Revenge : 29

105 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author's PoV

Georgia – 2040

SEKUAT tenaga Kaylee lari menuju asrama untuk menemui sahabatnya.

Sudah beberapa orang ia lewati yang memandangnya aneh. Ia tidak peduli. Karena ia harus memberitahu sahabatnya dan kekasihnya jika musuh mereka telah dihidupkan kembali.

Kini ia sudah memasuki pekarangan Saint Dawson's Academy. Jarak pintu masuk sudah semakin dekat. Namun pandangannya seketika buyar karena tubuhnya terseret jauh akibat seseorang sudah meninju wajahnya dengan keras. Kaylee terkejut bukan main. Ia merasakan sendi rahangnya bergeser membuat rasa kurang nyaman dan sedikit linu.

Ia merintih pelan sembari membenarkan posisi rahangnya. Di sudut matanya ia melihat seorang pria bertubuh besar mendekat ke arahnya. Tangan kekar pria itu menarik kerah baju Kaylee membuat pandangannya kini terfokuskan pada wajah si pria yang sudah berani memukul wajahnya.

"Beraninya kau merebut Jessica dariku!" pekik Dave.

Kaylee terkekeh. "Bukankah kau sendiri yang membuangnya?" Sudut bibirnya naik menyungging sebuah seringai hinaan untuk pria di hadapannya.

Dave terlihat sangat emosi. Napasnya memburu. Tanpa berpikir panjang ia memukuli wajah Kaylee berkali-kali sampai hidung dan mulutnya mengeluarkan darah.

Kaylee tidak ingin diinjak-injak lagi oleh Dave. Ia harus bisa mengalahkannya dengan kekuatannya sendiri. Ia segera mencengkeram kuat tangan Dave yang sedari tadi memukul wajahnya lalu menahannya agar bisa menatap wajahnya.

Kedua pupil mata Kaylee sudah berubah warna menjadi kuning keemasan. Ia menggeram layaknya seekor serigala. Sekuat tenaga ia menendang tubuhnya membuat Dave terjatuh. Ia segera bangkit lalu menindih tubuh besarnya. Dengan leluasa ia menghajar wajah mantan Jesica tanpa ampun.

Keduanya saling menggeram marah sampai menarik perhatian beberapa murid yang berada di sekitar.

Tangan Dave bergerak mencekik leher Kaylee cukup kuat lalu wanita itu pun melakukan hal yang sama, mencekik leher Dave sampai mereka kesulitan untuk bernapas.

"Bangun."

Dave lebih dahulu diam setelah melihat seseorang yang kini tengah berdiri tidak jauh di sebelahnya begitu juga Kaylee. Mendengar dari suara yang ia kenal membuat Kaylee mengendurkan cengkeraman di leher Dave lalu melirik ke arah kiri untuk melihat siapa yang sudah menghentikan perkelahian mereka.

"Satu."

Seketika Kaylee merasakan merinding sekujur tubuh saat wanita di sebelahnya sudah menghitung. Ia segera berdiri begitu juga dengan Dave. Mereka segera menghadap ke arah wanita itu lalu menundukkan kepala tidak berani menatap wajahnya.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya si wanita di hadapan mereka yang merupakan Naomi.

"Maafkan saya ma'am," ucap Kaylee.

It's All About Hatred and Revenge | WINRINA - PURINZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang