Revenge : 01

635 69 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author's PoV

Toulouse – 2040

"Mami aku pulang!"

Pekikan seorang gadis menggema cukup nyaring ke seluruh penjuru rumah. Kateryn yang sedang sibuk masak untuk makan malam menoleh ke arah gadis berambut pendek sebahu yang datang menghampirinya.

"Hi sayang, gimana sekolahnya?" Kateryn tersenyum saat sang gadis memeluk tubuhnya dari belakang.

"Tidak ada yang menarik," ucap sang gadis bernama Celine Deveraux. Anak semata wayang dari Kateryn Deveraux dan istrinya, Willma Deveraux.

"Ganti baju dahulu, habis itu tolong antarkan makan malam ke bunda," ucap Kateryn.

Celine melepaskan pelukannya. Ia hendak mengambil potongan ayam tepung yang baru saja matang. Tangannya terhenti karena Kateryn menepuknya cukup keras.

"Kamu belum cuci tangan!"

Celine memanyunkan bibirnya. "Memang bunda di mana?" tanyanya.

"Bunda tadi bilang mau mengurusi sapi yang baru saja di potong, mungkin masih di perternakan," jawab Kateryn.

Celine menghela napas. "Baiklah."

Sebelum ia pergi menuju kamar, dengan cepat tangannya mengambil dua potong ayam tepung dari mangkuk dan segera kabur agar tidak mendapat amukan dari maminya.

"Celine Deveraux!" pekik Kateryn.

⁎ ⁎ ⁎

Celine's PoV

SAAT ini aku sedang menuju perternakan milik orang tuaku sembari membawa bekal berisikan makan malam milik bunda. Jarak pertenakan tidak lah jauh. Masih berada di kawasan rumahku yang terlihat tidak kekinian. Mami mengatakan jika rumah itu dibangun dengan hasil jerih payah bunda semasa muda.

Aku tidak mengerti dengan selera kedua orang tuaku, sangatlah kuno. Bahkan rumahku hampir mirip dengan gambar yang tertera di buku sejarah yang sudah berumur ratusan tahun lamanya. Sungguh aneh bukan?

Bahkan rumahku sangat jauh dari kota. Lihatlah, rumahku saja di kelilingi oleh hutan dengan pohon-pohon besar menjulang tinggi hingga sepuluh kali lipat dari tinggi badanku. Bisa kuperkirakan jika umur semua pohon di sana sudah menginjak ratusan tahun sama seperti rumahku.

Di kejauhan aku melihat seorang pria yang aku kenal sedang menuruni sapi yang baru saja dibeli oleh bunda. Paman Julian Deveraux―suami dari paman Jason Deveraux.

Aku tidak paham mengapa mereka memiliki marga yang sama dengan bunda. Mami mengatakan jika paman Jason merupakan adik bunda. Tapi melihat wajah mereka saja sangat berbeda. Apakah mereka merupakan saudara yang lahir dari beda ibu? Ah sudahlah, memikirkannya saja membuat kepalaku pening.

It's All About Hatred and Revenge | WINRINA - PURINZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang