30

8.1K 357 25
                                    

Selamat sore!!!!

Kakci comeback😍😍😍
40 Th di Karyakarsa udah Bab 36 yaaah.. yuk intip dulu kesanaaa💃💃💃💃

Selamat membacaa!!!

Ponsel Bia berdering. Ia segera mengangkatnya.

" Hallo,"

" Hallo sayang. Mas hari ini pulangnya mungkin malem ya."

" Loh kenapa gitu? Masga ada pekerjaan apa gimana?

" Iya, Mas mau ke luar sayang. Dari sini tiga jam kalau nggak macet." Bia terdiam sejenak mulai berpikir. " Nggak papa ya, Mas tinggal biasanya kemaren Mas pulang juga malem kan.?"

Kemaren sama sekarang beda Masga! Jerit hati Bia.

" Masgaaaa! Biaa ikut yaa??" Rengek Bia pelan. " Nggak mau di apart sendirian."

" Ikut?" ulang Sanggala memastikan. Bia mengangguk kemudian sadar kalau Sanggala tidak bisa lihat.

" Boleh ya?" Bujuk Bia masih terdengar merengek.

" Yakin mau ikut? Jalannya jelek loh kesana. Bebatuan. Naik mobil pulang pergi tiga jam an mau?"

" Mau-mau. Nggak papa."

Terdengar desahan ringan dari mulut Sanggala.

" Yaudah, Mas tunggu di parkiran ya."

" Sekarang?" jerit Bia. Untung saja ia sedang di toilet sendirian.

" Iya sayangkuu. Masa besok." gemes Sanggala.

" Kan jam pulang masih setengah jam lagi, Mas. Nanti kalau Bia pulang duluan yang ada pada curiga nanti."

" Sayang lagi di ruangan?"

" Nggak. Lagi di toilet. Mana berani ngomong kayak gini kalau di ruangan."

" Yaudah. Sekarang langsung ke parkiran aja. Barang-barangnya biar Andi saja yang ambil. Nanti Mas yang suruh. Yang jelas sekarang ke mobil!"

" Iya iya. Otw. Dahh." Panggilan langsung di putus Bia. Ia segera keluar dari toilet dan menuju parkiran. Bia tersenyum menyapa pegawai lain yang berpapasan.

Bia celingukan melihat ada orang atau tidak di luar. Setelah merasa aman, Bia segera berbelok menuju mobil Sanggala yang di parkir khusus.

Bia membuka pintu dan masuk ke dalam. Pantesan mudah masuk karena Sanggala sudah berada dalam mobil.

" Huhhh." Desah Bia memegang dadanya.

" Kenapa? Takut ketahuan?" Bia mengangguk. Sanggala tertawa.

" Memang Mas lihat dari kaca spion kayqk maling aja sembunyi-sembunyi." kekeh Sanggala.

" Iih kan ini demi privasi kita juga Masgaaaa!" ujar Bia cemberut.

" Kita langsung berangkat?" tanya Bia. Sanggala mengangguk. " Iya. Sebentar lagi tunggu dulu. Andi lagi ambilin barang-barang sayang di dalam."

"Ooh iya," Bia menepuk jidatnya.

Jendela mobil di ketuk dari luar. Sanggala menurunkan jendela sedikit.

" Pak ini Tas nya. Coba di periksa dulu, Pak."

Sanggala menyerahkan tas kepada Bia." Periksa dulu sayang. Mana tahu ada barang yang tertinggal." ujar Sanggala.

" Sudah semua, Mas. Nggak ada lagi."

" Yakin?"

" Hmm. Iyaa."

"Oke. Kita berangkat."
Sanggala menjalankan mobilnya setelah berbicara sebentar dengan Andi.

" Masga keluar kota tujuannya kemana?"

40 Th Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang