Pdf sudah ready. Harga 50k saja. Plus Extra Part 12 bab.
Cus wa 085271367230
Sanggala memeluk Bia dari belakang. Mereka baru saja selesai mereguk nikmatnya surga dunia.
Sanggala mengusap perut telanjang Bia.
" Semoga di sini segera hadir dan tumbuh anak kita sayang!"
" Aamiin. Semoga ya Mas." Harap Bia yang sama dengan Sanggala.
Bia meletakkan tangannya di atas punggung tangan Bia.
" Mas pengen sekali ada anak di antara kita sayang. Apalagi dari rahim istri tersayang Mas."
"Iya. Makanya Masga harus banyak berusaha dan berdoa."
" Usaha Mas tiap malam sayang. Ini aja Mas baru selesai berusaha."
Bia memukul tangan Sanggala.
" Kok di pukul sih sayang. Di belai dong!"
" Berisik, Mas. Ayo tidur!" ujar Bia menutup mata.
Sanggala mengelus kepala Bia dengan lembut.
" Mimpi indah, istriku!" Sanggala menutup mata menyusul istrinya tidur. Sebelum itu Ia mengambil selimut dan menyelimuti tubuh mereka berdua.
Jam tiga subuh Bia terbangun. Ia merasa kantong kemihnya sudah penuh. Bia segera bangkit dari kasur dan masuk ke kamar mandi.
Bia kembali keluar setelah selesai buang air kecil. Bia menatap Sanggala yang tidur nyenyak. Selimut hanya menutup sebatas pinggang Sanggala.
Bia kembali naik dan menarik selimut. Ia memeluk tubuh Sanggala. Bia mencari posisi nyaman. Ia memeluk dada Sanggala dan kembali tidur.
****
Bia merasa terganggu. Ia menggeliat. Lalu membuka mata pelan. Sanggala tersenyum menggoda. Bia terpekik saat puting nya dipilin. Siapa lagi pelaku nya jika bukan Sanggala.
" Morning, Istriku!" bisik Sanggala seraya meremas payudara sintal Bia.
" Hm, Mor--ning, Masga!" Bia menggigit bibirnya.
Sanggala mendekatkan wajah mereka. Ia langsung melumat bibir Bia.
" Eeeummm."
Sanggala bergantian mengulum bibir atas dan bawah Bia. Ia melesatkan lidahnya mengabsen mulut istrinya. Bia mengalungkan tangan di leher Sanggala. Bia melebarkan kakinya agar memudahkan Sanggala menggesek lembah mikiknya.
Bia merasakan milik Sanggala tegang dan keras. Bia membusungkan dada saat mukut Sanggala mengulum putingnya.
" Ssshhh..," Bia mendesis nikmat. Ia mencengkram kepala Sanggala agar semakin memperdalam kulumannya.
"Uuuhh,"
Bia mendongak nikmat sembari memejamkan mata. Kepala nya bergerak gelisah karena rasa nikmat. Sensasi geli bercampur nikmat membuatnya sakit kepala.
Bia mengangkang. Ujung milik Sanggala tepat berda di lobang intimnya.
Sanggala mengarahkan miliknya agar masuk. Sanggala memegang pinggul Bia dan memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo pelan berubah cepat.
" Oouhhh., Saa---yang." Desis Sanggala diantata nafasnya yang menderu.
Sanggala mengangkat sebelah kaki Bia ke bahunya. Miliknya di hentakkan semakin dalam. Bia tercekat.
Woow nikmat sekali.
Bia tak mau kalah ia juga menggerakkan pinggulnya sehingga ujung milik Sanggala tertumbuk di rahimnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
40 Th
RomanceSanggala Pramujaya berumur empat puluh tahun. Sudah memasuki usia yang sangat matang untuk berumah tangga dan menikah. Namun malang, tidak ada satu pun perempuan yang mau dinikahinya. Entah apa penyebabnya. Tidak ada yang tahu selain Tuhan dan dir...