Revenge : 14

155 17 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author's PoV

Georgia – 2040

SUASANA pagi di hari minggu, akademi terasa sunyi. Sebagian murid menghabiskan waktu liburnya untuk berpergian keluar dari akademi. Entah itu ke kota atau pun hanya berjalan-jalan di sekitar akademi.

Tapi tidak untuk Yelena. Tiga jam yang lalu ia dibangunkan oleh Naomi―ketika langit masih sangat gelap. Naomi menyuruh Yelena untuk berlatih dengannya. Sebenarnya sudah menjadi rutinitas anak dan ibu itu melakukan latihan di setiap hari libur.

Ingin sekali Yelena bermalas-malasan seharian penuh diwaktu liburnya. Tapi orang tuanya tidak dapat membiarkannya bermalas-malasan. Entah itu Griselda atau Naomi keduanya sama-sama memiliki ambisi menjadikan Yelena sebagai penerus karir orang tuanya.

"Mengapa kau terlihat tidak bersemangat?" Naomi sedikit menunduk ketika Yelena melayangkan tendangan yang mengarah ke kepalanya.

Dengan cepat Naomi menangkap kaki Yelena lalu menariknya sampai tubuh sang anak terbanting cukup keras di atas hamparan rumput hijau.

Yelena meringis kesakitan dan mendengus kesal karena hari ini terlalu banyak yang ia pikirkan sampai ia sulit untuk konsentrasi saat latihan. Ia memejamkan mata mencoba untuk menenangkan pikirannya sejenak sebelum ia kembali melanjutkan latihannya yang sudah berlangsung tiga jam.

"Kau ada masalah dengan Jesica?" tanya Naomi membuat Yelena membuka mata dan menatapnya.

"Bagaimana mami tahu?" Kedua alisnya mengangkat.

"Dari Alex, kau merasa cemburu atau kecewa?" Naomi melipat kedua tangannya di dada.

"Entahlah, aku merasa dikhianati oleh mereka." Yelena segera bangkit. Ia mengambil botol minum yang terletak di kursi kayu panjang lalu meneguk air cukup banyak.

Naomi mendekat kemudian duduk dan menatap pada sang anak. "Lalu apa kau akan memusuhinya?" tanyanya.

Yelena hanya mengangkat bahunya kemudian duduk di sebelah Naomi.

"Entahlah, aku masih butuh waktu sendiri," ucap Yelena.

"Kesalahan mereka tidak terlalu fatal menurut mami, jadi saran mami lebih baik kau bicarakan dengan kepala dingin pada Jesica dan Kaylee, bagaimana pun mereka tetap sahabat mu sedari kecil," jelas Naomi sembari mengusap kepala Yelena.

"Tapi–"

"Latihan selesai, bicaralah baik-baik sebelum terlambat." Naomi segera berdiri lalu meninggalkan Yelena yang terdiam karena melihat kehadiran Jesica yang berdiri jauh menatap ke arahnya.

Yelena menghela napas. Tak lama Jesica sudah duduk di sebelahnya. Keduanya hanya diam saling menatap kosong ke depan.

"Apa kau marah padaku?" Kini Jesica memberanikan diri untuk membuka pembicaraan.

It's All About Hatred and Revenge | WINRINA - PURINZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang