Hatred : 15

642 90 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author's PoV

Georgia 2023

SEKITAR lima hari lamanya. Madison dan anggota hunter yang lain telah kembali ke Saint Dawson's Academy. Mereka membawa berita penting untuk Arine dan Shalgie.

Mobil yang membawa pasukan hunter sudah sampai di depan base. Terlihat Arine dan Shalgie sudah menunggu kedatangan pasukan yang dipimpin oleh Madison. Serempak seluruh anggota hunter turun dari kendaraan. Termasuk Madison. Ia bergegas menghampiri Arine dan Shalgie.

"Bagaimana?" tanya Arine terlebih dahulu.

"Seluruh tempat sudah kami telusuri, namun tidak ada tanda kehadiran Willma," ucap Madison. Raut wajah Arine terlihat kecewa bercampur cemas dan khawatir.

"Tapi, kami telah membawa salah satu kaki tangan dari pembunuhan di Berlin," lanjut Madison membuat Shalgie terkejut. Tak hanya Shalgie, namun Griselda pun ikut terkejut saat menguping pembicaraan mereka.

Madison menyuruh anggotanya untuk membawa turun vampire liar yang menjadi salah satu buronan hunter selama ini. Dua anggota hunter menurunkan tahanan mereka. Membawanya menghadap pada Arine dan Shalgie. Terlihat vampire liar tidak berdaya diikat kuat oleh tali tambang yang dilumuri oleh racun―vervain, membuat kulit vampire akan terbakar dan menguras sebagian tenaga mereka.

Madison memberikan sebuah map hitam pada Shalgie. "Sebelumnya sudah saya ambil informasi tentang tuannya dan itu merupakan data dari dalang pembunuhan di Berlin," jelas Madison.

Shalgie segera mengambil map tersebut. Ia membacanya. Shalgie termenung. Ia sedikit terkejut dan senang karena usaha yang di usulkan Selene membuahkan hasil. Walau sebenarnya tujuan mereka bukanlah menangkap pembunuh berantai di Berlin.

"Kateryn," gumam Shalgie.

Arine melirik pada kertas yang dibaca oleh Shalgie. Ia terdiam sejenak. Seperti pernah melihatnya. Batin Arine. Beberapa detik kemudian Arine merebut kertas tersebut. Manatap foto Kateryn yang tertera di sana.

⁎ ⁎ ⁎

Toulouse 1670

DENGAN sekuat tenaga Arine berlari menuju kota Toulouse. Kota di mana putrinya Willma menjalani hidupnya di sana. Mereka sempat berpisah beberapa tahun. Bukan karena kemauan dirinya. Melainkan Willma menginginkan sang ibunda untuk menetap di kota tersebut.

Willma mengatakan padanya jika ia sedang menyukai seseorang yang merupakan penduduk kota Toulouse. Ia ingin memulai kehidupan barunya bersama orang yang ia sukai. Arine sempat ragu untuk mewujudkan permintaan sang anak. Namun umur Willma sudah dikatakan cukup untuk hidup mandiri.

Akhirnya Arine pun menyetujui usul Willma. Ia tetap akan pindah sendiri tanpa bersamanya. Ia akan pindah ke kota Georgia. Sebelumnya Arine dan Willma sudah terbiasa berpindah-pindah kota dan negara untuk menghindari kecurigaan orang-orang mengenai mereka yang tidak akan pernah menua dan akan tetap hidup abadi.

It's All About Hatred and Revenge | WINRINA - PURINZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang