42

4K 263 13
                                    

Selamat siang semuaaa..

Ada yang mau pdf 40 Th ??
Kalau ada aku ready kan.

Coba dilist dulu yang mau pdf nya. Harga 50k.
Chat 085271367230


Sanggala dan Bia  berada dalam mobil. Mereka sedang dalam perjalanan pulang.

" Jadi, Mas bagaimana bisa kenal sama Kak Lesti?" tanya Bia menyerongkan badannya menatap Sanggala yang fokus menyetir.

Sanggala menatap Bia sesaat. Ia berdehem kemudian memperbaiki duduknya. Bia menaikkan alisnya menatap sikap gelisah Sanggala.

" Mas kenal karena dia teman dari teman Mas,"

Bia menatap Sanggala dengan curiga. Ia tidak mempercayai ucapan Sanggala. Entah kenapa hatinya mengatakan kalau Sanggala berbohong alias tidak jujur.

" Mas bohong!" Bia memberikan pernyataan. Ia kembali memperbaiki posisi duduknya. Ia tidak akan memaksa Sanggala untuk bicara sejujurnya.

" Sayang. Mas nggak bohong."
Sanggala menghela nafas.

" Aku tanya sekali lagi Masga ada hubungan apa sama Kak Lesti?" suara Bia mulai terdengar dingin.

Sanggala memejamkan mata. Ia tidak menjawab pertanyaan Bia. Bia pun diam juga. Namun hatinya kecewa dengan sikap Sanggala yang tidak jujur. Bia menatap jalanan dengan perasaan sedih.

Sanggala mengarahkan mobilnya ke jalan lain. Bia mengernyit. Namun ia tidak bertanya. Suasana mobil mereka hening tidak ada suara.

Sanggala memasuki kawasan apartemen yang termasuk ke dalam golongan apartemen mewah.

" Ayo turun!"
Bia menatap Sanggala.

" Kemana?"

" Nanti Sayang juga akan tahu. Ayok ikut Mas!"

Bia penasaran. Ia keluar dari mobil dan mengikuti langkah Sanggala.

Sanggala berhenti melangkah. Ia menunggu Bia yang sedikit di belakangnya.

Sanggala menggenggam tangan Bia. " Jangan pernah berjalan di belakang Mas! Sayang itu istrinya Mas. Jalan di samping Mas ya!" ujar Sanggala lembut.

Bia mengangguk. Ia menyukai suara lembut Sanggala. Namun hatinya masih merasa kecewa. Pembicaraan mereka tadi masih terngiang di pikirannya. Tidak ada jawaban dari mulut Sanggala. Bia yakin Sanggala menyimpan rahasia hubungannya dan Kak Lesti. Bia yakin sekali.

Sanggala membawa Bia menaiki lift. Tiba di lantai lima belas mereka keluar. Sanggala sudah sampai di depan sebuah unit kamar. Bia memperhatikan Sanggala yang mengeluarkan sebuah kartu dan menempelkan di sensor pintu unit.

Bia masih diam kendati hatinya bertanya-tanya.

Ting!

" Ayo masuk!"
Bia mengikuti langkah Sanggala masuk. Pintu kembali tertutup. Sanggala menghidupkan lampu sehingga seluruh ruangan menjadi terang benderang.

" Ini apartemen punya Mas. Jadi, kita nginap di sini malam ini!" beritahu Sanggala pelan menatap wajah Bia.

" Kenapa harus di sini? Nanti kalau dicariin Ibuk gimana?"

" Nanti Mas yang hubungi Ibuk. Beliau pasti mengerti kalau kita butuh waktu untuk berduaan."

Bia diam. " Mas mau malam ini kita menghabiskan waktu berdua dengan istri Mas!" Ujar Sanggala menggenggam tangan Bia.

Bia melepaskan tangan Sanggala.

" Maaf Mas. Aku nggak bisa menghabiskan waktu berduaan seperti  yang Masga maksud. Apalagi pikiranku sekarang sedang nggak bagus. Mood ku juga nggak bagus."

40 Th Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang