Siang itu, di salah satu coffeshop dekat kampus terlihat Eliza yang tengah sibuk dengan aktivitasnya. Banyak kertas dan buku tampak memenuhi meja yang hanya diisi oleh satu orang itu. Rupanya dia sedang mengerjakan beberapa tugas kuliah yang harus segera dikumpulkan minggu ini.
"Hai El, tumben siang-siang nongkrong disini."
"Eh, Kak Reva. Iya nih Kak, lagi bikin tugas paper buat minggu depan."
"Gue duduk sini ya. Cuma bentar kok, nunggu temen."
"Iya, duduk aja Kak. Gue sendirian kok, Melody baru aja pulang tadi." Eliza mempersilahkan Reva duduk di kursi kosong yang ada di depannya sembari menyingkirkan buku-buku miliknya yang sedikit berantakan di atas meja, "maaf ya Kak, mejanya penuh sama buku gue."
"Nggakpapa, santai aja."
Kini keduanya tengah mengobrol santai sambil sesekali Eliza melanjutkan pekerjaannya menyelesaikan tugas paper. Sampai seorang cowok datang menginterupsi kegiatan mereka, sepertinya dia teman yang ditunggu Reva.
"Reva"
"Sini Vin, duduk bentar." Reva melambaikan tangan ke arah cowok yang baru saja memanggilnya untuk bergabung bersama mereka.
"Udah nunggu lama? Maaf ya, tadi ada urusan bentar."
"Santai aja, gue juga baru aja kok." Reva tersenyum ramah ke arah Kevin. "Eh iya, kenalin ini Kevin."
"Thomas Kevin Riffa," ucap Kevin memperkenalkan diri.
"Natasha Putri Eliza. Salam kenal Kak Kevin."
Selanjutnya ketiganya terhanyut dalam obrolan seru, bahkan Eliza sudah akrab dengan Kevin yang notabene adalah orang asing yang baru saja ia kenal.
"Eh, udah jam segini. Cabut sekarang yuk Vin, kalau kesorean takut macet." Reva yang tak sengaja melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya mengingatkan Kevin yang masih asik ngobrol dengan Eliza.
"Ya udah yuk. Kita duluan ya El." Kevin beranjak dari duduknya dan langsung berjalan keluar café.
"Nggak mau bareng El? Sekalian gitu, kan searah juga," ujar Reva menawari Eliza sebelum dia benar-benar menyusul Kevin yang sudah menunggu di luar café.
"Nggak usah Kak, ini Bara mau jemput kok dan udah di jalan juga. Bentar lagi juga sampai sini tuh anak."
"See you El, salam ya buat Bara." Eliza hanya tersenyum kecil seraya melambaikan tangan membalas ucapan Reva.
Tepat setelah Reva dan Kevin pergi, Bara sampai di cafe itu dan langsung duduk di depan Eliza tanpa ijin Bara meneguk habis minuman Eliza yang sempat dipesankan Reva tadi.
"Bara ih, itu kan minuman gue," pekik Eliza menyerukan protes saat dengan tanpa dosa Bara meminum milksakenya hingga tandas. Sedangkan sang pelaku hanya memasang wajah polos menanggapi protes itu.
Melihat Eliza yang cemberut di depannya, dengan cepat Bara pindah duduk di samping gadis itu dan berusaha merayunya agar tidak marah lagi. Bara mengelus lembut rambut Eliza, berharap gadis itu luluh dan memaafkannya.
"Udah yuk, katanya mau buru-buru pulang. Jangan ngambek ya sayang, ntar gue beliin satu cup ice cream vanilla deh."
"Terserah deh," katanya tak peduli, tapi baru selangkah Eliza beranjak langsung kembali menghadap Bara, "Nggak usah panggil gue sayang, gue bukan cewek lo. Gue nggak mau kena amuk Melody dan para fans lo itu," ucapnya memperingatkan Bara.
=======
"Kenapa lo? Ngelamun mulu. Tugas tuh kerjain," tegur Bara yang menyadari kalau sedari tadi Eliza hanya melamun. Entah apa yang dipikirkan gadis itu, sampai teguran Bara pun tak ia pedulikan.
![](https://img.wattpad.com/cover/345528266-288-k556350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [TERBIT]
Любовные романыTentang Eliza yang terjebak dalam kukungan rasa yang tak seharusnya tercipta dalam sebuah ikatan persahabatan. Rasa yang membuat hatinya terus merasa bimbang. Akankah mempertahankan persahabatannya Atau justru mengikuti kata hatinya? =============...