XXX ; arti keluarga

1.9K 271 34
                                    

"AKU PULANGGGG, MANA SAMBUTAN NYA?" raela datang dari luar lalu menubrukan dirinya pada punggung Jeffrey dan Enzo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AKU PULANGGGG, MANA SAMBUTAN NYA?" raela datang dari luar lalu menubrukan dirinya pada punggung Jeffrey dan Enzo.

"anjing" umpat Jeffrey.

"KALIAN GA KANGEN AKU?!" teriak raela tepat di telinga Jeffrey.

"Jangan teriak el yaampun kamu mau Kaka budeg?" Dengus hao.

Bara datang dan menarik raela agar duduk di tengah tengah mereka, posisinya Miran - Jeffrey - raela - Enzo - bara - Hao.

"Gimana el liburanya?" Tanya Miran.

Raela merengut lalu menarik Jeffrey agar bertukar tempat duduk dengannya, jadinya dia menggantikan tempat duduk Jeffrey agar duduk di dekat Miran.

"BAGUS BANGET KA, AKU KETEMU KEMBARAN JEFFREY!" teriak raela.

"Hah?" Tanya Jeffrey, dia udah dag dig dug ser sekarang.

"Iya, monyet" cengir raela.

"Pftttt-" Enzo yg sedang minum hampir menyemburkan kembali minumnya.

Jeffrey antara kesal dan lega, ia kesal di Katai kembaran sama monyet tapi ia juga lega raela ga bilang abis ketemu Jayden, soalnya emang kemaren mereka abis makan malem bareng.

"ELLLL" Una yg baru pulang dari kampus lari buat meluk raela, tapi sayangnya malah kepeleset dan nubruk Enzo.

"ENZOOO" teriak jiho histeris tapi ujungnya ngakak juga.

"WKWKWKW Enzo geprek!" Juli yg mau kedapur ketawa ngakak liat temenya terdampar ga berdaya.

"Kok ini sepi ya?" Syeril dan mahen meletakan plastik kebutuhan kos dari Irene.

"SEMUANYA AYO KUMPUL!" Teriak syeril, ajaibnya semua anak anak langsung duduk melingkar di ruang tengah.

Setelah semuanya kumpul, mahen berdiri dan membacakan info yg di berikan Irene.

"Pembagian kulkas di tiadakan, jadi kita bakal di beliin kulkas yang lebih gede buat bareng bareng, biar ga ada kesenjangan, tapi bakal tetep ada kulkas cadangan buat bahan makanan yang sekiranya ga bisa di makan sama yang lain" mahen membacakan pesan dari Irene dengan seksama.

"OKEE!" jawab mereka barengan.

"Kenapa ga di pisah kulkas cewe sama cowo?" Tanya alis.

Bara menggeleng tidak setuju "gapapa kulkasnya barengan aja, jadi belanjaan bulanan anak cowo yang handle, kalian cukup masak sama makan aja" jawabnya.

"Uang bulanan kalian aman?" Tanya cerry hati hati, walaupun dia suka gratisan tetep aja gaenak kalo belanjaan sama pengeluaran mereka di handle sama anak cowo.

"Aman, tittle kita mungkin miskin tapi uang bulanan kita lebih dari cukup kok, cuma mungkin ga sebesar bara, jeffrey sama Enzo aja" jelas Jundi.

Anak cewe ngangguk ngerti.

"Jadi setiap awal bulan kalian setorin uang kos, gaperlu takut kurang atau apapun, kasih semampunya aja oke? Terutama Lo syeril, jangan suka nyimpen beban sendiri, gausah ragu buat Minta tambah ke kita" jelas jeka, dia tau betul hanya syeril yang memiliki kesulitan dalam ekonomi nya.

"Pokoknya gausah ragu minta, kalo uang setor kalian kurang!" Tekan bima saat melihat raut tidak enak dari anak cewe bumantara.

"Abis setor kalian ingetin kita buat ngasih uang belanja bulanan oke?" Tambah Yugi.

"Mereka" Enzo menunjuk raela dan Una "mereka bakal dapet jatah uang jajan dari gue sama Jeffrey" ujarnya.

Miran mengangguk, mereka harus mendapatkan jatah jajan pastinya, selain mereka senang memanjakan keduanya, mereka juga ingin mengurangi pengeluaran keduanya, bagaimanapun raela dan Una tetap seperti bocah, suka menghambur uang hanya untuk hal tidak jelas.

"Gue sedih setiap awal bulan selalu denger perdebatan Lo sama bokap Lo, kalo di mintain uang kos, kenapa gapernah bilang kalo lo punya kesulitan?" Bara menatap syeril dengan tatapan sedih.

"Gue gatau, gue gamau ngerepotin orang tua gue, ibu lagi sakit di kampung, sementara bapa selalu maksa gue buat Nerima uang bulanan, gue gamau.. tapi di satu sisi gue juga butuh" pertahanan syeril akhirnya runtuh, siapa sangka gadis yg di kenal ke bar baran nya menyimpan hal semenyakitkan ini sendirian?

Miran peluk syeril erat "gapapa ril, ada kita kan? Gausah segan buat minta tolong, kita itu keluarga, iya kan?" Syeril mengangguk di sela sela pelukan mereka.

Pantas saja saat main tod raela menyarankan agar mahen mengchekout semua belanjaan syeril, raela bilang dia sering mendengar syeril mengeluh tidak punya uang saat tengah malam.

"Lo anak tunggal?" Tanya mahen pada syeril.

Syeril menggeleng "gue punya 2 Ade, cowo semua, masih SMP" jelasnya.

Mahen mengangguk, di otaknya sudah ada beberapa rencana membantu syeril, salahsatunya dengan mengirimkan uang untuk keluarga nya di Kampung.

"KITA KELUARGAAA!" Una yang gemes liat kakanya ga berhenti nangis akhirnya nubruk badan syeril dan meluk kakanya erat di susul Sama raela.

Syeril terkekeh gemas "ternyata gue punya 4 adek" kekehnya.

Jeffrey menatap jio, cerry dan Juli "uang skincare kalian mau di masukin juga?" Tanya Jeffrey.

"GA! GILA AJA! itumah kebutuhan pribadi, lagian kita udah handle itu kok, kita juga punya member skincare gang baru" seru Cerry.

Mereka menganga lalu menatap anak cewe satu persatu, ga mungkin jiho, Syeril sama Miran gamungkin juga, apalagi Una sama raela, gamungkin banget.

Tanpa di sangka sangka Bima maju dengan wajah tengilnya "perkenalkan akyu member skincare gang baru!"

Mereka melongo gapercaya.

Namun setelahnya mereka tertawa bersama, hal sederhana memang, tapi syeril jadi tau apa arti keluarga yang sesungguhnya.

Namun setelahnya mereka tertawa bersama, hal sederhana memang, tapi syeril jadi tau apa arti keluarga yang sesungguhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bumantara ; 97lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang