XLII ; random

1.6K 251 43
                                    

"Demi gigi nenek tapasya SIAPA YG NGACAK NGACAK KAMAR GUE?!" Hao yang baru pulang langsung kaget ngeliat kamarnya udah kaya kandang kambing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Demi gigi nenek tapasya SIAPA YG NGACAK NGACAK KAMAR GUE?!" Hao yang baru pulang langsung kaget ngeliat kamarnya udah kaya kandang kambing.

"Bensin motor gua abis?! Bangsat" desis Enzo.

"GUEEEEE?! GUE YG ABISIN ZOOOOOO!" Jiho keluar dari kamarnya untuk mengakui kesalahan yg dia perbuat.

"Lo minum?" Tanya Enzo heran.

"Bolak balik belanja Trus nganterin el kuliah" keluh jiho.

Jeffrey menepuk punggung Enzo seakan menyalurkan ketenangan, agar Enzo tidak marah.

"Gapapa" final Enzo.

Jiho menghela nafas "nanti gue ganti ya"

"Gausah"

Sebenernya Emang mereka yg bilang kalo anak cewe bisa pake kendaraan mereka buat kebutuhan bersama kaya belanja dsb, Enzo cuma kesel aja kenapa bensinya ga di isi lagi? Tapi yaudahlah.

"SIAPA YG NARO BUNGKUS KERIPIK DI KAMAR GUE ANJING!" Teriak Hao lagi.

Enzo, jeffrey, bara, jeka dan Nanda saling memandang lalu buru buru masuk ke kamar masing masing untuk cek apakah masih rapi atau tidak.

Jeffrey menghela nafas saat kamarnya di penuhi pulshie milik raela, sudah di pastikan bahwa raela tidur disini selama dia pergi.

"Hehe" cengir raela, Jeffrey mendelik melihatnya, menyebalkan dan menggemaskan jadi satu.

Enzo dan Jeka berteriak senang saat mengetahui kamar mereka terkunci, jadi tetap rapi sama seperti saat di tinggalkan.

Bara mendengus melihat kamarnya yg sangat berantakan, stik PS berserakan dimana mana, kabel earphone dan casan menggantung dimana mana.

"Nanti aku bantu beresin ya, jangan marahin anak anak" Miran mengusap pundak bara mengingatkan agar bara tidak memarahi 3jamet dan juga Yugi.

Nanda sendiri kamarnya masih bersih, anak anak g mungkin berantakin kamar anak baru.

"UNAAAAAAA- loh Una mana?" Raela yang sudah bersemangat akan menyambut sahabat tercintanya berhenti saat tidak melihat Una.

"Dia baru pulang besok sama Suho, JIHOOOOOO! MASAKIN GUE DONG" Jeka berteriak sambil berjalan ke kamar jiho.

"Dih bajigur gue di tinggal" dengus jeffreyy.

"Kan ada aku Jeff" jawab raela.

Jeffrey mengusap rambut blonde raela perlahan "Lo kangen gue ga?" Tanya nya.

Raela menaruh jari telunjuknya di Dagu memberikan postur berpikir "kangen ga yaaaaa"

Jeffrey mendengus gemas lalu menyerang raela dengan ciuman bertubi tubi pada wajahnya.

"JEFF HAHAHA UDAH IH" teriak raela.

"El Jeff! Pindah ke kamar! Nanti kalo ada yg tau gimana?" Titah Miran.

Raela dan Jeffrey saling memandang lalu tersenyum dan berlalu ke kamar.

Miran menggelengkan kepalanya gemas, kalo Enzo sama bara tau kelakuan raela gimana ya? Memikirkannya saja Miran ingin tertawa.

"Kita cuddle seharian!" Jeffrey menubrukan dirinya dengan raela di atas kasur miliknya.

"Kita cuddle seharian!" Jeffrey menubrukan dirinya dengan raela di atas kasur miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mir, kenapa?" Juli heran melihat Miran yang terus melamun.

"Aku mau ke kamar mandi dulu deh, kalian makan duluan aja" Miran berlari secepat kilat ke kamar mandi.

"Naber ternyata bangsat" desis Juli.

"YEY MAKAN! KOK NASI GORENG LAGI HO?" Jeka yg sudah berteriak senang kembali protes .

"Lagi males masak" ujar jiho.

Jeka menerjang jiho lalu menjambak rambut perempuan itu, begitupun jiho, mereka berguling guling di bawah meja makan.

"Gue baru balik astagaaa" dengus Enzo.

"Raela sama Jeffrey mana?" Tanya cerry.

"I'MMM HEREEEEEE!" raela melompat dari pintu ruang tengah ke ruang makan.

"Kaki Lo putus gua gamau nolong el" dengus alis.

Raela terkekeh "aku kangen kaliannnn" raela memeluk bara dan Enzo bersamaan, karena posisinya memang berada di tengah tengah kedua lelaki itu.

"Kaka jugaaa" Enzo menjawa dengan kesusahan karena lehernya masih di rangkul oleh raela.

"nih!" Jio berjalan dari dapur sambil menenteng teko berisikan es jeruk buatanya.

"Syeril pa kabs?" Tanya dika.

"Baik, katanya dia mau kos lagi selama belum pindah, tapi gue bingung, nanti dia di mana tidurnya?" Hao mendesah lelah.

"Sama aku bisa Hao" ujar Miran.

Hao tersenyum "Lo ga keberatan? Kalo ngga gue bakal bilang pa Suho"

Miran mengangguk semangat.

"Gue ngerasa bersalah deh, sorry ya guys, nanti gue bakal nyari kos lagi" ujar Nanda merasa bersalah.

Bara nepuk punggung Nanda "Lo gausah punya niatan pindah, syeril masih bisa disini kok, Sans" ujarnya menenangkan.

"Kita keluarga ka nandaaa! Jangan ngerasa bersalah yaaa" ujar raela.

Nanda memekik gemas "boleh peluk ga?" Tanya Nanda pada pawang pawang nya raela.

Enzo tersenyum "ga" lalu wajahnya kembali datar.

Nanda tidak memasukkan hal itu kehati, justru dia tertawa setelahnya.

Nanda tidak memasukkan hal itu kehati, justru dia tertawa setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bumantara ; 97lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang