bumantara ; 97l

XIV ; cowo el?

"Udah baikan el?" Tanya Miran.

Raela mengangguk, namun matanya tidak teralihkan dari handphone di hadapannya membuat Miran menghela nafas panjang.

"Kalo kamu terus liatin handphone aku tinggal ya?" Ancam Miran.

Raela tidak menjawab, Enzo yg geram mengambil handphonenya.

"Enzooo"

"Kenapa? Hp nya berharga banget el?"

"Uh sorry, temen aku mau kesini katanya" jawab raela.

Enzo mengelus Surai halus raela pelan "tetep aja, cuekin orang yg lagi ngobrol sama kita itu ga sopan, apalagi yg ngajak ngobrol Miran"

"Temen aku mau kesini boleh?" Tanya raela.

"Boleh" jawab Miran

"Okedeh, aku mau mandi dulu ya!" Raela berlari ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian.

Miran nyesel bangett, pake banget, dia nyesel udah izinin raela buat bawa temenya ke kosan, masalahnya TEMENYA COWO?!

"Ga beres ni bocah" dengus mahen.

Mereka lagi ngintip di kaca kosan sementara raela sama temennya itu di luar.

"Tarik ga si cowonya?" Geram Enzo.

"Mir, perhatiin perawakannya, cowo itu yg kemaren Lo liat bukan?" Tanya bara.

Miran menggeleng tanda bukan.

Raela masuk ke dalam kosan untuk mengambil air, saat masuk dia sedikit kaget melihat Kaka kakanya sudah berdiri di dekat jendela kosan.

"Kalian ngapain?" Tanya raela kikuk.

Ga ada jawaban, raela malah takut sekarang, Enzo sama bara udah berapi api banget matanya seakan akan mau ngeluarin laser.

"Itu Daffa, temen satu fakultas aku, dia mau jenguk aku, kan aku udah bilang tadi pagi" jelas raela.

"Ga cowo ya el" ucap Miran.

Raela mengangguk canggung.

"BABI! JEFFREY ASU!"

Mereka semua noleh ke arah pintu, Jeffrey nendang pintu sampe bikin Bima teriak kaget.

Raela lebih kaget, gaboleh Jeffrey gaboleh salah paham.

"LO BAWA COWOK KE KOSAN EL?" teriak jeffrey.

"Itu temen aku"

"Alesan! Ngaco ya Lo? Kalo kita ga ada Lo sering bawa dia kesini? Iya?!"

"Aku sama dia ga ada apa apa Jeffrey!"

"Boong" Jeffrey menunjuk wajah raela dengan senyum meledek "muka sama kelakuan Lo ga sama ya el" desisnya lalu melangkah memasuki kamar.

Raela kalut banget, usahanya bakal sia sia nanti, dia lari ke kamar Jeffrey buat ketok pintu anak itu.

"Jeffrey please! listen to me!"

"Raela" panggil bara.

Raela menoleh, dia kena masalah sekarang.

"Cowo itu udah Kaka suruh pulang" ujar Hao.

"Dia suka kamu el" ujar Enzo.

"aku gatau dia bilang apa sama Jeffrey sampe Jeffrey marah..."

Miran menyerengit heran "kamu peduli Jeffrey marah?"

"Iya kan kita temen, dia Kaka aku juga, aku gasuka kalo dia marah" jawab raela.

Jiho sama Hao ngeh, raela kikuk lagi, dia gugup banget pas bilang Jeffrey itu kakanya.

Jiho terkekeh "Lo misterius el, kita gatau siapa Jeffrey di hidup Lo, tapi kita pengen Lo ngomong pake mulut Lo sendiri Lo kenapa, kita gamau denger dari orang lain" dia mengusak rambut raela lalu pergi dari sana diikuti yang lainya.

Sore ini kegiatan anak kos ga jauh beda kaya biasanya bedanya ga ada sosok raela di tengah tengah mereka.

"GUE LAPERRRRRR! G ADA MAKANAN ARGHHHH" teriak Dika tiba tiba.

Enzo mendelik malas "beli"

"ZO DI KULKAS LO ADA APA?" tanya dika.

"Ada cemilan, ambil aja"

"Kalian naber?" Tanya alis pada Enzo, Hao, bara dan jeffrey yg tampak lemas di gazebo.

"Bacot" desis Jeffrey lalu pergi masuk ke dalam.

Di jalan dia berpapasan dengan raela, mengalihkan pandangannya sambil berdecih malas, dia bener bener muak sekarang.

"El, mau kemana?" Miran berdiri lalu menghampiri raela yg hendak berjalan keluar kosan.

"Mau ke supermarket sebentar" jawab raela.

"Di temenin Enzo ya?" Tawar Jiho.

"Males" sahut Enzo.

Jiho memutar matanya malas lalu menawarkan diri "oke gue temenin ya el, gaboleh keluar sendiri"

"Gapap jiho, aku sebentar aja kok" tolak raela.

"Ok terserah"

Jeffrey cemburuuuuu, ini idenya llovieo aku tambahin sedikit konflik.

Visualisasi Daffa itu hyunjae tbz yaaa.

Ok Babay.