XLIV ; mandiri

1.9K 277 81
                                    

Kalo kalian pikir raela udah ga marah, Yap kalian bener, tapi sekarang anak anak lagi resah gara gara perubahan raela, anak itu jadi mandiri banget, pokoknya apa apa sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo kalian pikir raela udah ga marah, Yap kalian bener, tapi sekarang anak anak lagi resah gara gara perubahan raela, anak itu jadi mandiri banget, pokoknya apa apa sendiri.

Jelas anak bumantara kalut terkhusus tetua cowo.

Miran marah banget sama Jeffrey, Enzo sama bara yang kalo ngomong asal ceplas ceplos.

"El Kaka temenin ya? Mau kemana?" Tawar bara.

Raela menggeleng "aku mau angkot aja" ujarnya.

Bara melotot tidak terima "GAKK!"

Raela mendelik malas "kenapasi? Gajelas"

"El, mau kemana? Katanya mau ke perpus kota sama Kaka" tanya Enzo.

"Aku mau pergi angkot aja" raela melangkahkan kakinya keluar kos meninggalkan bara dan Enzo yang sedang kalut.

Raela memberhentikan angkot lalu pergi ke arah yang dia tuju.

Saat di pertengahan jalan, mamang angkotnya nyeletuk "neng ada yang ngikutin kita deh, mamang takut"

Raela menaikan sebelah alisnya, kebetulan penumpangnya hanya dia sendirian, raela menoleh ke belakang, itu Jeffrey, Enzo dan juga bara dengan Ducati Panigale milik masing masing.

"Gausah di peduliin mang, orang gajelas, kencengin lagi mang" ujar raela.

"KOK MAKIN KENCENG ANJING!" desis jeffrey di belakang.

Raela tertawa melihat ketiganya yang saling melemparkan teriakan, mereka pikir dia tidak tau.

Setelah sampai di perpustakaan yg raela tuju, dia melangkahkan kakinya masuk.

Raela memilih milih buku sesekali melihat ke arah 3pemuda yang sedari tadi membututinya, jika pandangan mereka bertemu dengan raela maka mereka akan menutupi wajah dengan buku, berpura pura membaca.

Raela terkekeh "aku kerjain, awas aja"

Dia memasukan beberapa buku yang akan dia beli ke keranjang lalu berjalan ke kasir "kak aku beli buku buku ini tapi tagih nya ke Kaka yang bertiga itu ya? Kalo di tanya tagihan siapa bilang aja atas nama Rosie Elsie nanti langsung mereka bayar kok"

Kasir perempuan itu berbinar apalagi melihat ketiganya yg tampan, dia segera mengangguk dan berjalan ke arah Enzo dkk.

"Kak permisi, saya ingin menagih pembayaran atas nama Rosie Elsie"

Jeffrey terkejut lalu mengambil struk nya "oke mba"

Netranya mencari keberadaan raela, ya anak itu ada di dekat meja kasir sambil tersenyum sinis.

Netranya mencari keberadaan raela, ya anak itu ada di dekat meja kasir sambil tersenyum sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeffrey mengetuk pintu kamar raela perlahan "elll" panggilnya sendu.

"Mau pelukkk" Teriaknya.

Ga ada jawaban, Miran menghampiri jeffrey lalu menepuk pundak pemuda itu "dia udah gede Jeff mana mau di peluk" ujar Miran.

Jeffrey merengut "dia masih bayi"

Raela keluar dengan Pakaian casualnya.

"Mau kemana?" Tanya Hao.

"Ketemu Jay" raela melirik jeffrey sedikit lalu berjalan keluar kos.

"Mau ketemu kecoa?" Cicit syeril.

Jeffrey yang sudah terlalu kesal menoyor kepala syeril.

"KOK NOYOR GUE?" teriak syeril tidak terima.

"Gapapa pengen aja" ujar Jeffrey tanpa dosa.

Jiho mengusap wajahnya frustasi "anak guee" Rengeknya pelan.

Mereka mendesah kecewa dengan perubahan raela yg begitu cepat, juga kecewa dengan Jeffrey.

Hari sudah mulai sore, raela sudah pulang sejak tadi, Miran membujuk nya untuk makan namun dia tolak alasannya sudah makan sebelum pulang tadi, Jeffrey sendiri tau betul raela pasti makan dengan Jay.

Miran memandangi makanan di tanganya lesu, dia sudah masak makanan enak namun tidak di makan.

Irene dan Suho datang bersama Seno untuk cek keadaan kos, mereka terkejut saat melihat kosan sangat suram.

"Kenapa ini?" Tanya Irene.

Miran berlari lalu memeluk Irene erat "ibuuu! Raelaaa" ucapnya sambil sesegukan.

Irene mengusap punggung Miran lembut "adenya kenapaa?" Tanya Irene halus.

Jiho maju lalu menceritakan semuanya, Irene dan Suho mengerti lalu menatap para tetua cowo.

"Bapa sedikit kecewa sama kalian sebenernya, tapi bapa tau maksud kalian baik, perlu kalian tau raela itu hatinya masih bersih, dia bakal terus ngikutin kata hatinya, kalo dia marah ya dia bakal marah, termasuk dia bentak Enzo, itu salahsatu bentuk kemurnian hati nya" ujar Suho.

Mereka menunduk mendengarkan, sementara Irene pergi ke kamar raela bersama syeril, jiho dan Miran.

"Makan dulu yu" jiho mengajak raela untuk makan.

Mata raela berkaca kaca "kalo udah gede boleh nangis ga?"

Miran tersenyum "siapa bilang gaboleh? Ade emang udah gede, tapi masih tetep bayi di mata Kaka" Miran menarik raela kepelukanya.

"T-tapi kata Jeffrey el gaboleh kanak Kanakan!" Ujarnya sambil sesegukan.

Miran menggeleng ribut "Jeff ga sengaja sayang"

"Aku gamau ketemu Jeff!" Ujar raela.

Miran terkekeh "iya ga bakal"

Miran terkekeh "iya ga bakal"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baikanya besok besok:()

bumantara ; 97lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang