Revenge : 11

616 50 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Celine's PoV

Toulouse – 2040

KEJADIAN hari ini sungguh membuatku terpukul. Dari kematian misterius Kevin sampai datangnya wanita mengerikan yang sudah melukaiku saat di toilet sekolah tadi pagi.

Apakah dia iblis pemakan manusia?

Jika memang benar. Apakah keluargaku memang benar menyembah iblis? Dan aku akan menjadi tumbal mereka? Tapi untuk apa bunda dan mami menyembah iblis? Bahkan aku dan orang tuaku setiap minggu rajin beribadah di gerja kecil dekat rumahku.

Aku menghela napas. Melihat langit di luar sudah sangat gelap. Sedari pulang sekolah aku hanya merebahkan diri dikasur dan diam menatap langit-langit kamarku yang dipenuhi oleh stiker bintang-bintang kecil yang akan menyala jika lampu kamaku mati.

Apakah aku harus memberitahu orang tuaku perihal wanita menyeramkan yang menghantuiku selama ini? Tapi aku tidak ingin membuat bunda dan mami khawatir padaku.

"Sayang?"

Sebuah panggilan terdengar begitu saja diiringi pintu yang terbuka menampilkan mami yang berdiri melihat ke arahku. Aku menoleh ke arahnya dan melemparkan senyuman padanya.

"Apa kau sakit?" tanya mami yang mulai menghampiriku. Beliau duduk di tepi kasur dan menempelkan punggung tangannya pada dahiku.

"Tidak demam," gumamnya.

"Aku tidak sakit," ucapku.

"Lantas mengapa kamu berdiam diri di kamar sedari pulang sekolah? Ada yang mengganggumu di sekolah?" tanyanya.

Seketika aku menggeleng cepat. Sial kenapa mami sangatlah peka. "A-aku hanya lelah saja," ucapku.

"Apa laki-laki itu mengganggumu lagi?" tanyanya.

"Ia sudah mati," ucapku malas.

"Astaga! Bagaimana bisa?"

"Entahlah, polisi mengatakan ia diserang beruang di dalam hutan tak jauh dari sini," ucapku.

"Jadi korban yang ditemukan di hutan tadi pagi itu dia?"

Aku mengangguk kecil.

"Ya tuhan, sungguh malangnya anak itu," gumamnya.

"Mulai sekarang kau harus berhati-hati jika sedang bermain di hutan!" lanjutnya.

"Baik...."

"Ayo cepat turun, bunda dan Gigi sudah menunggu di bawah." Mami mengusap kepalaku.

"Sebentar lagi aku tu–"

"Mengapa dadamu di perban?" tanyanya yang melihat sebuah perban di dadaku.

Aku segera menepis tangannya dan menarik bajuku untuk menutupinya. "Tidak apa!"

It's All About Hatred and Revenge | WINRINA - PURINZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang