian. Menanti hari di mana sang anak akan datang untuk menghentikan penderitaannya. Enigma itu melangkah mendekat, dengan senyuman samar ia menggenggam tangan Edgar lalu menekan pelatuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Enigma [TERBIT-edisi revisi]
Любовные романыAnn, seorang pembunuh bayaran yang beralih profesi menjadi barista, tetapi diam diam ia bekerja lagi dengan seorang Enigma berbahaya bernama Alva Edison, kerjasama yang dibangun secara sepihak ini membuatnya harus memutar otak untuk menolak setiap m...
![I'm not Enigma [TERBIT-edisi revisi]](https://img.wattpad.com/cover/269864739-64-k685366.jpg)