LIII ; fact

1.7K 250 62
                                    

Masih stay di bumantara gaaa?Up karena kangen komen kalian😩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih stay di bumantara gaaa?
Up karena kangen komen kalian😩

.
.

.

Jeffrey memperhatikan secangkir kopi di depanya, akhir akhir ini anak bumantara sedang kecanduan dengan minuman yg mengandung kafein ini.

"Kapan dinginya ni Kopi" desisnya.

Ia mengambil ponsel di saku celananya untuk melihat notif dari sang adik tercinta.

Bocil cengeng
OY OY
GABUT GUAAAAA:(
MAIN YUK
pen Starbucks tapi ga di kasih duit sama ayah
Kasian banget gasi gua?
Kak
Jeeeeefffffffrrrrrrriiiiii

60 message others.

Jeffrey tersenyum melihat ponselnya, adiknya sangat menggemaskan dan menyebalkan di saat bersamaan.

"Turutin daripada ngambek" celetuk Miran tiba tiba.

Fyi, Miran udah tau semuanya pas dari kejadian mereka ketahuan ciuman.

"Iya mir, gua mau ganti baju dulu, kalo dia sampe di depan bilangin jangan dulu turun" ujar Jeffrey.

Miran mengangguk mengerti lalu mendudukan dirinya di kursi taman sambil menunggu Jayden datang.

"Duh pake kebelet lagi" seru Miran tiba tiba.

Karena tidak tahan akhirnya ia memutuskan untuk menuntaskan hajatnya terlebih dahulu.

Bara datang dengan wajah bantalnya lalu duduk di gazebo sambil merenggangkan sedikit tubuhnya yang terasa sakit karena kelamaan tidur.

"Gua tidur 10 jam? Gila" dengus nya.

Bara beranjak melihat kolam ikan koi yang mereka buat beberapa Minggu lalu untuk di cek apakah masih ada stok makanan ikanya atau tidak.

Saat hendak kedalam dia mendengar suara mesin mobil yang berhenti di depan kos.

Sosok berambut hitam legam keluar dengan wajah cemberutnya membuat bara terhenyak.

"Jeff- gamungkin Jeffrey" desis nya.

"Jeffrey!" bara berjalan dengan langkah tergesa gesa ke arah pria itu.

Badan Jayden menegang.

"Oy jeff" seru bara.

"h-haiii"

Bara terkekeh "Jeff darimana?" Tanya nya.

Jayden yang mentalnya selembek yupi di rendem air menelan ludah kasar.

"G-gue mau-"

"MIR GUA PERGI" Jeffrey berteriak dari pintu kos sambil berjalan dengan cepat ke arah gerbang, pergerakannya terhenti saat melihat pemandangan di depanya yang sangat mengejutkan, adiknya, berdiri di hadapan bara.

Bara melirik keduanya "Jeffrey?!"

Bara melirik keduanya shock, Jeffrey satu aja udah bikin emosi apalagi dua?

"Apa apaan ini anjing?" Mahen keluar dari kosan dengan wajah ta kalah terkejutnya.

"OMGGG JEFFREY AMOEBAAAA" teriak cerry heboh.

Mahen yang masih setengah sadar menarik Jay dan Jeffrey kedalam kosan.

Mereka di sambut dengan jiho dan juga syeril yang baru selesai mencuci, mereka memandangi keduanya terkejut.

Jeffrey menghela nafas lalu menarik Jay ke belakangnya, bahaya jika mahen atau bara kelepasan nonjok adeknya.

Dia menceritakan semuanya dengan terperinci di awali kata maaf dan penyesalan sebesar besarnya.

Jiho menutup mulutnya dramatis, temen temenya kenapa si? Suka banget bikin keributan di kos.

"Keren, kalian keren banget" jiho Terkekeh, temen temenya bener bener ga terduga.

"Kalian marah?" Cicit raela tiba tiba, dia udah ada disana dari Jay dan jeffrey di tarik kedalam.

"Ngga el, ga marah, tapi kamu bayangin kalo kamu jadi Kaka, selama itu kita di bohongin?" Ujar syeril.

Miran hanya diam, dia tidak tau harus berada di pihak mana, sejak tadi tatapan jiho menyuruhnya untuk diam.

"Terlepas dari itu semua HAHAHAHAHA JADI SELAMA INI JEFFREY PIKUN?! TUWIER" tawa Jundi meledak mengingat ngingat betapa goblokk nya Jeffrey dulu.

"Diem nyet" greget Jayden, btw dia belum pulang karena di tahan sama anak anak bumantara.

"Lo juga diem! Raela masuk kamar! Lo berdua sidang sama gua" ujar mahen.

Jeffrey menghela nafas "jangan apa apain raela sama jayden, gua yang salah Disini" ujarnya.

"Hemehhhhhh" ledek Bima.

"Diam beruk!" greget syeril.

Yugi menarik Bima ke keluar demi ketenangan bersama.

"Jelasin" tegas Enzo.

Jeffrey mendengus "gua gamau kalian tau biar zona nyaman raela ga keusik, gua terlalu takut juga buat ngomong, gua emang pengecut" desisnya.

"Lo ngajarin anak gue bohong Jeff?" Syeril mengambil pisau dapurnya bersiap mencucuk kepala pria menyebalkan di depanya ini.

"Ya begitu"

"NI LAGI LO? SIAPA NAMA LO TADI?" jio berteriak di depan wajah Jayden.

"Jayden" cicit nya.

"HEH KECOA! KOK LO MAU SI DI SESATIN SI JEFFREY!" teriak jiho.

Miran mengusap wajah frustasi "guys namanya Jayden"

"Karena gue sayang Kaka gue!" Desis Jayden.

"Hilih kintil" ketus jiho.

"pokoknya gue gamau tau Lo berdua jangan ketemu raela selama 1bln! Lo Jeff! Balik Sono ikut dedemit ini, kamseupay! Bye!" Syeril menoyor kepala Jayden lalu pergi dari sana.

Jeffrey memandang adiknya jengah.

"Hehehehe" cengir Jayden.

"Ayo pulang" ajak Jeffrey, dia harus Nerima hukuman dari temen temenya kalo ngga dia ga bakal ketemu raela selamanya.

"Starbucks dulu ya"

"Anjing"

2 chapt lagi udahan, ayo ucapkan salam perpisahan untuk bumantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 chapt lagi udahan, ayo ucapkan salam perpisahan untuk bumantara ..

bumantara ; 97lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang