Hatred : 10

776 103 17
                                    

Author's PoV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's PoV

Georgia 2023

KEDATANGAN Selene di Saint Dawson's Academy menyebabkan seluruh murid terkejut. Pasalnya setiap eldest datang, sudah pasti mereka akan siap menguji ujian seleksi yang selalu dilakukan setiap tahun. Siapapun murid yang dapat mengalahkan pengujinya akan lolos menjadi anggota hunter.

Selene kini sedang menunggu kedatangan Shalgie. Matanya menatap siswa-siswi sedang berlatih di luar bersama mentor mereka melalui jendela ruang kerja Shalgie. Terlihat sang mentor bergerak dengan anggun menghindar dari serangan para muridnya. Naomi Saint Clair. Anak tunggal dari keluarga Saint Clair.

Shalgie telah datang. Perlahan ia menghampiri Selene yang tengah asyik menatap anaknya di luar. "Dia seperti Joelle," ucap Shalgie.

"Bukan seperti, memang dia kembaran Joelle, sifat dan wajahnya hasil copy-paste Joelle," ucap Selene.

"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Shalgie sembari menatap Selene.

"Kita harus segera mengadakan uji seleksi."

Selene mendekat ke arah sofa. Ia menjatuhkan tubuhnya pada empuknya single sofa. Kaki kanannya menyilang naik dan bertumpu pada kaki kirinya.

"Mengapa? Uji seleksi akan diadakan empat bulan lagi," ucap Shalgie.

"Aku ingin segera menangkap dalang dari pembunuh berantai di Berlin, semakin banyak anggota hunter, semakin cepat untuk menangkap mereka," jelas Selene.

"Tapi kau tengah menahan Willma, kita tidak bisa melakukan uji seleksi tanpanya," ucap Shalgie.

Selene diam sejenak memikirkan sesuatu. "Kalau begitu kita tunggu dia membaik, kurasa akan cepat, karena Waynne akan membereskannya," ucap Selene.

⁎ ⁎ ⁎

Kateryn's PoV

Berlin 2023

LENTURNYA jari lentik dengan anggun menari di atas tuts piano grand. Menimbulkan nada merdu memenuhi penjuru ruangan. Menenangkan namun membuat hati terhanyut dalam kesedihan. Sampai sang pemain tidak sadar dengan datangnya tamu yang tak diundang tengah berdiri tidak jauh di belakangnya.

"Kau kemana saja kemarin?" tanya si tamu. Raegan.

"Ada hal penting yang harus kulakukan," jawab Kateryn dengan santai. Jarinya masih saja terus menekan tuts piano membuat Reagan terlihat diacuhkan olehnya.

"Kenapa kau tidak memberiku kabar?!" Intonasi Raegan kali ini terdengar menahan kekesalan.

"Kau bukan istriku," balas Kateryn.

"Tapi kau pacarku!"

Kateryn berhenti bermain piano. Ia menarik napas dalam lalu tersenyum. Perlahan ia bangkit. Secepat kilat ia menghampiri Raegan. Tangannya mencengkeram kuat kerah bajunya lalu ia menghempaskan tubuhnya sampai terbanting di atas piano grand. Piano pun hancur tertimpa tubuh Raegan yang kini tengah bergelung kesakitan.

It's All About Hatred and Revenge | WINRINA - PURINZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang